Malam ini aku menyampaikan Doa Lintas Iman untuk mendukung segera disahkannya Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS). Tetapi menyesal, saya tidak bisa hadir. Terimakasih kasih Komnas Perempuan dan mohon maaf. Terima kasih Kiai Imam Nakho’i yang sudah membacakannya.
Wahai Tuhan kami
Tuhan alam-semesta
Hari ini, kami yang berkumpul di sini,
adalah hamba-hamba-Mu.
Kami semua adalah ciptaan-Mu dan milik-Mu.
Semesta ini telah mendorong kami datang kepada-Mu
Pengetahuan kami tentang kemurahan-Mu.
Mengantarkan kami berdiri di depan pintu-Mu
Wahai Tuhan kami,
Engkau telah ciptakan kami dengan tubuh, pikiran dan hati yang berbagai dan berwarna.
Kami hadir dan mengada di bumi seperti ini karena Kehendak-Mu, bukan kehendak kami sendiri.
Dan Engkau sendiri sungguh-sungguh memuliakan kami
Dan Kami semua menyembah-Mu dan Mencintai-Mu.
Wahai Tuhan kami.
Tubuh anak-anak perempuan kami terlalu sering dilukai, direnggut dan dirobek-robek.
Duka lara anak-anak perempuan kami sudah berbulan-bulan dan bertahun dalam luka.
Nestapa anak-anak perempuan kami sudah berhari-hari dan tak pernah berhenti.
Masih saja direndahkan, disingkirkan dan dihancurkan.
Hingga tak lagi tersisa kegembiraan dan indahnya masa depan.
Oleh hasrat-hasrat rendah berlumur darah dan tangan-tangan penuh lumpur dan kotoran.
Wahai Tuhan kami.
Engkaulah Maha Pengasih dari semua pengasih,
Engkaulah Pelindung orang-orang yang dilemahkan,
Kami berlindung di bawah Cahaya Kasih-Mu yang menerangi semua kegelapan, dan atasnyalah semua urusan kehidupan di dunia hari ini dan esok akan menjadi baik. Janganlah Engkau turunkan murka-Mu kepada kami dan jangan pula kepada mereka yang tak berdosa.
Baca Juga: Perempuan Berdaulat atas Tubuh dan Dirinya Sendiri
Wahai Tuhan kami,
Hanya Engkaulah Satu-satunya tumpuan harapan kebahagiaan kami.
Hanya kepada-Mu-lah kami mengadukan lemahnya kekuatan kami,
Sempitnya upaya kami.
Wahai Yang Maha Kasih, Yang Maha Sayang.
Wahai Yang memperkenankan.
Permohonan orang-orang yang kesulitan,
yang ingin lepas dari bencana, derita dan sakit.
Maafkan, Kasihi dan Sayangi mereka.
Bebaskanlah mereka dari segala malapetaka tubuh, pikiran dan jiwa,
Sudahi derita dan nestapa mereka.
Hanya kepada-Mu lah mereka berserah diri.
Janganlah bebani mereka hal-hal yang tak tertanggungkan.
Hanya kepada-Mu mereka memohon,
Janganlah kecewakan mereka
Wahai Tuhan kami,
Banyak mata telah tertidur,
“Raja-raja” yang terhormat masih saja menutup pintu singgasananya.
Dan para punggawa selalu siap berjaga-jaga,
Di depan pintu-pintu istana mereka nan megah itu,
Tetapi Engkau Maharaja, Yang Hidup, Yang Jaga.
Pintu-Mu selalu terbuka bagi para peminta.
Kami datang pada-Mu, Kami datang di pintu-Mu.
Harapan kami kepada-Mu tak pernah berhenti, meski kami sering durhaka pada-Mu.
Cemas kami tak pernah hilang, meski kami tak lelah mencintai-Mu.
Anugerahi kami Kasih-Mu.
Berilah kami kemuliaan dan nikmat-Mu.
Ampuni kami semua.
Wahai Tuhan kami,
Engkaulah Satu-Satunya yang Maha Besar dan Maha Adil.
Tuntunlah hamba-hamba-Mu mengerti tentang Keadilan-Mu.
Bangunkan “para raja” dari tidur panjang mereka.
Anugerahi mereka mengerti dan paham.
Limpahi mereka pengetahuan yang cukup,
agar dapat berbakti, mengabdi dan mematuhi ajakan-Mu.
Membangun dunia yang ramah, dunia yang damai,
Dunia yang diliputi cinta dan kasih.
Dan dunia tanpa luka tubuh, tanpa nestapa jiwa.
Wahai Tuhan kami,
Kabulkanlah, kabulkanlah, kabulkanlah
Sumber: FB Husein Muhammad
Baca Juga: Urgensi Pemulihan Mental dan Sosial Korban Kekerasan Seksual dalam Perspektif Islam