Sabtu, Agustus 13, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Islam Perempuan dan Kesetaraan Gender

Islam Perempuan dan Kesetaraan Gender

Islam, Perempuan dan Kesetaraan Gender

Moh. Syaiful Bahri by Moh. Syaiful Bahri
08/03/2022
in Kolom, Populer, Tajuk Utama
5 1
0
5
SHARES
94
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Topik paling menarik selain agama adalah perempuan. Iya, perempuan yang setiap geraknya selalu disoroti dan dijadikan perbincangan. Tahun ini, Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) mengusung tema “Gender eguality today for a sustainable tomorrow” yang artinya “Kesetaraan gender hari ini dan untuk masa depan yang berkelanjutan”. Tentu dengan harap perempuan semakin berdikari dan otonom dari segala intervensi di luar dirinya.

Peringatan semacam ini menjadi momen sakral untuk mengibarkan pengakuan dan prestasi  perempuan, baik di ranah domistik dan ruang publik tanpa memandang perbedaan ras, budaya, bahasa, ekonomi, dan politik. Terlepas dari nafas panjang perjalanannya, IWD sudah meletakkan dasar kebebasan atas belenggu budaya, suku dan sistem terhadap diri seorang perempuan. Meskipun, toh! di luar sana perempuan masih memikul beban domistik: masak, macak, dan manak. 

BacaJuga

Darurat Literasi Islam yang Ramah

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

Merayakan Hari Perempuan Internasional bukan serta merta mendudukkan perempuan di atas laki-laki, atau sebaliknya menjerumuskan perempuan pada lubang penindasan secara hak dan kesempatan. Melainkan sebagai upaya mendiskusikan dan mencari jalan keluar bagaimana perempuan berdiri di tengah-tengah peradaban manusia. Kompleksitas ketimpangan relasi laki-laki dan perempuan cukup menyita minta banyak orang. Tapi, di sini saya lebih tertarik untuk memotret sejauh mana Islam merespon kesetaraan antara laki-laki dan perempuan?

Baca Juga: Kedudukan Perempuan di dalam Islam

Ali Syari’ati satu di antara pemikir Islam yang berani membela kedudukan perempuan. Bahwa asal penciptaan perempuan yang digadang-gadang berasal dari tulang rusuk, kurang tepat diberikaan pada sosok makhluk yang bernama perempuan. Justu pemahaman ini memberikan legitimasi kerdil pada perempuan dan terkesan merendahkan. Tentu Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin tidak akan membiarkan peluang pada satu entitas dari ciptaannya dikuasi oleh entitas lain. Ali Syari’ati menjadikan ayat Al-Qur’an sebagai pijakan dari argumen tentang penciptaan laki-laki dan perempuan, seperti yang terdapat dalam Q.S. Annisa, yang artinya:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya: dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga, mengawasimu” (Q.S. Annisa’: 1).

Dalam bukunya, Paradigma Kaum Tertindas: Sebuah Kajian Sosiologi Islam (2001), Syari’ati menyebut ada tiga elemen penting dalam penciptaan manusia. Pertama, manusia bukan hanya sama, tetapi mereka bersaudara. Tali persaudaraan ini di atas segalanya. Manusia tidak bisa hidup tanpa makhluk lain di sekitar. Merawat persaudaraan berarti menjaga keseimbangan hidup sesama ciptaan Tuhan. Kedua, manusia diciptakan dari zat dan bahan yang sama. Tuhan sebagai pencipta, tidak membiarkan manusia merasa lebih perkasa atas yang lain.

Ketiga, keunggulan manusia atas malaikat karena pengetahuan, manusia mampu mempelajari nama-nama malaikat, dan dari sana Tuhan memerintahkan untuk malaikat bersujud pada manusia. Pengetahuan menjadi poin penting dalam segala hal, karena dari sanalah semua bisa kita lihat. Bagaimana kecerdasan dan kepekaan akan yang lain, juga pemahaman atas teks dan realitas yang ada mencerminkan sejauh mana pengetahuan seseorang berfungsi dan menjadi bagian dari proses memposisikan dirinya.

Al-Qur’an secara tegas menempatkan antara laki-laki dan perempuan sama, dalam artian bahwa perempuan diberikan kesempatan yang sama, bukan second person dan didiskriminasikan secara gender (sex discrimination). Laki-laki dan perempuan ditempatkan pada posisi fitrahnya dan alamiah. Jauh-jauh hari  Rasulullah memberikan contoh, bagaimana belas kasih sayang dan kecintaan pada anak perempuannya, yaitu Siti Fatimah. Mendidik sosok perempuan dalam kondisi sosial masyarakat Jahiliyah bukan sesuatu yang mudah. Perempuan kadung diperlakukan secara diskriminasi, ruang-ruangnya ditutup dan dijadikan sebagai budak.

