Akibatnya, mereka memahami ajaran Islam secara serampangan, apa adanya, dan sesuai hawa nafsunya sebagaimana pemahamannya tentang jannah, surga. Surga, demikian kelompok teroris dapat ditempuh oleh seseorang hanya melalui jalur jihad; peperangan dan aksi bom bunuh diri. Seolah-olah, jaminan seseorang bisa masuk surga adalah dengan berperang dan meledakkan dirinya sendiri. Maka jika keduanya dijalankan, sudah pasti mereka masuk surga. Sungguh pemahaman yang sangat jauh dari esensi ajaran Alquran dan Rasulullah.
Saya sepakat dengan pendapat Syekh Ali Jum’ah salah satu ulama terkemuka di Mesir spesialis fikih dan ushul fikih yang bermazhab Syafii menyatakan, “Agama tidak mengajarkan terorisme. Terorisme tidak mungkin lahir dari agama, ia hanya produk dari akal yang tidak sehat, hati yang keras dan jiwa yang sombong”.
Lebih dari itu, bukankah Allah telah menyatakan secara tegas, lugas dan gamblang di dalam Alquran, yaitu;
مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًا وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَا اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذَلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ.
Artinya: “Barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (QS. Al-Maidah {2}:32)
Inilah yang saya sebut sebagai kekeliruan kelompok teroris dalam memahami surga. Padahal syarat seseorang bisa masuk surga tidaklah cukup hanya bermodalkan keimanan semata, tetapi juga harus dibarengi dengan sikap saling mencintai, mengasihi, dan menebarkan kedamaian terhadap sesama. Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah Saw bersabda;
لَا تَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا وَلَا تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ.
Artinya: “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan tidak akan sempurna iman kalian hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kalian pada sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Imam Muslim)
Jelaslah bahwasanya surga itu adalah tempat bagi orang-orang yang mengimani Tuhan serta memiliki sikap kasih sayang, saling mencintai, dan suka menebarkan kedamaian di antara umat manusia. Sebaliknya, surga bukan tempat bagi para pembuat teror, perusuh, pemecah belah serta gemar melakukan kerusakan di muka bumi sebagaimana yang dipahami para kelompok teroris; suka melakukan peperangan dan aksi bom bunuh diri dengan dalih menegakkan ajaran Islam. Wallahu A’lam