Dunia hari ini merupakan ruang bincang yang strategis dalam mempersatukan umat manusia. Optimalisasi yang didistribusikan dunia mempunyai pengaruh besar pada gerakan kerukunan antar negara. Konsep yang dibangun menjadi strata utama dalam mempengaruhi perkembangan dan kemajuan umat.. Membincang tentang dunia, tentu tidak lepas dari sebuah problem yang trending dan signifikan. Pada dasarnya, melibatkan semua negara untuk ikut serta mengatasinya. Salah satu fakta yang dapat dihadirkan adalah persengketaan negara dunia.
Kasus persengketaan ini, pernah dialami oleh beberapa negara dunia. Indonesia dengan Timor Leste mempermasalahkan perbatasan wilayah, Irak dengan Kuwait mempermasalahkan teritorial wilayah dan penyebab invasi Irak ke Kuwait (kompas.com/17/03/2022). Faktor ini terjadi akibat beberapa latar belakang, contohnya, adanya pihak-pihak yang tidak memenuhi undang-undang/kewajiban yang dibuat, perebutan teritorial wilayah, dan kurangnya ikatan persaudaraan antar umat. Problem semacam ini, harus dihindari negara Islam dunia mengingat agama terbesar kedua.
Kekristenan menempati urutan pertama dengan jumlah pengikut sekitar 2,1 miliar atau jutaan orang, dan Islam berada di posisi kedua sebagai agama yang banyak dipraktekkan dengan 1,3 miliar pengikut atau sekitar 21% populasi dunia (Morrison, 2008). Menilik data tersebut, agama Islam menjadi figur penting sebagai tokoh perdamaian umat, terutama menjaga hubungan baik antar saudara Islam. Mengingat terobosan yang ditawarkan QS at-Taubat: 103, maka zakat turut serta menjadi agen socio-cultural umat Islam dalam membangun persaudaraan yang islami.
Persaudaraan dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) dibahasakan dengan fraternitas. fraternitas dalam Islam, biasa disebut sebagai ukhuwah islamiyah. Sebuah ikatan emosional umat Islam yang dampak dan impactya lebih dekat daripada hubungan kekerabatan (Romdon al-Buthi, 2019:162). Berpijak pada narasi diatas, membangun hubungan yang erat antar umat Islam sangatlah penting dalam menjalin sosialisasi dan menjaga kerukunan. Sesuai QS. Al-Hujurat:10 “…Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara, maka damaikanlah kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah Swt supaya kamu mendapat rahmat…”.
Penegasan firman Allah Swt, menjadi testimoni utama dalam melandasi anjuran ukhuwah islamiyah. Kekuatan umat Islam terbangun karena kolektifitas antar saudara muslim. Seperti halnya kaum muhajirin dan ansor yang saling bahu-membahu bukan atas dasar hubungan kekerabatan, akan tetapi atas dasar kuatnya ukhuwah islamiyah. Secara prinsipil, zakat mampu menjadi akses dalam mewujudkan cita-cita umat Islam dalam mengapai ukhuwah islamiyah. Ditinjau dari substansi zakat yang pasti mengedepankan tolong-menolong dan membantu antar sesama saudara muslim.
Sesuai QS. At-Taubat:103 “…Pungutlah sedekah dan harta mereka yang dapat membersihkan dan mensucikan mereka..doakanlah, karena doamu akan menentramkan hati mereka, Allah Swt maha mendengar lagi maha mengetahui…”. Keterangan firman Allah Swt, memberikan pola pemahaman yang komprehensif. Kandungan surat ini, Allah Swt memerintahkan Rasulullah Saw dan imam umat Islam untuk mengambil 1/3 harta orang muslim guna diberikan pada saudara muslim yang membutuhkan. Tujuannya ialah, membersihkan dan mensucikan harta mereka dari kotoran dosa (as-Shawy, Juz 2:208).
Substansi dari membersihkan harta mereka adalah menghapus sifat tercela, seperti kikir, dengki, tama’ dan menanamkan sifat terpuji. Bagi iman umat Islam harus mendoakan mereka yang memberikan sebagian hartanya, supaya hatinya bisa tentram dan ikhlas. Sebagai catatan akhir, maka dapat diambil konklusi bahwa, menjaga ukhuwah islamiyah harus digapai umat Islam dunia. berdasarkan QS. At-Taubat:103 dan QS. Al-Hujurat:10 zakat bisa menjadi akses yang fundamental untuk merealisasikan ukhuwah islamiyah. Metode yang bisa dipakai amatlah banyak, salah satu tawaran yang dihadirkan adalah lewat Word Zakat Forum (WZF).
Sebuah forum internasional yang menjadi rujukan negara Islam dalam menyatukan zakat umat muslim dunia, seperti Indonesia, Malaysia, Mesir, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Qatar, Turki, Singapura, Arab Saudi dan negara Islam lainnya. Pihak WZF kemudian akan membagikan zakat ke berbagai umat muslim dunia yang membutuhkan, dengan berdasarkan data konkret umat Islam. Mengingat umat Islam adalah agama terbesar kedua dengan popularitas yang berkembang pesat setiap tahunnya. Dalam tanda kutip, zakat telah membantu mengentaskan kemiskinan dan membangun hubungan emosional yang kuat antar sesama umat Islam.
Perlu ditekankan, peran zakat sangat strategis dalam membangun persaudaraan antar muslim dari berbagai negara Islam di dunia. Ketika goal strategi zakat mensukseskan ukhuwah islamiyah dunia telah tergapai, maka tidak akan ada yang namanya persengketaan internasional antar negara Islam. Istilah eskalasi dan teritorial wilayah akan terhindari. Hubungan persaudaraan umat Islam akan semakin harmonis dan penuh kasih sayang.
Konsep dasar dan strategi telah terbangun dengan terstruktural lewat zakat yang berkontribusi sebagai figur persaudaraan umat Islam. Terakhir, penulis ingin mengajak tim baznas Indonesia untuk terus berkontribusi dan berperan aktif dalam membangun kerukunan dan keutuhan umat Islam dunia dalam mewujudkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. kuatnya umat Islam tidak bisa lepas dari embrio persaudaraan. Menggandeng semua negara Islam untuk berkonsolidasi adalah tugas Baznas yang yang harus dilaksanakan.Dalam tanda kutip, jangan sampai ada persengketaan dan kebencian antar sesama umat Islam.
Baca Juga: 3 Tips Memilih Lembaga Amil Zakat