Jumat, Agustus 12, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Gagal Paham Kelompok Radikal (1) : Kesalahan Memahami Istilah Jahiliyah

Gagal Paham Kelompok Radikal (1) : Kesalahan Memahami Istilah Jahiliyah

Gagal Paham Kelompok Radikal (1) : Kesalahan Memahami Istilah Jahiliyah

Abd Malik by Abd Malik
03/07/2021
in Kajian
5 0
0
5
SHARES
108
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Salah satu kesalahan kelompok radikal yang mengatasnamakan agama adalah kegagalan dalam memahami teks. Bisa jadi bukan sebuah kegagalan, tetapi kesengajaan untuk melakukan pemaksaan teks berdasarkan kepentingan politik yang mereka agendakan. Salah satunya adalah memahami istilah jahiliyah.

Kelompok radikal pada umumnya menilai dunia barat dan Islam saat ini kembali kepada era  “Jahiliyah”.  Mereka mempersamakan kehidupan kini dengan apapun perkembangan yang sudah ada dengan kehidupan Arab Jahiliyah sebelum datangnya Islam. Atas dasar itu, mereka menghakimi mereka di luar kelompoknya sebagai orang kafir musyrik di zaman jahiliyah.

BacaJuga

Penolakan Ceramah Bukan Berarti Islamophobia, Tapi..

Nikah Beda Agama (2)

Nikah Beda Agama (1)

Memeriksa Kembali Istilah Jahiliyah

Kata Jahiliyah berasal dari kata Al Jahl atau bodoh yang berarti lawan kata mengetahui atau Al Ilmi. Dalam kitab Tarifaat Imam Al Juwaeni dikatakan bahwa Jahil adalah meyakini sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya. Oleh karena itu, jahiliyah atau bodoh adalah tidak mengetahui hakekat sesuatu sama sekali atau mengira sesuatu yang berbeda dengan kenyataannya.

Pertanyannya apakah boleh mensifatkan kehidupan orang Islam saat ini dengan Jahiliyah yang sama dengan kehidupan Jahiliyah sebelum datangnya Islam?Untuk menjawab pertanyaan ini alangkah baiknya kita kembali menggali istilah-istilah jahiliyah yang dapat ditemukan dalam Al Qur’an dan Hadis.

Sejumlah pakar menjelaskan bahwa Jahiliyah masyarakat Arab pada saat itu tidaklah seperti Jahiliyah dalam arti kata “bodoh” yang kita pahami secara sederhana. Sebelum Islam datang bangsa Arab telah memiliki tatanan tersendiri bahkan mereka terkenal mahir dalam berniaga sehingga kota Mekkah menjadi pusat wisata dan rekreasi masyarakat disekitarnya. Ini artinya jahiliyah yang dimaksud disini memiliki arti tersendiri bukanlah jahiliyah yang kita pahami secara sederhana.

Istilah Jahiliyah dalam Al Quran dan Hadis

Jahiliyah adalah penyebutan untuk sebuah masa di mana Islam belum ada. Seseorang dikatakan Jahiliyah karena kebodohan yang berlebihan. Terdapat empat sifat jahiliyah menurut Al Quran yaitu “ Dhannal Jahiliyah (Prasangka Jahiliyah); Hukmul Jahiliyah  (Hukum Jahiliya), Tabrrajul Jahiliyah (Gelamor Jahiliyah) dan Hamiyatul Jahiliyah  (Fanatisme Jahiliyah).

Keempat sifat ini ditemukan dalam ayat-ayat Alquran yang semuanya diturunkan di Madinah. 1). Dhannal Jahiliyah (Prasangka Jahiliyah) terdapat dalam surah Al Imran Ayat 154. 2) Hukmul Jahiliyah (Hukum Jahiliya) terdapat dalam surah Al Maidah Ayat 50. 3) Tabarujul Jahiliyah (Kegelamoran Jahiliyah) terdapat dalam surah Al Ahzab Ayat 33. 4) Himayutl Jahiliyah (fanatisme jahiliyah) terdapat dalam surah Al Fatah ayat 26.

