Islamina.id – Al Qur’an memerintahkan kepada umat islam untuk selalu memperbanyak membaca istighfar (minta ampunan kepada Allah) supaya dosa dan kesalahannya diampuni.
Bahkan Nabi Muhammad pun sebagai seorang rasul yang dijamin masuk surga dalam sehari selalu membaca istighfar.
Hal ini terbukti dalam sebuah hadist yang berbunyi:
عَنْ أبِي هُرَيرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: وَاللهِ إَنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِليهِ فِي اليَومِ أَكثَرَ مِنْ سَبعِينَ مَرَّةً. رَوَاهُ البُخَارِيُّ
Artinya:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu Anhu berkata:” Aku mendengar Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda: “Demi Allah, Sesungguhnya aku selalu meminta ampunan (istighfar) kepada Allah serta bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali. (HR.Bukhari).
Baca juga:
- Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah
- Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036
- Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram
- Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035
- Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)
Imam Al Munawi dalam kitab Faidhul Qadir menjelaskan bahwa Nabi Muhammad selalu membaca istighfar lebih dari 70 kali dalam sehari agar hati menjadi suci dan terhindar dari berbagai kotoran.
Istighfar Paling Baik
Setiap amal kebaikan ada kategorinya, ada yang baik juga ada yang paling baik.
Diantaranya adalah bacaan istighfar yang paling baik sesuai hadist Nabi Muhammad yang ditiwayatkan oleh imam Bukhari yaitu
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إلهَ إلاَّ أنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ ، وأبُوءُ بِذَنْبِي ، فَاغْفِرْ لِي ، فَإنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ أنْتَ
Ya Allah, Engakau Tuhanku. Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan engkau yang telah menciptakanku. Aku ini hamba-Mu. Begitu pula, Aku selalu mengikuti ikatan dan perjanjian dengan-Mu sesuai kemampuanku. Aku meminta perlindung kepada Engkau dari keburukan yang telah aku lakukan. Aku bertaubat kepada-Mu atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku. Maka ampunilah aku, sungguh tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.’ Apabila ia mengucapkannya jelang pagi dengan penuh keyakinan, kemudian ia meninggal dunia, maka dia masuk surga.”
Imam Al Munawi menjelaskan bahwa doa di atas termasuk kategori dzikir yang paling utama supaya dosa terampuni. Hal ini diperkuat Imam At Thayyibi yang berpendapat bahwa doa tersebut dinamakan sebagai Sayyidul Istighfar karena isinya lengkap berkaitan dosa terampuni dan hajat terpenuhi.
Di samping itu, dalam doa tersebut termuat beberapa hal penting yang menyangkut permintaan supaya taubat diterima dan Allah menutupi kesalahan yang telah seorang hamba.
Yang menjadi catatan adalah sebelum berdoa dianjurkan untuk beristighfar terlebih dahulu supaya hati bersih dan dipermudah terkabul keinginannya.
Baca selengkapnya di Syahadat.id