Rabu, Agustus 10, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Hakikat Puasa Ramadhan

Hakikat Puasa Ramadhan

Hakikat Puasa Ramadhan

Ahmad Halim by Ahmad Halim
26/04/2022
in Kolom, Tajuk Utama
4 0
0
4
SHARES
74
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Dikutip dari buku “Kumpulan Kisah Teladan” karya M. Hasballah Thaib dan Zamakhsyari Hasballah diceritakan bahwa Nabi Musa AS saat berjalan menuju Bukit Sinai tempat ia menerima perintah Allah SWT bertemu seorang A’bid (Ahli Ibadah) yang telah beribadah selama 350 tahun tanpa sedikit pun melakukan perbuatan dosa (baik kecil apalagi besar).

A’bid itupun ingin mengetahui di surga tingkat mana ia akan ditempatkan Allah SWT. Namun, betapa kagetnya ia saat Nabi Musa AS menyampaikan kepada dirinya bahwa ia akan ditempatkan ke dalam neraka yang paling dalam oleh Allah SWT, kemudian seraya berdoa “ Yaa Allah aku rela dimasukan ke dalam nerakamu yang paling dalam. Namun, aku mohon setelah tubuhku dimasukan ke dalam api neraka, maka jadikanlah tubuhku membesar sebesar-besarnya agar tidak satu orang pun yang bisa masuk ke dalam nerakamu”.

BacaJuga

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

Atas doanya tersebut, Allah pun merubah keputusannya yang tadinya akan dimasukan ke dalam neraka, berubah menjadi surga. Nabi Musa yang diberi keistimewaan bisa berdialog dengan Allah pun bertanya mengapa demikian. Allah pun menjawab bahwa sang A’bid awalnya hanya memikirkan diri sendiri (egoistis) dengan beribadah terus-menerus. Kemudian, ia berdoa dengan setulus hati ingin menyelamatkan orang-orang yang seperti dirinya dengan rela mengorbankan tubuhnya masuk ke dalam api neraka. Seketika itu surga adalah tempat yang paling tepat bagi dirinya karena tidak lagi egoistis, tetapi memikirikan kepentingan orang lain.

Kisah tersebut seharusnya membuka mata kita (khususnya umat Islam) yang saat ini sedang menjalankan ibadah puasa bahwa dalam menjalankan rukun Islam yang ketiga, umat Islam tidak boleh hanya sebatas menahan lapar dan dahaga, akan tetapi harus juga memperhatikan lingkungan sosial atau orang sekitar.

Hakikat Puasa

Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam al-Ghazali membagi tiga tingkatan orang berpuasa di bulan Ramadan. Pertama, puasa umum (shaum al-’umum) atau bisa dikatakan puasa orang awam, yaitu menahan perut (lapar dan dahaga) dan kemaluan dari memenuhi kebutuhan syahwat. Orang yang berpuasa di level ini secara praktek hanya menahan rasa haus dan lapar sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda “Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i).

Lalu kedua, puasa khusus (shaum al-khushush), yaitu menahan telinga, lisan, tangan, kaki, dan semua anggota tubuh dari perbuatan dosa. Seseorang yang berpuasa pada level ini akan memberikan dampak perubahan khususnya pada diri sendiri dan umumnya lingkungan sosial. Sebab, berkat menahan diri (telinga, lisan, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya) tersebut perbuatan-perbuatan dosa (baik dosa kepada diri sendiri maupun orang lain) dapat terhindari.

Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya puasa itu bukan menahan dari makan dan minum saja, puasa yang sebenarnya adalah menahan dari laghwu (ucapan sia-sia) dan rafats (ucapan kotor). Maka, jika seseorang mencacimu atau berbuat tindakan kebodohan kepadamu, katakanlah, ’Sesungguhnya aku sedang berpuasa” (HR Ibnu Khuzaimah).

Ini adalah hakikat puasa yang berdampak positif bagi lingkungan sosial. Namun ironisnya, puasa ramadan yang kita jalankan setiap tahunnya tidak memberikan dampak apa-apa. Sebab korupsi, peperangan, tawuran, fitnah, perzinahan, kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan, konsumsi minuman keras, narkoba, dan obat-obat terlarang, banjir bandang, dan lain sebagainya masih terjadi dimuka bumi ini.

Ketiga, puasa khusus untuk orang-orang khusus (shaum khushush al-khushush): menahan hati agar tak mendekati kehinaan, memikirkan dunia, dan memikirkan selain Allah SWT. Standar batalnya puasa bagi mereka sangat tinggi, yaitu apabila terbersit di dalam hati dan pikirannya tentang selain Allah, seperti cenderung memikirkan harta dan kekayaan dunia. Puasa pada level ketiga tersebut biasanya dilakukan oleh para kaum sufi, waliyullah dan para nabi.

Evaluasi diri

Puasa (ash-shiyam atau ash-shaum) secara bahasa berarti al-imsak yang bermakna ’menahan diri dari sesuatu’, tidak boleh dimaknai secara sempit yakni sebatas menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa yang bersifat jasmani, seperti makan, minum, dan hubungan biologis. Puasa haruslah dimaknai secara komperhensif yang bisa menimbulkan dampak positif bagi lingkungan sosial.

Sebab dengan merasakan rasa lapar dan dahaga yang bersifat sementara itu, diharapkan kita bisa merasakan beratnya rasa lapar permanen yang dirasakan oleh orang yang tidak punya cukup uang untuk membeli makanan.

Dampak yang diharapkan ialah kita mau membantu orang yang kekurangan dan tidak mau menimbulkan kesulitan atau kerusakan bagai orang lain dan lingkungan. Tidak bisa dimungkiri bahwa kerusakan yang telah tampak di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia yang tidak mampu menahan diri (QS Ar-Ruum [30]: 41).

Oleh karena itu, menjelang akhir bulan Ramadan ini, mari kita evaluasi diri berada dilevel manakah ibadah puasa kita? Jangan sampai hanya rasa lapar dan dahaga saja yang kita peroleh dan kita termasuk orang-orang yang merugi. Naudzubillah tsumma naudzubillah.

Baca Juga: Puasa: Praktik Spiritual dan Sosial

Tags: hikmah puasaPuasapuasa ramadhanRamadanRamadhanTingkatan Puasa
Previous Post

Benci Pada Pemimpin Bisa Jadi Awal SeseorangTerpapar Radikalisme

Next Post

Ramadan, Lebur Akhlak Buruk, Saling Berbagi, dan Virus Kebencian

Ahmad Halim

Ahmad Halim

Kader NU Jakarta Utara

RelatedPosts

bulletin jum'at
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram
Kolom

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022
hijrah
Kolom

Hijrah Kolektif dari Narasi Kebencian dan Pemecah Belah

28/07/2022
al-qur'an sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (1)

27/07/2022
Next Post
KH Ali M Abdillah

Ramadan, Lebur Akhlak Buruk, Saling Berbagi, dan Virus Kebencian

thumbnail bulletin jumat edisi 23

Bulletin Jum'at Al-Wasathy | Edisi 023

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.