Minggu, Januari 29, 2023
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Belajar Dermawan Dari Akidi Tio

Belajar Dermawan Dari Akidi Tio

Belajar Dermawan dari Akidi Tio

Khoirul Anwar Afa by Khoirul Anwar Afa
02/08/2021
in Gagasan, Tajuk Utama
1 0
0
1
SHARES
29
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Beberapa hari belakangan ini nama Akidi Tio sontak membuat orang penasaran tentang siapa sosok yang telah berderma sebesar 2 Triliun rupiah untuk kemanusiaan itu. Nama Akidi Tio terus jadi perbincangan hatangat di beberapa media. Rating pencarian tentang profil pribadi, jabatan, usaha, keluarga bahkan agamanya terus tranding di mesin pencarian google.

Mungkin apa yang dilakukan Akidi Tio itu tidak biasa lagi bagi masyarakat Indonesia yang sudah dikenal dunia sebagai bangsa dermawan. Di tengah-tengah genting, pontang panting akibat wabah pandemi muncul sosok yang belum pernah dikenal publik berdonasi sebesar itu.

BacaJuga

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (1)

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (2)

Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

Beberapa kroni muncul. Ada yang coba mencari tahu siapa sosok Akidi Tio itu sebenarnya. Dahlan Iskan termasuk tokoh yang menguber Akidi Tio. Dalam salah satu esainya, ia bercerita bahwa desa yang ditinggali Akidi Tio pernah dia kenal sebagai daerah pelosok yang jarang kemewahan ada di sana. Bos media itu juga tidak tanggung-tanggung dalam menelisik. Bahkan ia menerjunkan para jurnalisnya untuk menguber siapa sang dermawan itu.

Dalam Islam, kedermawanan Akidi Tio ini menarik untuk dibicarakan. Selain konteksnya yang tepat dengan kondisi kehidupan sebagian masyarakat mengalami krisis secara ekonomi maupun kesehatan, bantuan materiil sebesar itu tentu bisa membantu banyak pihak yang membutuhkan. Inilah yang di dalam Al-Qur’an disebut sebagai al-‘Aqabah yang sering ditafsirkan sebagai jalan terjal yang sulit ditempuh. Yaitu dengan memerdekakan budak dan memberi makan pada fakir miskin pada saat terjadi musim kelaparan.

Tidak bisa membayangkan jika orang yang tidak populer kemudian memiliki uang dua ribu miliyar rupiah itu. Di saat seperti ini sedang anjlok-anjloknya harga properti mewah, mobil dijual murah bahkan aset-aset kekayaan banyak yang diobral. Seandainya uang sebesar itu digunakan untuk ambil kesempatan memborong saham atau memborong obralan murah akibat terhantam pandemi, mungkin bisa menumpuk gunung emas untuk diwariskan hingga tujuh turunan.

Sedangkan Akidi Tio maupun keluarganya tidak memilih cara itu. Mereka lebih memilih menepati permintaan almarhum yang konon sudah wafat pada 2009 lalu. Ternyata harta itu juga tidak disembunyikan dari keluarganya. Anak-anak almarhum semuanya tahu tentang keberadaan uang 2 triliun yang tersimpan untuk donasi kemanusiaan di bank Singapura.

Seperti inilah yang dikehendaki Islam. Ciri bersedekah yang baik adalah ketika tangan kanan memberi dan tangan kiri tidak mengetahui. Komitmen ini sebagaimana disampaikan dalam hadis Nabi bahwa ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan di hari kiamat nanti, di antaranya yaitu orang, siapapun dia yang ketika bersedekah, tangan kanannya memberi tangan kirinya tidak mengetahuinya.

Sebagai prinsip kedermawanan, donasi yang dilakukan Akidi Tio ini memang menarik. Karakter seperti inilah yang menjadi antitesa dari sifat Qarun yang diabadikan oleh Al-Qur’an. Disampaikan dalam surah al-Qashas ayat 76, Al-Qur’an hanya memberikan gambaran melimpahnya harta Qarun yang kunci gudangnya saja sangat berat jika dipikul oleh orang-orang kuat.

Tetapi karena dikenal kikir dan membanggakan hartanya serta abai terhadap perintah-perintah Tuhannya, ia pun berakhir dengan hukuman pedih. Dalam kaidah ilmu Al-Qur’an yang bisa diambil dari cerita Qarun ini adalah karakternya, bukan Qarunnya yang sudah berakhir di era nabi Musa.

Namun pesan terpenting adalah karakter kikir saat memiliki harta mewah itu sangat dikecam oleh Allah. Prinsip inilah yang melatarbelakangi Islam sangat menjunjung tinggi ibadah-ibadah sosial selain ibadah ritual. Selain ada shalat terdapat zakat yang harus dikeluarkan setahun sekali. Tetapi sedekah bisa dilakukan kapan saja. Artinya jumlah yang ditabur menyesuaikan yang akan dituai nanti.

Dalam konteks ini, Akidi Tio telah mengajarkan menjadi manusia sosial yang sesungguhnya. Popularitas dan kemewahan untuk pribadi tidak terlalu dikedepankan. Justru yang terpenting adalah ketika bisa memberikan kemaslahatan untuk orang banyak.

Previous Post

Beda Pendapat Boleh, Tapi Prinsip Berikut Ini Harus Dipegang

Next Post

Kisah Anak yang Durhaka Kepada Orang Tuanya

Khoirul Anwar Afa

Khoirul Anwar Afa

Penulis adalah Dosen Fakultas Ushuluddin PTIQ Jakarta

RelatedPosts

Menyapa Agama Agama dalam Sejarah dan Teologi
Kajian

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (1)

26/01/2023
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan
Peradaban

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (2)

24/01/2023
Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI
Kajian

Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

19/01/2023
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan Hari
Peradaban

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (1)

16/01/2023
Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz
Kajian

Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

12/01/2023
Pesantren Kontinuitas dan Perubahan (3)
Kajian

Pesantren: Kontinuitas dan Perubahan (3)

06/01/2023
Next Post
Melawan Ekstremisme Dengan Sufisme

Kisah Anak yang Durhaka Kepada Orang Tuanya

Bolehkah Menggunakan Masker Ketika Shalat?

Bolehkah Menggunakan Masker Ketika Shalat?

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Menyapa Agama Agama dalam Sejarah dan Teologi

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (1)

26/01/2023
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (2)

24/01/2023
Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

19/01/2023
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan Hari

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (1)

16/01/2023
Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

12/01/2023

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    110 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    60 shares
    Share 24 Tweet 15
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    54 shares
    Share 22 Tweet 14
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.