Rabu, Agustus 10, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup
Lukman Bangkitkan Moderasi Beragama

Lukman Bangkitkan Moderasi Beragama

Di Muktamar Pemikiran Kyai/Nyai, Lukman Bangkitkan Memori tentang Moderasi Beragama

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
14/12/2021
in Gaya Hidup, Populer, Tajuk Utama
7 0
0
7
SHARES
145
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

islamina.id – Menteri Agama RI tahun 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin hadir dalam kegiatan Muktamar Pemikiran Kyai dan Nyai Muda Pesantren yang bertajuk “Menguatkan Moderasi Beragama sebagai Gerakan Civil Society”. Bertempat di Ponpes Al-Falak, Pagentongan Bogor, Senin (13/12).

Dalam kesempatan itu, Lukman sekedar ingin mengingatkan atas memori kolektivitas peserta Muktamar. Ia mengatakan bahwa moderasi beragama bukanlah sesuatu yang baru. 

BacaJuga

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

“Esensi moderasi agama sudah sejak dahulu, mulai dari orangtua, guru, sampai leluhur. Moderasi beragama tidak hanya didakwahkan, melainkan sudah diamalkan atau dijadikan teladan. Untuk itulah, kita perlu menjaga warisan para leluhur. Lalu sambil terus berinovasi dan berkreasi agar lebih baik lagi sesuai dengan konteks zaman.” ucap Lukman saat memberikan materi.

Lukman kemudian menjelaskan, mengapa memakai istilah moderasi beragama. Hal ini dikarenakan ada dua ciri utama dari bangsa Indonesia yang selalu diingat oleh bangsa-bangsa yang lain. 

Pertama, Indonesia sebagai bangsa yang heterogen dan spiritualitas. Yakni kemajemukan yang terdiri dari berbagai etnis-bahasa dan religiusitas atau agamanya. 

Kedua, Indonesia sebagai bangsa yang agamis. Apapun suku bangsanya, selalu menjalankan aktifitas dengan nilai-nilai agamanya. 

Nilai-nilai itu menjadi landasan, sekaligus menjadi orientasi ke arah mana tujuan. Ia mencontohkan acara resmi kenegaraan, selalu diawali dan diakhiri oleh berdoa. Hal itu yang tidak ditemukan pada negara-negara lain. Di Indonesia juga terdapat ormas keagamaan yang jumlah anggotanya ratusan juta. 

Dari situlah kemudian, Lukman meminta peserta menyadari jati diri Indonesia dan implementasi umat beragama Islam memahami ajaran.

 “Menyadari jati diri keindonesiaan. Yaitu, kita itu beragam, tetapi kita juga beragama. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana umat beragama Islam, dapat memahami ajaran Islam ditengah-tengah keragaman kita? Jawabannya adalah jangan berlebih-lebihan atau melampaui batas.” tegas Lukman. 

Urgensi Moderasi Beragama

Mengapa ada urgensi moderasi beragama saat ini? Kondisi tersebut disebabkan fenomena orang beragama yang bertolak belakang dari inti pokok ajaran agama. 

Beberapa tahun belakangan ini, ada fenomena dalam kehidupan keagamaan kita, ada orang beragama justru mengingkari nilai-nilai kemanusiaan. Sesuatu yang bertolak belakang dengan inti pokok ajaran agamanya. Padahal, Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi dan melindungi harkat martabat kemanusiaan. Islam hadir agar manusia itu dimanusiaakan. Itulah pesan utama agama. 

Ada tiga perilaku umat beragama yang bertolak belakang, diantaranya eksklusif, segregatif, konfrontatif. Perilaku eksklusif merupakan bukan bagian dari ajaran agama. Perilaku segregatif dengan mengkotak-kotakkan atau “anti-sosial” dengan umat beragama lain. Dan perilaku konfrontatif, yakni mencela, atau memperkusi umat beragama yang berbeda dengan keyakinannya.  

Agama hadir untuk perdamaian, menebarkan kasih sayang, dan menjaga kerukunan. 

Lukman mengingatkan kembali bahwa yang dimoderasi itu cara beragama, bukan agamanya. 

Baca Juga: Mengukur Langkah Konkret Moderasi Beragama

Tags: Islam WasathiyahLukman Hakim SaifuddinModerasi Beragamamoderasi islam
Previous Post

Hak Keadilan Hukum Menurut Islam

Next Post

2 Gagasan Habib Husein Ja’far untuk Para Kyai dan Nyai Muda Pesantren

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

bulletin jum'at
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram
Kolom

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022
hijrah
Kolom

Hijrah Kolektif dari Narasi Kebencian dan Pemecah Belah

28/07/2022
al-qur'an sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (1)

27/07/2022
Next Post
gagasan habib husein ja far

2 Gagasan Habib Husein Ja’far untuk Para Kyai dan Nyai Muda Pesantren

tawasul

Manfaat Tawasul Beserta Dalilnya

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.