islamina.id — Tahun 2021 ini merupakan tahun kedua umat Islam seluruh dunia ditengah wabah pandemi COVID-19. Kondisi ini memang sangat tidak nyaman, terlebih lagi harus menyesuaikan suasana baru. Dengan menyesuaikan kondisi, umat Islam di seluruh dunia tetap bisa menjalankan ibadah diluar rumah. Artikel ini merangkum berbagai suasana ramadhan di kota-kota dunia.
Pandemi COVID-19 sudah terlalu lama melanda bumi. Kalangan agamawan Islam dan agama lain juga menganjurkan untuk selalu tetap menjaga kesehatan. Pada bulan April sampai Mei ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadan yang kedua disaat wabah belum selesai. Namun, ekspresi keagamaan di pandemi tak menyurutkan umat untuk tetap menjalankan puasa ramadan.
Setiap umat Islam di dunia menjalani suasana ramadhan dengan berbagai persoalan. Bagaimana suasana ramadhan di kota-kota belahan dunia lain? Yuk intip kondisinya!
1. Mekah

Jamaah Muslim dari seluruh dunia melakukan umrah, pada awal ramadhan. Umrah, tidak seperti Haji, tidak wajib dan dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Para jamaah melaksanakan shalat sambil menjaga jarak dan memakai masker untuk meredam penyebaran pandemi COVID-19.
Dikutip dari situs arabnews.com, Raja Salman telah membolehkan pelaksanaan ibadah shalat Tarawih di dua masjid suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi). Pelaksanaan shalat tarawih pun dibatasi menjadi 10 raka’at saja. Selain itu, jamaah juga diperbolehkan melaksanakan ibadah umrah dan haji dengan ketentuan sudah melakukan vaksin.

2. Yerusalem
Berbeda dengan ramadhan tahun lalu, di Palestina umat Islam juga sedang berjuang untuk tetap melaksanakan ritual ibadah puasa. Pada tahun lalu, situs suci ketiga umat Islam ini ditutup. Selama tahun 2020, tercatat 148.540 kasus yang terkonfirmasi COVID-19, dengan angka kematian 1.406, dan 123.121 pemulihan. Di bulan Ramadhan ini, kawasan Masjid Al-Aqsa dibuka untuk para jama’ah.
3. California

Di California, Amerika Serikat, masjid-masjid sudah mulai dibuka. Hanya saja dibatasi dengan jumlah jama’ah sebanyak 50%. Kemudian, diberlakukannya sistem buka tutup, yakni jamaah hanya diizinkan melakukan shalat saja. Untuk i’tikaf wajib di rumah masing-masing.
4. Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan

Gambaran toleransi ada di Pakistan, tepatnya di distrik Khyber Pakhtunkhwa. Seorang pedagang bahan pokok sekaligus penganut agama Sikh, pada bulan ramadhan khusus tidak mengambil keuntungan penjualan tokonya. Mereka sangat menghormati bulan ramadhan dan pemeluk agama lain.
5. Jakarta

Sebelum memasuki bulan suci ramadhan, pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengeluarkan panduan atau ketentuan ibadah di bulan ramadhan. Masjid atau mushala dibolehkan melakukan ibadah shalat dengan jumlah jamaah 50 %. Kemudian di Jakarta, telah dibolehkan melakukan buka puasa di restoran atau rumah makan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: 11 Ketentuan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H