Sabtu, Januari 28, 2023
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kabar
KH Kafabihi Mahrus Lirboyo

KH Kafabihi Mahrus Lirboyo

Klaim Kelompok Radikal Bencana Indonesia Karena Tak Terapkan Khilafah Menyesatkan

Admin Islamina by Admin Islamina
01/12/2022
in Kabar
1 0
0
1
SHARES
16
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Beberapa waktu lalu Kabupaten Cianjur diguncang gempa dahsyat. Ratusan rumah dan bangunan hancur dan ratusan jiwa melayang. Musibah itu adalah sebuah kejadian alam (natural hazard) yang menimpa manusia, gempa tentu mempunyai konstruksi makna yang beragam.

Di tengah kesedihan mendalam para korban, kelompok radikal mempolitisasi bencana dalam makna yang sesuai tujuan mereka. Bencana dimaknai sebagai balasan terhadap negeri yang tidak menerapkan khilafah.

BacaJuga

Ketika Agamawan Bicara Pelestarian Lingkungan

Anshar Daulah Kafirkan Orang Islam Indonesia Karena Terima Pancasila

Terorisme Itu Kejahatan Kemanusiaan, Bukan Pejuang Agama

Menanggapi adanya narasi tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kediri, KH Abdullah Kafabihi Mahrus mengatakan, apa yang dinarasikan kelompok radikal bahwa bencana yang melanda negeri ini karena bangsa ini tidak menerapkan sistem khilafah adalah sesuatu yang menyesatkan.

“Bencana yang melanda itu tidak ada hubungannya dengan khilafah. Sekarang di zaman akhir itu banyak sekali musibah atau bencana karena dunia sudah tua. Tentunya kita akan menghadapi itu semua dan itu bukan hanya di Indonesia. Di negara Islam manapun semua itu bisa terjadi. Contohnya Sekarang Saudi Arabia saja bisa kena banjir dan lain-lain. Jadi tidak ada hubungannya bencana dengan khilafah itu,” ujar KH Abdullah Kafabihi Mahrus di Kediri, Kamis (1/12/2022).

Kiai Kafabihi Mahrus Lirboyo ini juga membantah apa yang dinarasikan kelompok radikal bahwa ajaran Islam dimana Tuhan kerap digambarkan sebagai sosok yang menakutkan dengan segala hukumannya. Karena dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 256 sudah dijelaskan bahwa dalam menganut agama itu tidak ada paksaan.

“Jadi Islam itu tidak boleh dipaksakan. ‘La ikraha fii diini’. Tidak ada paksaan untuk menganut agama. Artinya kalau kita melakukan dakwah dengan kekerasan atau mengajar dengan kekerasan justru menyalahi pada agama itu sendiri. Karena agama itu adalah kesadaran bukan dengan paksaan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kelompok-kelompok radikal ini sangat lihai dalam menarasikan hal-hal untuk mencapai tujuannya. Sehingga masyarakat awam malah mudah tertarik dan tergiur untuk ikut mengamini narasi-narawsi tersebut. Untuk itu dirinya meminta masyarakat mewaspadai narasi-narai yang disampaikan kelompok radikal.

“Itulah ‘hebatnya’ dari kelompok-kelompok tersebut yang cara menyampaikannya sangat menarik. Umat harus waspada dengan kelompok tersebut, di mana mereka menyampaikan agama seolah olah menarik. Bagi orang-orang yang awam yang tidak mengerti ya tentunya gampang kepincut, ketarik atau tergiur dan malah jadi membenarkan. Padahal tidak seperti itu kalau belajar agamanya benar dan dari guru yang benar,” tuturnya,

Kiai Kafabihi menyampaikan bahwa tidak perlu bangsa Indonesia menganut hukum Islam atau bahkan menerapkan Khilafah. Karena bangsa Indonesia sudah Islami karena  diwujudkan dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. Empat konsensus nasional itu adalah warisan tokoh-tokoh negara terdahulu yang sebagian besar beragama Islam.

“Ini adalah warisan yang sangat berharga sekali. Hal ini dibuktikan dengan sampai sekian tahun bangsa kita ini aman, damai, rukun antar sesama umat dan tidak ada masalah. Pancasila, UUD’1945 itu adalah  merupakan solusi yang terbaik. Apakah tokoh-tokoh itu bodoh? Tentunya tidak.  Apa yang sudah dirumuskan para tokoh-tokoh bangsa ini adalah solusi terbaik yang harus kita pertahankan,” terangnya.