Sementara dalam penelusuran hadist, Rasulullah memberikan sifat kepada masyarakat jahiliyah sebagai berikut : angkuh dengan hartanya, memandang enteng keturunan dan meminta pertolongan kepada bintang-bintang dan mengangis secara keras dan suka menumpahkan darah dan memakan riba sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis sebagai berikut : Ada empat perilaku jahiliyah yang ada pada ummatku yang tidak akan ditinggalkan yaitu kebanggaan terhadap keturunannya , memandeng enteng keturunan lain dan meminta pertolongan kepada bintang dan menangis secara keras.

Pandangan Ulama tentang Jahiliyah

Selanjutnya, bagaimana pandangan ulama terhadap istilah jahiliyah. Secara sengaja kami akan tunjukkan beberapa pandangan ulama yang tersohor khususnya dari kalangan ulama yang selama ini dijadikan rujukan kelompok radikal ekstrim. Apakah ulama-ulama tersebut juga menghakimi kondisi kekinian dengan jahiliyah?

Pertama, Salih Al Ustaimin al Tamimi. Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Salih bin Muhammad bin Sulaeman bin Abdurrahman Al Utsaimin Al Wahibi Al Tamimi. Ia adalah seorang ulama besar pada masanya dan banyak menulis buku-buku yang menjadi pegangan bagi murid-muridnya di kemudian hari antara lain Syarhul al Aqidah Al Wasitiyah , Syarhul Muqaddimatul Tafsir , Asmaulllah Wa siaftiah wa maqiful ahlussannaminha dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.

Salih Al Ustaimin mengatakan bahwa yang dimaksud dengan jahiliyah adalah mereka yang sebelum diutusnya Nabi. Pada saat itu manusia diselimuti oleh sifat kebodohan tentang hak-hak Allah dan hak hambanya. Ia mengatakan bahwa teriak atau menangis secara keras adalah bagian dari karakter utama orang-orang jahiliyah.

Penggunaan jahiliyah terhadap masyarakat Islam saat ini sama halnya dengan mengkafirkannya. Tindakan ini sudah tentu memiliki dampak negatif terhadap kaum muslimin bahkan terkesan ada penyelewengan dan pengrusakan terhadap syariat Allah. Benar! Memang terkadang perilaku seseorang mencerminkan kejahiliyahan begitu pula sikap dan perilaku sebagian masyarakat, tetapi ini tidak bisa dijadikan alasan untuk menghakimi masyarakat muslim saat ini sebagai kaum jahiliyah apalagi menganggap mereka sama dengan jahiliyah di masa sebelum kenabian.

Kedua, Muhammad Nashiruddin Al Bani. Ia adalah seorang ulama besar dan terkemuka di era kontemporer dan ahli dalam bidang hadis dan fiqhi Islam. Ia adalah kelahiran Al Bania atau negeri Balkan Eropa Timur, tetapi ia hijrah ke Suriah dan meninggal di Amman. Ia juga banyak menulis buku-buku hadist dan fiqih yang menjadi rujukan sejumlah ulama di kawasan dunia Islam walaupun terdapat banyak pertentangan mengenai sosok ulama tersebut karena pendapatnya yang dianggap banyak bertentangan dengan ulama-ulama lainnya di zamannya.

Al Bani melihat bahwa penggunaan nama jahiliyah di abad kedua puluh ini tidak lepas dari sikap yang berlebihan dalam memberikan sifat kepada umat Islam. Islam pada abad kedua puluh masih eksis walaupun sudah banyak hal yang bercampur baur dengan sesuatu yang sama sekali tidak ada sumbernya dari Islam itu sendiri. Oleh karena itu menurut Al Bani tetap tidak boleh mengatakan bahwa abad kedua puluh adalah abad jahiliyah atau mensifati masyarakat Islam saat ini sebagai masyarakat jahiliyah

Ketiga, Salih bin Fauzan Al Fauzan. Ia juga merupakan seorang ulama terkemuka di Saudi Arabia di mana ia pernah menjadi Komite Tetap untuk Penelitian dan Fatwa Islam Kerajaan Saudi Arabia. Ketika ia ditanya tentang masyarakat Islam sekarang ini,  Ia menjawab bahwa jahiliyah secara umum telah hilang dan lenyap sejak dilantiknya Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena itu tidak boleh memberikan istilah kepada masyarakat Islam sebagai masyarakat jahiliyah secara umum. Adapun memberikan istilah kepada seseorang atau sebuah kelompok masyarakat itu boleh-boleh saja sebagaimana Nabi mengatakan kepada sahabatnya sesungguhnya ada empat perilaku jahiliyah yang ada pada kalian dan tidak bisa kalian tinggalkan yaitu; keangkuhan terhadap keturunan dan memandang enteng keluarga lain dan meminta pertolongan kepada bintang-bintang dan menangis secara keras ketika ada yang wafat.