Islam tidak sebelah mata memberikan pandangan pada ciptaan Tuhan. Sebagai agama yang turun untuk menuntun akhlakul karimah pada umat manusia, Islam merangkul laki-laki dan perempuan di tempat yang sama. Satu dan yang lain saling memberikan dan bekerja sama untuk membentuk peradaban manusia lebih cerah dan maju. Salah satu upaya untuk mengawinkan nilai-nilai keislaman dan realitas sosial (relasi laki-laki dan perempuan), Faqihuddin Abdul Kodir mengahadirkan mubadalah dengan melakukan reinterpretasi terhadap ayat Al-Qur’an dan Hadis dalam merumukan konsep kesetaraan gender.

Konsep mubadalah (kesalingan) mempertemukan kemaslahatan antara laki-laki dan perempuan. Tidak ada yang lebih superioritas dan yang lain inferioritas. Semua ciptaan Tuhan sama, yang membedakan hanya takaran ketakwaan saja. Begitupun yang dikatakan oleh aktivis perempuan Nur Rofi’ah yang menegaskan bahwa mubadalah sebagai cara pandang relasi antara laki-laki dan perempuan dalam bingkai kemitraan. Untuk itu, adanya kerja sama antar kedua belah pihak merupakan interaksi yang diajarkan oleh Islam dan sudah diamini oleh para Ulama. Maka, ketika berbicara tentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sebenarnya tidak cukup hanya berkiblat pada bangsa Barat, butuh melirik tradisi Timur.

Demikian, menyongsong peradaban baru dalam konteks kesetaraan gender bukan hal mudah. Ada banyak tantangan baik dari tokoh agama, akademisi, aktivis dan juga orang yang fanatismenya tinggi pada tradisi patriarki punya kecenderungan untuk menekan perubahan dan konsep-konsep kesetaraan dan kesalingan relasi laki-laki dan perempuan. Zona nyaman berada di puncak superioritas justru membutakan mata batin untuk meneropong keadilan. Masa depan yang cerah adalah masa di mana tidak ada perbudakan berbasis gender, baik atas nama agama, budaya, ekonomi dan politik.

Selamat merayakan kaum Hari Perempuan Internasional, dan panjang umur kesetaraan…

Baca Juga: Melacak Asal-Usul Budaya Patriarki terhadap Perempuan (1)


catatan kaki:
[1] Ali Syar’ati, Paradigma Kaum Tertindas: Sebuah Kajian Sosiologi Islam (Jakarta: Islamic Center Jakarta Al-Huda, 2001), hlm. 65.
[2] Ali Syar’ati, Paradigma Kaum Tertindas:…hlm. 66.
[3] Faqihuddin Abdul Kodir, Qira’ah Mubadalah: Tafsir Progresif untuk Keadilan Gender dalam Islam (Yogyakarta: IRCiSoD, 2019).

 

Tags: Hari Perempuan InternasionalIslam dan PerempuanKesetaraanMubadalahMuslimahPerempuan
Previous Post

Penceramah Radikal, dari Pesan Presiden Jokowi, Sampai MUI & PA 212 Kompak Pertanyakan Makna Radikal

Next Post

Ini Indikator dan Strategi Penceramah Radikal, Salah Satunya dengan Tholabun Nusroh

Moh. Syaiful Bahri

Moh. Syaiful Bahri

Mahasiswa Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, aktif di Lesehan Sastra Komunitas Kutub, dan Pengurus Forum Taman Baca Masyarakat DIY.

RelatedPosts

Darurat Literasi Islam yang Ramah Islamic Book Fair
Kolom

Darurat Literasi Islam yang Ramah

12/08/2022
thumbnail bulletin jum'at al-wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan
Kabar

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022
bulletin jum'at
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram
Kolom

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
Next Post
Gus Najih dan Brigjen R Ahmad Nurwakhid

Ini Indikator dan Strategi Penceramah Radikal, Salah Satunya dengan Tholabun Nusroh

ibadah

Kisah Seorang Hamba Yang Tertipu Amal Ibadahnya

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Darurat Literasi Islam yang Ramah Islamic Book Fair

Darurat Literasi Islam yang Ramah

12/08/2022
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dan Ketua Umum Mathlaul Anwar KH Embay Mulya Syarief

Ormas Keagamaan Harus Ikut Masifkan Media Sosial Dengan Konten Perdamaian

12/08/2022
thumbnail bulletin jum'at al-wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Anwar Sanusi

Stop Perdebatan Narasi Konfrontasi Antara Pancasila dan Agama

11/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    81 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.