Menurutnya, sudah banyak contohnya negara-negara  di dunia ini  yang menerapkan sistem khilafah justru sampai sekarang masih dilanda konflik berkepanjangan.

“Jadi sebenarnya sudah terbukti kalau sistem khilafah itu banyak gagal diterapkan di Timur Tengah. Sampai sekarang konfliknya belum berakhir. Jadi apa yang kita miliki ini harus dipertahankan,” tukasnya.

Untuk itu dirinya meminta masyarakat untuk tidak mudah termakan isu atau narasi propaganda yang menguntungkan kelompok radikal tersebut. Masyarakat juga harus belajar ilmu agama kepada ahlinya agar tidak keliru.

“Artinya kalau orang itu ahli dalam ilmu agama tentunya cara menyampaikannya adalah dengan cara lemah lembut, bukan dengan paksaan dan bukan dengan kekerasan. Jadi kita harus belajar ilmu agama kepada orang yang ahlinya,” kata mantan Rektor Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri ini.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah dan tokoh agama serta tokoh masyarakat untuk dapat ikut berperan serta dalam menangani atau mematahkan narasi-narasi yang menyesatkan tersebut. Misalkan  mengajak kiai-kiai pesantren menggaungkan kelembutan, dan perdamaian. Pemerintah juga perlu menciptakan rasa aman dari berbagai provokasi dan adu domba.

“Karena kelompok radikal itu juga tidak senang melihat negara kita ini aman, damai, rukun dan sejahtera,” ucapnya.

Kiai Kafabihi Mahrus menegaskan kembali agar masyarakat tidak mudah percaya narasi sesat kelompok khilafah. Pasalnya, khilafah itu bukanlah suatu jaminan untuk menjadi kebaikan suatu negara.

“Lebih baik negara yang sudah ada saja ini kita rawat dengan baik, kita jaga dengan baik. Karena kelompok radikal itu berkedok dengan khilafah yang ujung-ujungnya mereka malah justru ingin menghancurkan negara ini yang sudah terjaga kedamaiannya dan ketoleransiannya,” katanya.

Tags: CianjurGempa Bumikelompok radikalKH Abdullah Kafabihi MahruskhilafahLirboyomusibah
Previous Post

Santri Harus Lanjutkan Semangat Ulama Pejuang Sebagai Benteng NKRI

Next Post

Islam dan Tatanan Dunia Baru

Admin Islamina

Admin Islamina

RelatedPosts

Refleksi Akhir Tahun MUI Pusat
Kabar

Ketika Agamawan Bicara Pelestarian Lingkungan

12/12/2022
KH Said Aqil Siradj
Kabar

Anshar Daulah Kafirkan Orang Islam Indonesia Karena Terima Pancasila

09/12/2022
Pemakaman korban bom bunuh diri Polsek Astana Anyar Aiptu Sofyan
Kabar

Terorisme Itu Kejahatan Kemanusiaan, Bukan Pejuang Agama

09/12/2022
KH Suaib Tahir Lc MA PhD
Kabar

Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar, Sekum DDI: Bukan Bagian dari Istishadiyah

09/12/2022
Dr Moch Syarif Hidayatullah
Kabar

ADDI: Ngawur dan Cocokologi Klaim Bencana Akibat Indonesia Tak Terapkan Khilafah

03/12/2022
Kepala BNPT berikan Kuliah Umum di Mahad Aly Ponpes Lirboyo Kediri
Kabar

Santri Harus Lanjutkan Semangat Ulama Pejuang Sebagai Benteng NKRI

01/12/2022
Next Post
Islam dan Tatanan Dunia Baru

Islam dan Tatanan Dunia Baru

Akan terbit Buku Karya Muhammad Suaib Tahir

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Menyapa Agama Agama dalam Sejarah dan Teologi

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (1)

26/01/2023
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (2)

24/01/2023
Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

19/01/2023
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan Hari

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (1)

16/01/2023
Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

12/01/2023

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    110 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    60 shares
    Share 24 Tweet 15
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    54 shares
    Share 22 Tweet 14
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.