Keempat, Abdullah Salam Yassin. Ia juga menolak keras memberikan istilah kepada masyarakat Islam saat ini sebagai jahiliyah walaupun terdapat beberapa penyelewengan dan penyimpangan. Ia juga melarang memberikan istilah jahiliyah kepada penguasa yang tidak baik. Agama dan sejarah kita serta sahabat-sahabat Nabi dan sejarah perpindahan dari Makkah ke Madinah sarat dengan berbagai hal di mana tidak pernah dalam satu masyarakat bersih secara total. Oleh karena itu jika seseorang telah memeluk Islam telah bersyahadat dan percaya kepada nabinya berarti ia telah masuk Islam dan keluar dari kekufuran. Karena itu tidak bisa secara sembarangan mensifati komunitas atau masyarakat muslim sebagai jahiliyah.

Bukti Tafsir Serampangan

Dari beberapa penelusuran istilah dalam Quran dan hadist serta beberapa pendapat tokoh dan ulama yang kerapkali dijadikan rujukan oleh mereka, kelompok radikal tidak hanya gagal memahami teks keagamaan, tetapi mereka juga serampangan dalam menilai dan memandang kondisi masyarakat. Kelompok ini selalu berasalan bahwa masyarakat saat ini termasuk umat Islam sendiri dalam masa jahiliyah.

Anggapan ini sebagai pembenaran untuk mereka melakukan berbagai tindakan kekerasan untuk merubah kondisi yang ada. Beberapa teks keagamaan telah jelas membantah pandangan ini dan ulama telah sepakat untuk tidak menisbatkan kondisi masyarakat muslim saat ini sebagai kondisi masyarakat jahiliyah seperti dalam persepsi kelompok radikal ekstrimis.

Cara pandang bahwa masyarakat saat ini sebagai masyarakat jahiliyah sejatinya propaganda yang digunakan untuk menjustifikasi perubahan sesuai ideologi mereka. Tatanan saat ini harus dilabeli dengan sebutan yang hina dari kafir, musyrik hingga jahiliyah sebagai landasan pijak untuk melakukan perubahan sosial yang diinginkan.

Namun, akibat kepentingan politik yang cukup besar, mereka seringkali mengabaikan teks keagamaan yang benar. Mereka mengeksploitasi teks demi penafsiran politiknya. Memanipulasi teks keagamaan untuk kepentingan politik adalah ciri dari kelompok ini melalui berbagai narasi-narasi yang kerap disebarkan di berbagai media.

Penulis : Dr. Suaib Tahir dan Abd. Malik

Continue Reading
Tags: jahiliyahkelompok radikal
Previous Post

Mengurai Hikmah Musibah Pandemi Covid 19

Next Post

Diberlakukannya PPKM – Tata Cara Shalat Idul Adha Bersama Keluarga

Abd Malik

Abd Malik

RelatedPosts

penolakan ceramah
Kajian

Penolakan Ceramah Bukan Berarti Islamophobia, Tapi..

26/07/2022
nikah beda agama 2
Kajian

Nikah Beda Agama (2)

19/07/2022
nikah
Kajian

Nikah Beda Agama (1)

18/07/2022
khilafatul muslimin
Kajian

Khilafatul Muslimin dan Halusinasi Kebangkitan Khilafah

29/06/2022
memahami hadis
Kajian

Agar Tidak Menjadi Tekstualis, Begini Cara Memahami Hadis

26/06/2022
kh l fah
Kajian

Menyoal Autentisitas Argumen Para Pengusung Khilafah

20/06/2022
Next Post
Diberlakukannya Ppkm – Tata Cara Shalat Idul Adha Bersama Keluarga

Diberlakukannya PPKM - Tata Cara Shalat Idul Adha Bersama Keluarga

Otoritas Politik Dalam Negara Khilafah (bagian 1)

Otoritas Politik dalam Negara Khilafah (Bagian 1)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Anwar Sanusi

Stop Perdebatan Narasi Konfrontasi Antara Pancasila dan Agama

11/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022
Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    81 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.