Senin, Agustus 8, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Bulletin
Bulletin Jum'at Al-Wasathy | Edisi 004

Bulletin Jum'at Al-Wasathy | Edisi 004

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 004

Moderasi Beragama sebagai Vaksin Intoleransi

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
01/10/2021
in Bulletin, Bulletin Jumat
2 0
0
2
SHARES
42
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

BacaJuga

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

Khilafah: dari Salah Tafsir Sampai Pembajakan Teroris

Bulletin Jum’at Al-Wasathy hadir kembali menyapa pembaca. Dalam edisi ini, redaksi mengangkat tema “Moderasi Beragama sebagai Vaksin Intoleransi”. Intoleransi yang masih marak terjadi menyebabkan kesenjangan sosial

Indonesia adalah negeri yang dianugerahi Allah S.W.T dengan keberagaman dalam berbagai hal. Agama, budaya, suku dan bahasa yang beraneka rupa menjadikan Indonesia sebagai negeri yang kaya, corak multikultural yang unik yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia. 

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin memberikan rambu yang jelas dalam pengelolaan keragaman. Pengelolaan ini bertujuan agar keragaman dapat dirasakan manfaatnya, menjadi keunikan dan kekuatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Tanpa pengelolaan yang arif dan bijak, keragaman yang sejatinya adalah potensi baik dapat disalahgunakan menjadi alat tempur untuk mengoyak persatuan dan keamanan sosial, 

Ada satu hal yang sering digunakan dalam rangka menepis realita keberagaman kita sekaligus untuk memecah persatuan bangsa. Satu hal itu berwujud narasi-narasi intoleransi terhadap perbedaan.  Khususnya dalam masa pandemi ini, narasi intoleransi terselip dalam banyak berita palsu (hoaks) yang mengandung unsur provokasi dan ujaran kebencian. Intoleransi sendiri sebenarnya telah lama menjadi musuh dalam selimut. Khususnya ketika terciptanya momentum perkawinan antara politik identitas dengan sentiment keagamaan, intoleransi menjadi semakin subur dan mengular ke dalam berbagai isu sosial yang mencuat.

Jajak pendapat LSI pada tahun 2018 mengungkapkan hasil yang jauh dibawah harapan. Dari 1520 responden yang terlibat, 59 persen responden muslim mengaku keberatan dipimpin oleh non-muslim. 46 persen responden menolak keberadaan tempat ibadah non-muslim di lingkungan tempat tinggalnya. 34 persen responden mengaku keberatan bertetangga dengan penganut agama non-muslim. Dengan hasil tersebut, secara rata rata, jumlah responden yang terkategorikan intoleran mencapai 52 persen. Dari hasil jajak pendapat ini, dapat ditarik garis simpul bahwa intoleransi telah menjadi ancaman serius, bom waktu yang kapan saja terpicu akan menciptakan letupan yang menghancurkan kerukunan umat beragama, 

Ajaran Islam memandang intoleransi sebagai sikap yang berlebihan. Dan berlebihan dalam beragama itu mengarahkan pengikutnya menjadi bersifat ekstremis. Beragama dengan cara pandang seperti ini dapat menimbulkan disharmoni dan konflik sosial. Tentu Islam bukanlah agama yang mengajarkan umatnya untuk memusuhi dan mencurigai satu sama lain. Sebaliknya, Islam mengajarkan umatnya untuk mengedepankan akhlak yang mulia dan nilai nilai kemanusiaan dengan begitu Allah S.W.T mengganjar amal kemanusiaan itu dengan balasan surga. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad berikut:

أَوْحَى اللهُ إِلَى إِبْرَاهِيْمَ  يَا إِبْرَاهِيْمُ حَسِّنْ خُلُقَكَ وَلَوْ مَعَ الْكُفَّارِ تَدْخُلْ مَدَاخِلَ الْأَبْرَارِ 

“Allah menyampaikan wahyu kepada Nabi Ibrahim As: ‘Perbaikilah budi pekertimu meskipun terhadap orang-orang non-Muslim, maka engkau akan masuk (surga) tempat tinggal orang-orang yang baik’.” (HR. Al Hakim at Tirmidzi)

Selengkapnya, silahkan unduh dan baca bulletin Jum’at disini!

Download Now!
Tags: Bulletin Jum'atIslam ModeratKerukunan BeragamatoleransiWasathiyah
Previous Post

Akar Historis Kelompok Radikal di dalam Islam (1)

Next Post

Vaksin adalah Representasi Keimanan dan Kecintaan Terhadap Negara

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

bulletin jum'at
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
khilafah salah tafsir
Bulletin

Khilafah: dari Salah Tafsir Sampai Pembajakan Teroris

24/07/2022
thumbnail bulletin jum'at al-wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 034

22/07/2022
thumbnail bulletin jum'at al-wasathy 33
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 033

15/07/2022
thumbnail bulletin jum'at al-wasathy 32
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 032

08/07/2022
Next Post
Vaksin Adalah Representasi Keimanan Dan Kecintaan Terhadap Negara

Vaksin adalah Representasi Keimanan dan Kecintaan Terhadap Negara

Ada Syiar Islam dalam Batik

Ada Syi'ar Islam dalam Batik

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.