Bukan sekedar cara belajar yang harus beradaptasi dengan kondisi pandemi, subtansi pelajaran pun harus pula mengandung materi yang memberikan kecerdasan siswa untuk bersikap ramah terhadap kesehatan. Salah satu yang penting adalah paket pelajaran agama yang adaptable terhadap kondisi pandemi. Kenapa perlu paket pelajaran agama di masa pandemi?
Sebelum berbicara tentang pelajaran agama secara khusus, saya ingin memulai pengajaran dan pelajaran secara umum. Saya pikir di lembaga pendidikan saat ini persoalan yang mengemuka hanya melulu bicara pada perubahan pola dan cara anak belajar di masa pandemi. Sayangnya, tidak ada pembicaraan pentingnya pelajaran khusus di masa pandemi ini yang diagendakan di setiap jenjang pendidikan untuk dipahami sebagai bagian dari pelajaran yang bisa memberikan kecerdasan sikap anak di masa pandemi.
Kehadiran wabah covid-19 ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang hampir dua tahun telah merubah tata cara dan pola hidup di berbagai aspek. Tidak ada yang memprediksi secara pasti kapan wabah ini akan berakhir. Bisa jadi dan sangat mungkin, covid-19 akan terus berdampingan dengan kehidupan manusia sebagai salah satu jenis penyakit sebagaimana virus Flu Spanyol yang muncul pada mulanya pada tahun 1918.
Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap fenomena covid-19 ini memunculkan fenomena suburnya hoax dan teori konspirasi liar yang bisa dikonsumsi dengan mudah. Media sosial dengan apapun dan siapapun yang mengutarakan seolah menjadi referensi utama masyarakat dalam mengais informasi seputar covid-19. Sayangnya, tidak ada buku panduan yang utuh yang bisa disalurkan di kanal yang tepat sebagai desiminasi informasi.
Salah satu saluran yang tepat menurut saya adalah bangku sekolah. Guru menjadi agen penyampai informasi covid-19 yang efektif dalam memberikan pengetahuan yang lengkap tentang wabah ini. Tentu ini akan menjadi PR yang harus segera diekseksui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuat modul pembelajaran materi khusus buat pengajar dan siswa di masa pandemi.
Pentingnya Materi Agama di tengah Pandemi
Tidak kalah pentingnya pendidikan agama di lembaga pendidikan juga harus segera beradaptasi dengan kondisi pandemi saat ini. Sekali lagi, bukan sekedar perubahan cara mengajar, tetapi materi ajar. Pandemi ini telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan dari pola berinteraksi hingga cara beribadah.
Resistensi akibat kedangkalan cara beragama muncul ketika pembatasan dianggap sebagai larangan. Penentangan berdasarkan narasi keagamaan kerap menjadi cukup kuat karena masyarakat tidak mempunyai pengetahuan yang memadai tentang wabah dan bagaimana agama seharusnya merespon.
Acapkali pengetahuan keagamaan yang muncul hanya berupa fatwa-fatwa yang reaktif bukan sebagai pengetahuan yang utuh bagaimana agama melihat wabah yang bisa dicerna dan dijadikan nilai bagi masyarakat, apalagi bagi anak-anak. Pandemi ini tidak hanya menyentuh pada aspek peribadatan, tetapi juga menantang pandangan teologis dan etis keagamaan.