Jumat, Agustus 12, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Ghibah: Pemicu Dan Penawarnya

Ghibah: Pemicu Dan Penawarnya

Ghibah: Pemicu dan Penawarnya

Ahmad Rusdi by Ahmad Rusdi
11/07/2020
in Kolom
1 0
0
1
SHARES
25
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Tema renungan subuh kita masih terkait dengan masalah ghibah. Dan kali ini kita akan mengupas gibah dari faktor-faktor pemicunya dan obat penawarnya. Mencari referensi kitab yang komprehensif dan khusus membahas masalah ini ternyata lumayan sulit. Cukup lama saya berselancar di mesin pencarian google.

Alhamdulillah, akhirnya saya menemukan tulisan yang cukup menarik di Khazanah Republika yang di posting pada tangggal 31 Oktober 2016 jam 17.49 dengan judul 10 Faktor Pemicu Ghibah yang mana tulisan ini mengutip kitab Kasyf al-Riybah ‘an Ahkam al-Gibah yang dikarang oleh Imam Zainuddin al-Juba’I al-‘Amili asy-Syami ( w.965 H). Karena penasaran saya menelusuri kitab tersebut, alhamdulillah saya mendapatkannya dan mendown load-nya dalam bentuk PDF.

BacaJuga

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

Hijrah Kolektif dari Narasi Kebencian dan Pemecah Belah

Kenapa Masih Ada Kekerasan Seksual di Pesantren?

Setelah melakukan telaahan, pada pasal ketiga di kitab tersebut ternyata membahas juga tentang gibah yang dibolehkan ( Fi al-A’dzar al-Murokhoshoh Fi al-Gibah terdapat pada halaman 73 s.d 77). Masalah ini sudah kita kupas kemarin dengan mengutip pendapat Imam an-Nawawi.

Baca juga: Ghibah Yang Boleh

10 Faktor Ghibah

Adapun pembahasan faktor pemicu gibah terdapat pada halaman 65 s.d 71 ( al-Fash –al-Tsani, Fi al-‘Ilaj al-Ladziy Yamna’ al-Insan ‘an al-Gibah), dimana Imam Zainuddin al-Juba’I mengatakan ada sepuluh (10) faktor yang mendorong seseorang melakukan gibah:

  1. Kemarahan.
    Kemarahan bisa mendorong seseorang untuk membeberkan aib orang yang dimarahi. Terlebih bila ruh agama dan sifat wara’ telah hilang, maka akan berakibat timbulnya dendam. Oleh karena itu, hati-hati dengan marah dan dendam, kata imam Zainuddin al-Juba’I, karena kedua hal ini penyebab dominan gibah.
  2. Pergaulan yang salah. Ikut dalam pergaulan yang awalnya baik, lalu terjadi obrolan gibah akhirnya ikut dan hanyut dalam pusaran gibah tersebut. Sebenarnya kita sadar adanya larangan gibah, tapi karena menjaga perasaan, solidaritas, menjaga hubungan baik dan pertemanan, akhirnya kita malah terjerumus dalam gibah.
  3. Keinginan merendahkan kredibilitas seseorang (objek ghibah), karena faktor persaingan tak sehat misalnya atau untuk tujuan menurunkan kredibilitas seseorang dalam hal persaksian. Atau misalnya, dia menceritakan sifulan dengan benar lalu mendustakannya dengan mencabut perkataan pertama yang benar, seraya berkata: bukan tipe saya berdusta, apa yang sampaikan kepada kalian semua memang benar keadaan si fulan seperti yang saya katakan.
  4. Ingin cuci tangan dari perbuataan yang tadi dilakukan bersama-sama dengan orang yang digibahi .Tujuannya mencari muka dan ingin mencitrakan diri bersih dan tak terlibat.
  5. Ingin mengangkat status diri—agar dihormati— lalu menjatuhkan martabat obyek yang dijadikan gibah.
  6. Dengki, dimana ia tak ingin saudaranya mendapat nikmat. Jika publik memuji lawannya, kedengkian akan membakar hati si pelaku gibah dan mendorongnya untuk melakukan gibah.
  7. Bermain dan bercanda—yang keterlaluan— yang akhirnya mengantarkan kita menyebut orang lain dengan tidak semestinya meski dengan tujuan agar orang tertawa. Hal ini berpotensi menjadi gibah.
  8. Keinginan merendahkan dan menghina. Hal ini bisa terjadi terlepas apakah orang yang digibahi ada di hadapannya atau tidak ada. Inipun bisa dikategorikan sebagai ghibah. Sebab, ia tidak menutupi aib, malah membuka dan menjadikannya sebagai bahaan ejekan.
  9. Faktor penyebab gibah sangat tipis dan halus (tak terasa). Dan hal ini bisa terjadi juga di kalangan orang-orang terdidik. Seperti perkataan: “kasihan si fulan, saya jadi ikut prihatin”. Memang tak ada yang salah dengan kalimat ini—keprihatinannya dan sifat welas asinya itu adalah hal yang baik—hanya kadang yang keliru ialah biasanya kalimat ini disusul dengan membeberkan kekurangan-kekurangan sifulan yang dikasihani, padahal sifulan tersebut tidak suka. Bila sudah demikian, maka akan terjadi gibah.
  10. Marah karena Allah SWT. Ini kadang menghinggapi mereka yang terdidik dan kalangan khowash—seperti ulama. Misal, Seseorang marah karena si fulan bermaksiat dengan sebab melakukan perbuatan munkar. Tetapi sayangnya—kemarahan yang tadinya bermaksud menghilangkan kemungkaran tersebut—- membuat ia juga kerap membuka aib si fulan tersebut di hadapan orang lain.

