Alhamdulillah, islamina.id hadir dengan Bulletin Jum’at Al-Wasathy rutin yang dapat dibaca oleh kaum muslimin seluruh Indonesia. Bulletin ini merupakan kerjasama islamina.id dengan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dalam rangka membumikan nilai dan ajaran moderasi Islam di tengah masyarakat.
Bulletin Jum’at Al-Wasathy edisi kali ini dengan judul “Setiap Manusia Adalah Khalifah”
Manusia termasuk salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang sangat istimewa dan mulia. Pasalnya, selain karena seorang manusia dikaruniai hawa nafsu, juga dikaruniai akal agar dapat mengontrol keinginan hawa nafsunya, serta bisa membedakan antara perbuatan yang mesti atau layak dikerjakan dan tidak pantas dilakukan. Akal inilah yang menjadikan manusia sebagai makhluk paling mulia sebab, akal tak dimiliki ciptaan Tuhan lainnya.
Saking istimewa dan mulianya manusia dikarenakan akal tersebut, Abu Bakar Al-Razi atau dikenal dengan sebutan Rhazes di dunia Barat salah seorang pakar sains kesohor, khususnya di bidang kedokteran sekaligus filosof muslim pasca Al-Kindi asal Persia (w. 925/935), menyatakan ketika ia menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan kepadanya; apakah manusia memerlukan nabi dan wahyu Tuhan, setelah Dia memberi akan yang “berasal dari Zat Ilahi-Nya”? Menurut Al-Razi, manusia tak memerlukan nabi atau wahyu sebab, akal sudah cukup untuk mencerahi dan membimbing manusia pada kebenaran. (Majid Fakhri, 2001, 38)
Ini berarti, seandainya Tuhan tidak mengutus para nabi dan rasul-Nya untuk membimbing manusia pada jalan kebenaran, maka bisa dipastikan manusia dapat membimbing dirinya sendiri menuju jalan kebaikan sesuai perintah Tuhan. Mengingat, manusia tengah diberkati akal yang secara langsung berasal dari Zat Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tak hanya itu, proses diciptakannya seorang manusia ke muka bumi pada hakikatnya mengemban dua tanggung jawab atau amanah yang sangat fundamental: ‘abdun (menjadi seorang hamba) dan khalifah (wakil Allah dalam mengelola dan memimpin alam semesta). Perihal status pertama (‘abdun), tentu saja, tugas utama manusia ialah mengabdi dan menyembah hanya kepada Allah semata. Sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran, yakni;
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat [51]: 56)
Selengkapnya baca dan unduh di sini