Rabu, Agustus 10, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Hakikat Jihad Menurut Asghar Ali Engineer

Hakikat Jihad Menurut Asghar Ali Engineer

Hakikat Jihad Menurut Asghar Ali Engineer

Saidun Fiddaraini by Saidun Fiddaraini
28/11/2021
in Kajian, Tajuk Utama
3 0
0
3
SHARES
68
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Beberapa tahun terakhir, terminologi jihad mengalami distorsi makna bahkan kerap kali dimanipulasi oleh sebagian kelompok untuk memuluskan agendanya, seperti HTI, ISIS, JI, JAD dan lain sebagainya. Tak ayal, yang tampak ke permukaan adalah sikap radikal, ekstrem, klaim kebenaran tunggal hingga aksi teror. Tentu saja, hal ini memerlukan pemahaman kembali ihwal hakikat jihad itu sendiri.

Dalam pandangan Asghar Ali Engineer, jihad haruslah dimaknai sebagai suatu gerakan perjuangan untuk menghapus segala bentuk eksploitasi, diskriminasi, korupsi dan kezaliman dalam pelbagai bentuknya. Pun, perjuangan ini senantiasa digalakkan hingga pengaruh destruktif hilang secara permanen di muka bumi.

BacaJuga

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

Pemaknaan Engineer semacam ini, berlandaskan kepada semangat pembebasan dalam Al-Quran. Dimana Al-Quran, diturunkan bertujuan untuk membebaskan umat manusia dari pelbagai belenggu yang mengitarinya, baik persoalan ekonomi maupun sosial. Bahkan, pada praktiknya jihad tidak bisa dipisahkan dari keimanan seseorang. Semakin tinggi keimanan seseorang, maka semakin tinggi pula kepeduliannya terhadap masyarakat tertindas.

Oleh karena itu, menurut Asghar Ali Engineer struktur sosial yang sangat menindas dan mengeksploitasi terhadap manusia harus diubah melalui jihad atau perjuangan yang kerap menagih pengorbanan. Sehingga, tatanan kehidupan yang adil dan sejahtera bisa tercapai.

Contoh penafsiran Engineer terhadap jihad dalam QS. Al-Baqarah (2): 190, yakni:

وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ

​Artinya, “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (QS. Al-Baqarah (2): 190)

Menurut Engineer, ayat di atas menunjukkan dua hal yang sangat penting. Pertama, berperang diperbolehkan bagi kaum Muslimin ketika mereka diperangi terlebih dahulu. Kedua, ketika kaum Muslimin berperang, sangat dilarang untuk berbuat melampaui batas.

Bahkan menurut Engineer, pedang bukanlah satu-satunya senjata dalam berjihad. Namun, senjata yang sebenarnya adalah keyakinan diri dan usaha tanpa henti dalam menebarkan cinta-kasih dan kedamaian serta keadilan dalam menjalani kehidupan. Sebab, Al-Quran menganjurkan untuk senantiasa menyampaikan segala sesuatu dengan cara yang baik dan penuh hikmah. Karena, hal ini lebih baik daripada menggunakan kekerasan.

Selain itu, Engineer juga merujuk pada QS. Al-Anfal (8): 39, yaitu:

وَقَاتِلُوْهُمْ حَتّٰى لَا تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَّيَكُوْنَ الدِّيْنُ كُلُّهٗ لِلّٰهِۚ فَاِنِ انْتَهَوْا فَاِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

Artinya, “Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya supaya agama hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Anfal (8): 39)

Menurut Asghar Ali Engineer, ayat di atas mengisyaratkan bahwa Allah menginginkan seseorang yang beriman untuk selalu berjuang secara penuh sehingga segala bentuk penindasan yang bermuara pada penyengsaraan masyarakat di muka bumi berhenti. Dan, umat Islam tidak sekadar menjadi “penonton” melainkan juga menjadi aktor dalam mewujudkan perubahan dengan cara bekerja secara aktif atau berjihad.

Dengan demikian, jelaslah bahwa penafsiran Asghar Ali Engineer terhadap jihad tidak seperti kebanyakan para kelompok radikal-ekstremis yang kerap memaknainya terbatas pada kekerasan. Tetapi, penafsiran Engineer lebih bersifat transformatif dan lebih ‘dekat’ pula pada tatanan kehidupan umat manusia.

Baca Juga: Perjalanan Pemikiran al-Ghazali: Tasawuf (2)

Tags: Asghar Ali EngineerHakikat JihadJihad
Previous Post

Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (2)

Next Post

Nasib Pemain Muslim di Kampanye LGBT Liga Inggris

Saidun Fiddaraini

Saidun Fiddaraini

Alumni PP. Nurul Jadid, Paiton dan sekarang mengajar di PP. Zainul Huda, Arjasa, Sumenep.

RelatedPosts

bulletin jum'at
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram
Kolom

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022
hijrah
Kolom

Hijrah Kolektif dari Narasi Kebencian dan Pemecah Belah

28/07/2022
al-qur'an sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (1)

27/07/2022
Next Post
Kampanye LGBT di Liga Inggris

Nasib Pemain Muslim di Kampanye LGBT Liga Inggris

sulitnya memegang ajaran agama

Sulitnya Memegang Ajaran Agama Saat Ini

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.