Obat penawar mengantisipasi gibah, di awal pembahasan fasal ini, Imam Zainuddin al-Juba’i sudah menekankan pentingnya peran ilmu dan mengamalkannya sebagai upaya untuk mencegah gibah.

Dalam penjelasan yang lebih rinci, Imam Zainuddin al-Juba’i menguraikan obat penawar gibah. Dalam renungan ini saya mencoba untuk meringkasnya—agar renungan tidak terlalu panjang, khawatir tidur nanti..he he— antara lain: menahan lisan/ jaga mulut, tahan emosi/tidak mudah marah, selalu mawas diri/introspeksi diri, selalu ingat bahwa Allah ridho pada orang yeng meninggalkan gibah, lalu menyibukkan diri dengan mengurusi aib dan kekurangan diri sendiri daripada mencari-cari aib orang lain.

Bukankah Rasulullah SAW sudah mengingatkan:

طوبى لمن شغله عيبه عن عيوب الناس

“beruntunglah mereka yang disibukkan dengan aibnya sendiri daripada mencari kekurangan orang lain.” ( H.R. Al-Bazzar dengan sanad hasan).

Wallahu a’lam

Tags: ghibahobat ghibahpenyebab
Previous Post

Ghibah Yang Boleh

Next Post

Indonesia Sebagai Kiblat Fashion Muslim Dunia

Ahmad Rusdi

Ahmad Rusdi

RelatedPosts

muharram
Kolom

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
hijrah
Kolom

Hijrah Kolektif dari Narasi Kebencian dan Pemecah Belah

28/07/2022
kekerasan seksual
Kolom

Kenapa Masih Ada Kekerasan Seksual di Pesantren?

26/07/2022
ukhuwah wathaniyah
Kolom

Pentingnya Ukhuwah Wathaniyah di Bumi Indonesia

18/07/2022
perempuan bercadar
Kolom

Perempuan Bercadar di Indonesia Tak Semuanya Eksklusif

04/07/2022
pendidik
Kolom

Menegaskan Kembali Peran dan Tanggung Jawab Seorang Pendidik

29/06/2022
Next Post
Indonesia Sebagai Kiblat Fashion Muslim Dunia

Indonesia Sebagai Kiblat Fashion Muslim Dunia

Old Books

Mengenal Tasawuf dan 3 Pilar Ajarannya

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

thumbnail bulletin jum'at al-wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Anwar Sanusi

Stop Perdebatan Narasi Konfrontasi Antara Pancasila dan Agama

11/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022
Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    81 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.