Sabtu, Agustus 13, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
radikalisme

digital native dan upaya mencegah radikalisme

Digital Native dan Upaya Mencegah Radikalisme

Muhammad Labib Syauqi by Muhammad Labib Syauqi
25/06/2022
in Gagasan, Tajuk Utama
3 0
0
3
SHARES
63
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Badan Intelijen Nasional melaporkan bahwa ancaman negara saat ini diantaranya adalah covid-19, konflik antar suku, ras, agama dan golongan, separatisme, radikalisme, hoaks di media sosial dan juga cyber attack. Media masih menjadi sasaran empuk untuk tumbuh dan berkembangnya radikalisme dan lebih-lebih bagi para remaja. BNPT menyebutkan bahwa 85 persen generasi muda rentan terpapar radikalisme. Sedangkan 80 persen pengguna media sosial adalah para remaja. Media digital ini menjadi sangat mudah untuk dikuasai, sangat gampang untuk mendapatkan simpati akan tetapi sangat rentan dalam hal otorisasi. 

Pengguna media sosial sendiri didominasi oleh para Generasi  Millenial (Gen-Y) dan Generasi Alpha (Gen-Z), Jim Marteney menandai generasi millenial ini dengan karakter mereka yang menjadikan media sosial sebagai lifestyle, tidak berhenti disitu generali alpha bahkan menjadikan media sosial sebagai bagian dari kehidupan mereka. Kedua generasi inilah yang kemudian menjadi digital native atau mereka yang ‘berhak’ menjadi juru bicara dunia digital, menjadi representasi dan mempunyai otoritas dalam dunia mereka.

BacaJuga

Darurat Literasi Islam yang Ramah

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

Fakta ini memberikan tawaran menggiurkan bagi siapa saja untuk bisa mengambil lahan virtual tersebut untuk dikuasai termasuk oleh mereka yang ingin menyebarkan paham radikal. Medan jihad sekarang bergeser menuju jihad virtual, membangun narasi lewat media digital, merebut otoritas dan menancapkan ideologi di kalangan digital native. Tidak jarang para martir yang berhasil mereka rekrut adalah para generasi digital native, yang menemukan ke-Islamannya di media sosial atau media digital.

A.M. Hendropriyono memaparkan bahwa terdapat tiga tahap penting dalam kegiatan terorisme, pertama adalah epistemologi dan pemahaman terhadap ideologi terorisme, kedua adalah gerakan dan jaringan yang dikembangkan untuk melancarkan aksinya, dan ketiga adalah aksi dari terorisme itu sendiri. Sebelum mereka sampai pada tahap ketiga, maka tahap pertama ketika mereka mempresentasikan ideologi mereka, harus kita imbangi dan kita luruskan dengan kontra narasi terhadap konsep yang mereka bangun. Ideologi yang mereka yakini tidak jarang diambil dari nilai kebenaran dari kaidah-kaidah Islam yang mereka tafsirkan kemudian dimanipulasi sesuai dengan kepentingan mereka.

Untuk memotret ideologi teroris yang mereka kembangkan, mari kita lihat beberapa rujukan yang mereka gunakan. Setidaknya terdapat beberapa kitab babon dalam menopang ideologi mereka. Sebut saja kitab yang ditulis oleh Abu Abdillah al-Muhajir dengan judul “Masā’il min Fiqh al-Jihād” kitab setebal 600 halaman ini dari awal sampai akhir dipenuhi dengan kengerian, ibarat film kita disuguhkan scene yang mendebarkan pada setiap adegannya sampai akhir. Dimulai dari cara mengidentifikasi kāfir harbī (kafir yang diperangi), motivasi untuk memenggal orang kafir, mengupas seputar aktifitas syahid dengan bunuh diri, berbagai cara membunuh orang kafir, teror dan langkah-langkahnya, sampai pada perintah untuk memenggal setiap orang kafir yang ditemui. 

Kemudian ada buku karya Abu Bakar Naji dengan judul “Idārah al-Tawahhusyī”, kitab ini lebih detail membahas cara mengoperasikan sebuah gerakan terorisme beserta berbagai langkah teknisnya. Dan yang terakhir adalah buku karya Abdul Qadir bin Abdul Aziz yang berjudul “Al-‘Umdah fi I’dad al-‘Iddah” buku ini lebih spesifik dan lebih detail dari buku sebelumnya tentang aturan organisasi, bahkan kemudian buku ini dijadikan acuan undang-undang bagi kelompok ISIS. 

Disamping itu, kelompok radikal mempunyai ciri khas lain dalam hal ideologis dibanding dengan kelompok lain. Mereka memegang teguh dan tak jarang berlebihan dalam memahami prinsip al-Walā’ wa al-Barrā’, konsep ini seperti yang dijabarkan oleh Muhammad bin Said al-Qohthonī yang menulis kitab dengan judul serupa, bahwa al-walā wa al-barrā’ adalah loyal terhadap kelompoknya dan memusuhi kelompok selain mereka. Islam memerintahkan agar umat Islam loyal terhadap sesama muslim, dan melarang mereka berhubungan dengan orang kafir, melepaskan diri dari kekufuran, kesesatan dan kezaliman orang kafir.

Pengamalan ideologi al-walā wa al-barrā’ yang berlebihan ini kemudian mengakibatkan pada kekeliruan atau bahkan kesalahan pemaknaan ideologi tersebut, konsep tersebut dipahami berlebih sebagai sikap sosial dan politik yang eksklusif dan intoleran, bahkan pada titik tertentu melegalkan terorisme, ekstremisme, radikalisme yang berbentuk aksi teror, kekerasan dan pembunuhan. Sedangkan ironisnya, kitab-kitab tersebut dapat dengan mudah kita akses dan kita unduh. Lebih-lebih generasi millenial dan generasi alpha adalah sasarannya. Maka membekali generasi alpha dengan literasi Islam yang moderat dan memberikan kontra narasi terhadap ideologi radikal menjadi pilihan yang harus kita perjuangkan.

Previous Post

Era Teknologi dan Masifnya Disinformasi

Next Post

Agar Tidak Menjadi Tekstualis, Begini Cara Memahami Hadis

Muhammad Labib Syauqi

Muhammad Labib Syauqi

RelatedPosts

Darurat Literasi Islam yang Ramah Islamic Book Fair
Kolom

Darurat Literasi Islam yang Ramah

12/08/2022
thumbnail bulletin jum'at al-wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan
Kabar

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022
bulletin jum'at
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram
Kolom

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
Next Post
memahami hadis

Agar Tidak Menjadi Tekstualis, Begini Cara Memahami Hadis

ideologi khilafah

Indonesia Tegas Tolak Ideologi Khilafah

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Darurat Literasi Islam yang Ramah Islamic Book Fair

Darurat Literasi Islam yang Ramah

12/08/2022
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dan Ketua Umum Mathlaul Anwar KH Embay Mulya Syarief

Ormas Keagamaan Harus Ikut Masifkan Media Sosial Dengan Konten Perdamaian

12/08/2022
thumbnail bulletin jum'at al-wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Anwar Sanusi

Stop Perdebatan Narasi Konfrontasi Antara Pancasila dan Agama

11/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    81 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.