Rabu, Agustus 10, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Peradaban
Belajar Tepa Salira dari Kota Kudus

Belajar Tepa Salira dari Kota Kudus

Belajar Tepa Salira dari Kota Kudus

Hasan Daulah by Hasan Daulah
11/04/2022
in Peradaban, Tajuk Utama
2 0
0
2
SHARES
43
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Kudus dulunya bernama Tajug yang posisinya ada di antara Selat Muria. Pada waktu itu Selat Muria sendiri masih menjadi pemisah antara pulau Jawa dengan Muria, dan salah satu kota di pulau tersebut adalah kota Tajug yang berada di tepi sungai Gelis. Dinamai Tajug karena  memiliki banyak Tajug. 

Tajug sendiri adalah bentuk atap arsitektur yang sangat kuno dan keramat. Tajug juga digunakan sebagai tempat sembahyang oleh masyarakat keagamaan Hindu. Selain itu kota Tajug sudah lama menjadi pusat perdagangan tetapi posisi kota Tajug yang jauh dari selat Muria tidak adanya pelabuhan yang begitu besar. Sehingga ia harus menggunakan Tanjung Karang yang merupakan pelabuhan kecil sebagai tempat transit untuk melanjutkan perjalanan menuju Jepara, Demak dan Juwana. 

BacaJuga

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

Komoditas utama ekspor pelabuhan Tanjung Karang adalah kayu yang berasal dari alam Muria selain itu juga pedagang yang berasal dari Timur tengah, Tiongkok. Sedangkan pedagang asal Nusantara menjual diantaranya kain, barang pecah belah dan pertanian dari hasil masyarakat kota Tajug.

Pada saat itulah para penyebar Islam berdatangan ke kota Tajug selain juga berdagang mereka juga syiar agama seperti yang dilakukan Kiai Telingsing yang datang dari etnis Tionghoa ahli dalam bidang ukir, melukis serta terkenal dengan lukisan pulau motif Dinasti Sung dari Tiongkok. 

Kiai Telingsing hadir di Kota Kudus lebih dulu dari pada sunan Kudus namun kedua sama-sama menyebarkan agama Islam. Pada masa Kiai Telingsing animo masyarakat masih terbilang sedikit, setelah datangnya sunan Kudus ke kota Tajug masyarakat yang dulunya masih mayoritas memeluk agama Hindu dengan cara pendekatan dan tepa salira oleh Sunan Kudus sedikit demi sedikit mulai mengikuti ajaran Islam.

Tepa salira adalah suatu bentuk rasa tenggang rasa di mana saling menghormati, tidak menyalahkan apa yang menurut kita tidak sama dengan kita, misalnya hubungan baik agama umat Islam dengan umat Hindu pada zaman dahulu. Sunan Kudus telah mencontohkan sikap toleransi tersebut karena dengan hidup ber tepa salira  kita bisa hidup berdampingan dengan baik

Kiai Telingsing dan Syeh Ja’far Shadiq (Sunan Kudus) keduanya adalah penyebar agama Islam di kota Kudus dan memiliki peran masing-masing. Kiai Telingsing yang ahli dalam bidang seni ukir  membuat sunan Kudus tertarik untuk mempelajari, sedangkan sunan Kudus yang ahli dalam bidang akidah membuat Kiai Telingsing ingin lebih tahu soal agama Islam jadi keduanya memiliki hubungan yang baik dan saling belajar satu sama lain. Pada masa akhir hayat Kiai Telingsing mencari ganti dan terpilihlah sunan Kudus sebagai gantinya untuk meneruskan ajaran agama Islam di kota Tajug. 

Sunan kudus yang sebelumnya adalah sebagai Senopati di kerajaan Demak, selain juga menjadi Senopati sunan Kudus juga sebagai imam masjid agung masjid Demak serta menjadi Qadhi atau hakim di kerajaan Demak karena beliau sangat menguasai ilmu keagamaan yang sangat mumpuni, hingga akhirnya ia memutuskan untuk melepaskan jabatannya di kerajaan Demak dan lebih memilih untuk berdakwah di kota Kudus. Sunan Kudus dalam menyebarkan agama Islam sangat mementingkan unsur kehormatan kepada warga setempat. Hal itu dilakukan supaya Islam datang tidak membawa masalah dan kekerasan namun sebaliknya sunan Kudus berdakwah secara pelan-pelan dan santun seperti apa yang telah diajarkan oleh Baginda Rasulullah Saw dalam menyiarkan Islam, 

Ja’far Shadiq (Sunan Kudus) dalam berdakwah pun juga  tidak menghilangkan makna kekeramatan dan kesucian kota Tajug. Sunan Kudus amatlah bijaksana dalam melakukan dakwahnya di antaranya adalah beliau dapat menyiarkan agama Islam dengan adaptasi di  tengah masyarakat yang mayoritas beragama Hindu-Budha dengan cara dakwahnya yang tidak menghilangkan adat istiadat masyarakat setempat.

Hal itu juga terjadi pada penamaan kota Kudus yang tidaklah jauh dari nama sebelumnya, Tajug sebagai tempat ibadah orang Hindu dan memiliki kekeramatan. Dengan demikian kota ini dianggap suci oleh masyarakat setempat, sunan Kudus pun dalam mengganti nama kota ini tak jauh berbeda hanya berganti nama yang diambil dari Arab Al-Quds tidak lain makanannya adalah suci. 

Tidak hanya dalam mengganti nama sebuah kota sunan Kudus juga mengutamakan Tepa Salira, masyarakat Hindu memiliki sebuah keyakinan pada hewan sapi yang dianggap sebagai hewan suci bagi umat Hindu, sebagai bentuk penghormatan sunan Kudus melarang umat muslim untuk menyembelih sapi, sampai sekarang ajaran-ajaran sunan Kudus masih dilestarikan.

Kota Kudus menjadi sebuah kota sejuta Tepa salira masyarakat yang hidup di kota tersebut hidup rukun walaupun berbeda keyakinan. Masyarakat hidup dengan mengutamakan saling menghormati adalah pokok dalam menjalani hidup, nilai-nilai Tepa salira lah membuat kehidupan manusia menjadi lebih indah dan harmonis.

Baca Juga: Cara Wali Songo Mendakwahkan Islam di Nusantara


Referensi:

-Mas’udi, “Genealogi Walisongo : Humanisasi Strategi Dakwah Sunan Kudus”. Kudus: STAIN Kudus, Jurnal ADDIN Vol. 8, No.2.
-https://www.parist.id/2019/10/tepo-seliro-ajaran-toleransi-sunan-kudus.html

Tags: Kota KuduskudusSunan KudusTajugTepa Salira
Previous Post

Terorisme dan Ancamannya untuk Negara Demokrasi

Next Post

Kekerasan dan Anarkisme di Ruang Publik Bukan Cara Masyarakat Beradab, Tapi Ciri Kelompok Ekstremisme

Hasan Daulah

Hasan Daulah

RelatedPosts

bulletin jum'at
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram
Kolom

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022
hijrah
Kolom

Hijrah Kolektif dari Narasi Kebencian dan Pemecah Belah

28/07/2022
al-qur'an sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (1)

27/07/2022
Next Post
Brigjen Nurwakhid

Kekerasan dan Anarkisme di Ruang Publik Bukan Cara Masyarakat Beradab, Tapi Ciri Kelompok Ekstremisme

Perang Rusia Ukraina

Syariat Islam: Jagalah Tanah Air Agar Tidak Terjadi Perang

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.