Jumat, Agustus 12, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Hut Ri Ke-75: Mengisi Kemerdekaan Dengan Nilai-nilai Ilahiyah

Hut Ri Ke-75: Mengisi Kemerdekaan Dengan Nilai-nilai Ilahiyah

Hikmah Kemerdekaan: Jangan Mudah Diadu Domba

Moh. Afif Sholeh, M.Ag by Moh. Afif Sholeh, M.Ag
16/08/2020
in Kajian, Tajuk Utama
3 0
0
3
SHARES
64
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata”Merdeka” mempunyai beberapa arti, Pertama berarti bebas dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya. Kedua, mempunyai arti tidak terkena atau lepas dari tuntutan. Ketiga tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu.

Dari penjelasan arti yang pertama menjadi jelas bahwa bangsa Indonesia sudah lepas dari penjajahan atau imprialisme dari Negara lain. Namun bila ditinjau dari arti yang kedua dan ketiga, dirasa masih sulit menghilangkan bayang-bayang atas ketergantungan terhadap pihak lain, seperti dalam urusan sosial, ekonomi, keamanan, dan sebagainya.

BacaJuga

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

Untuk mewujudkan sebuah kemerdekaan dari penjajahan, membutuhkan pengorbanan, mulai fisik, materi, bahkan nyawa taruhannya.

Semua elemen anak bangsa bersatu tanpa memandang ras atau perbedaan kulit, bahkan keyakinan sekalipun, karena mereka merasa memiliki satu bangsa yang sedang dianiaya oleh para penjajah yang tak berperikemanusiaan.

Belajar dari para penjajah yang telah mengahancurkan bangsa ini, mereka membuat strategi jitu dengan menerapkan politik pecah belah atau dikenal dengan devide et impera.

Stategi ini sangat manjur karena para penjajah sadar bahwa jumlah mereka tak sebanding dengan rakyat yang ia kuasai, serta mereka menggunakan alat yang lebih canggih sesuai perkembangan zaman.

Lika-liku perjalanan menuju kemerdekaan tak semudah yang dibayangkan, bila dianalisa menggunakan kitab Hikam karya Ibnu Atho’illah al-Iskandari, terutama kaedah yang berbuyi:

مَتَى فُتِحَ لَكَ بَابُ اْلفَهْمِ فِيْ المنْعِ صَارَ اَلْمَنْعُ عَيْنُ اْلعَطَاءِ

Artinya: ketika engkau dibukakan pintu pemahaman tentang hakikat kegagalan, maka kegagalan itu berbuah sebuah kesuksesan atau keberhasilan.

Kaidah ini mengisyaratkan tentang kondisi bangsa kita sebelum merdeka, terpecah belah, kurang bersatu sebagai akibat penjajahan.

Maka perjuangan yang tak pernah berhenti menghasilkan sebuah keniscayaan, yaitu terbebas dari penjajahan. Itu semua berkat adanya persatuan, kekompakan semua elemen bangsa.

3 Bekal untuk generasi Penerus

Dari sini ada beberapa hal penting yang perlu di garis bawahi oleh para generasi saat ini,

Pertama, Kehancuran sebuah Bangsa maupun Negara disebabkan adanya perpecahan sesama anak bangsa, bisa karena perbedaan partai pilihan, pendapat bahkan perbedaan pendapatan.

Penting sekiranya sejarah bangsa kita untuk direnungi, dikaji kembali, agar kita merasakan seperti para pendiri bangsa, maupun pejuang yang telah rela mengorbankan nyawa mereka.

Kedua, Sebagai anak bangsa harus mengetahui, dan mampu merespon perkembangan sains dan teknologi, sehingga tak tertinggal seperti Negara maju.

Hal ini penting, karena kekalahan bangsa kita dahulu disebabkan oleh permasalahan persenjataan yang masih apa adanya, berbeda dengan para penjajah yang persenjataannya sudah maju.

Ketiga, selalu menjaga identitas bangsa kita, terutama dengan selalu waspada dengan adanya penjajahan model baru, baik dalam prilaku, pola pikir, dan kehidupan kita, terutama menghadapi perang media, baik cetak maupun elektronik yang selalu hendak mengikis keutuhan bangsa.

Semoga hikmah kemerdekaan bangsa ini, kita tak mudah tersulut emosi, serta terprovokasi oleh oknum yang tak bertanggung jawab dan selalu berpartisipasi dalam memajukan bangsa ini sesuai kemampuannya masing-masing.

Tags: Adu dombaHikmahHikmah kemerdekaanJangan mudah diadu dombaKemerdekaan
Previous Post

Merdeka dari Islamisme | Bulletin Islamina Vol.1 No.2

Next Post

HUT RI ke-75: Mengisi Kemerdekaan dengan Nilai-Nilai Ilahiyah

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Seorang penggiat literasi dan penikmat kopi

RelatedPosts

thumbnail bulletin jum'at al-wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan
Kabar

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022
bulletin jum'at
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram
Kolom

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022
Next Post
Hut Ri Ke-75: Mengisi Kemerdekaan Dengan Nilai-nilai Ilahiyah

HUT RI ke-75: Mengisi Kemerdekaan dengan Nilai-Nilai Ilahiyah

Ayat Kursi Di Tengah Pandemi Covid-19

Ayat Kursi Di Tengah Pandemi Covid-19

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

thumbnail bulletin jum'at al-wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Anwar Sanusi

Stop Perdebatan Narasi Konfrontasi Antara Pancasila dan Agama

11/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022
Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    81 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.