Kamis, Februari 2, 2023
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Peradaban
pancasila muslim

Ideologi Pancasila untuk Muslim Indonesia

Ideologi Pancasila untuk Muslim Indonesia

Anton Prasetyo by Anton Prasetyo
16/06/2022
in Peradaban, Tajuk Utama
2 0
0
2
SHARES
33
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Pancasila merupakan pilihan ideologi bangsa. Pilihan bersama ini cukup menjadi primadona dan tidak pernah menjadi masalah hingga masa orde baru. Namun setelah masa reformasi, dimana kran kebebasan berpikir dan berpendapat dibuka seluas-luasnya, Pancasila pun tak luput dari kritik masyarakat. Oleh sekelompok umat muslim, Pancasila dianggap ideologi yang menyimpang. Mereka juga mengusung ideologi baru bernama Khilafah. Definisi Khilafah, menurut Taqiyyudin An-Nabhani (pendiri Hizbut Tahrir), adalah kepemimpinan umum bagi kaum muslimin seluruhnya di dunia untuk menegakkan hukum-hukum Syariat Islam dan mengemban Dakwah Islam ke seluruh dunia.

Pilihan sekelompok umat muslim terhadap ideologi Khilafah dibanding Pancasila bukan tanpa alasan. Bahkan, dasar yang mereka gunakan adalah teologis. Dalam kitab Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-Quwaitiyyah tertulis bahwa “umat Islam telah sepakat mengenai wajibnya akad Imamah (Khilafah), juga telah sepakat bahwa umat wajib mentaati seorang Imam (Khalifah) yang adil yang menegakkan hukum-hukum Allah di tengah mereka, yang mengatur urusan mereka dengan hukum-hukum Syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW. Tidak ada yang keluar dari kesepakatan ini, orang yang teranggap perkataannya saat berbeda pendapat”.

BacaJuga

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (1)

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (2)

Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

Syarif (2019) mengklaim, kewajiban menegakkan khilafah ini bukan hanya pendapat Hizbut Tahrir, tapi pendapat seluruh ulama. Ia menukil perkataan Imam Ibnu Hazm yang menyebutkan bahwa, “Telah sepakat semua Ahlus Sunnah, semua Murji’ah, semua Syiah, dan semua Khawarij akan wajibnya Imamah (Khilafah). Atas dasar teologis seperti inilah, sekelompok umat muslim Indonesia gencar mengkampanyekan ideologi Khilafah di negara Indonesia sejak era reformasi.

Tak tanggung-tanggung, kelompok muslim pengusung ideologi Khilafah membuat wadah bernama Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dengan wadah ini, HTI bisa menggelar beragam acara besar, misal Konferensi Khilafah Internasional (KKI) 2007 pada 12 Agustus di Gelora Bung Karno, aksi bela ulama dengan tema ‘Aksi Umat Peduli Jakarta’ pada 5 Februari 2017, aksi long march bertema “Khilafah Kewajiban Syar’i, Jalan Kebangkitan Ummat” di Surabaya pada 4 April 2017, dan lain-lain. Hanya saja, karena dianggap membahayakan eksistensi ideologi Pancasila, pada tanggal 19 Juli 2017 HTI dibubarkan.

Kendati HTI telah dibubarkan, kampanye ideologi Khilafah di Indonesia masih secara massif dilakukan oleh perseorangan. Upaya ini pun sampai membuat pemerintah merasa was-was akan adanya “gerakan bawah tanah”. Dikhawatirkan, jika ideologi ini terus merebak ke seluruh masyarakat Indonesia, maka Pancasila akan tergoyahkan. Sehingga, pemerintah pun menggodok aturan larang individu sebarkan ideologi Khilafah. Upaya pemerintah ini mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta ormas keagamaan yang lahir di Indonesia; Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Dalam sejarahnya, Pancasila ditetapkan sebagai ideologi bangsa tidak terlepas dari musyawarah yang melibatkan oleh umat muslim. Awalnya, Tim 9 (sembilan) perumus dasar negara yang terdiri dari Soekarno, Muh. Hatta, A.A. Maramis, KH A. Wachid Hasyim, Abdul Kahar Muzakkir, Abikusno Tjokrosujoso, H. Agus Salim, Ahmad Subardjo dan Muh. Yamin, merumuskan “Ketuhanan, dengan Kewajiban Menjalankan Syari’at Islam Bagi Pemeluk-pemeluknya”. Atas rumusan ini, Mohammad Hatta mengutarakan aspirasi rakyat Indonesia bagian Timur yang mengancam ingin memisahkan diri dari Indonesia jika poin “Ketuhanan” tidak diubah esensinya. Setelah berdiskusi dengan para tokoh muslim, di antaranya Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wahid Hasyim, dan Teuku Muh. Hasan, ditetapkan bunyi poin pertama Piagam Jakarta yang selanjutnya disebut Pancasila dengan bunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Oleh tokoh muslim, upaya penggantian bunyi teks dalam salah satu sila Pancasila ini tidak terlepas dari kaidah fiqih, “Dar’u al-mafaasidi aula min jalbi al-mashalihi (menghilangkan kemadharatan itu lebih didahulukan daripada mengambil sebuah kemaslahatan).” Lebih-lebih, penggantian kalimat tersebut justru akan mendorong terjadinya kemaslahatan umum bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Bagi umat muslim, bunyi teks sila pertama dalam Pancasila tidak menghalangi peribadatan. Pada tanggal 1 Juni 1945, Sukarno pernah berpidato, “Prinsip Ketuhanan! Bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa al Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad SAW, orang Buddha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya.”

Bermula dari sinilah, Pancasila untuk muslim Indonesia dirasa sudah sangat tepat. Dengan ideologi Pancasila, umat muslim Indonesia bisa beribadah sesuai dengan al-Qur’an dan hadist. Bahkan, dengan ideologi Pancasila, umat muslim bisa mengamalkan jalinan sosial (muamalah) dengan pemeluk agama lain dengan baik sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW saat berada di Madinah.

Wallahu a’lam.

Tags: ideologi PancasilaMuslim IndonesiaNKRIPancasilaSila Ketuhanan
Previous Post

Membangun Persaudaraan Melalui Distribusi Zakat

Next Post

Dalam Islam, Memelihara Lingkungan itu Wajib!

Anton Prasetyo

Anton Prasetyo

RelatedPosts

Menyapa Agama Agama dalam Sejarah dan Teologi
Kajian

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (1)

26/01/2023
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan
Peradaban

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (2)

24/01/2023
Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI
Kajian

Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

19/01/2023
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan Hari
Peradaban

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (1)

16/01/2023
Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz
Kajian

Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

12/01/2023
Pesantren Kontinuitas dan Perubahan (3)
Kajian

Pesantren: Kontinuitas dan Perubahan (3)

06/01/2023
Next Post
Islam Lingkungan

Dalam Islam, Memelihara Lingkungan itu Wajib!

KH Abdul Halim Mahfudz

Pengasuh Ponpes Tebuireng: Islam Ramah Sedang Ditunggu oleh Dunia

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Menyapa Agama Agama dalam Sejarah dan Teologi

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (1)

26/01/2023
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (2)

24/01/2023
Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

19/01/2023
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan Hari

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (1)

16/01/2023
Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

12/01/2023

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    110 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    61 shares
    Share 24 Tweet 15
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    54 shares
    Share 22 Tweet 14
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.