Selasa, Juni 28, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Peradaban
Bangunan Inteletual Islam

Mengembalikan Bangunan Intelektual Islam yang Relevan

Mengembalikan Bangunan Intelektual Islam yang Relevan

Agus Zehid by Agus Zehid
15/06/2022
in Peradaban, Tajuk Utama
3 0
0
2
SHARES
39
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Secara historis, Islam sempat berada di tampuk kejayaannya (750-1258 M) menjadi inisiator atas berkembangnya ilmu-ilmu pengetahuan. Tentunya kenyataan ini tidak dapat ditampik dari catatan sejarah. Masa tersebut dapat dikatakan sebagai genealogi pertama akan majunya ilmu pengetahuan saat ini. 

Sayangnya kejayaan tersebut tidaklah berlangsung hingga kini. Kemunduran ini tampak setelah terjadinya penyerangan bangsa mongol terhadap Baghdad secara brutal dan kejam. Peristiwa tersebut telah memberikan dampak traumatis bagi kaum muslim dan awal hancurnya peradaban Islam baik secara fisik, sosial psikis dan politik. 

BacaJuga

Peran Perempuan di Panggung Pendidikan (2)

Pendidikan Humanis, Kurikulum Moderasi

Indonesia Tegas Tolak Ideologi Khilafah

Di sisi lain, bangsa barat mengalami kemajuan yang signifikan (renaissance) sejak abad 14 hingga 17 Masehi. Di sinilah ilmu pengetahuan subur dan mulai dikembangkan kembali. Hanya saja perkembangan ilmu pengetahuan di barat ini terlihat kurang sehat, ia lahir dari perseteruan antara ilmu pengetahuan dan agama.   

Maka tak heran jika saat ini fenomena agama dan ilmu pengetahun sering kali terlihat konfrontatif, tegang dan bertolak belakang. Padahal tidak ada riwayat pertikaian antara agama dan ilmu pengetahuan  yang terjadi sebelumnya di masa Islam klasik. 

Pertentangan ini dimulai tatkala dominasi gereja telah memonopoli kebebasan masyarakat, hingga menimbulkan ketegangan dan diskriminasi terhadap para saintifik (inkuisisi). Pada akhirnya perseteruan itu dimenangkan oleh ilmu pengetahuan, maka dari sinilah bibit pertentangan mulai muncul ke permukaan.

Kajian Kontemporer dan Semangat Ajaran Islam

Lajunya era globalisasi telah membawa sains pada puncaknya. Hampir seluruh lini kehidupan modern tidak terlepas dari berbagai macam metodologi keilmuan. Hanya saja, sikap traumatis orang barat akan sejarahnya, berdampak pada upaya konfrontasi antara ilmu pengetahuan dan ajaran-ajaran agama pada saat ini. 

Bentuk pertikaian ini membenturkan antara rasionalitas dan regionalitas. Penyanjungan mereka terhadap ilmu pengetahuan telah menutup mata terhadap dedikasi agama. Tak khayal perbincangan antara keduanya menjadi semakin rumit dan sengit.

Pada para cendikiawan muslim berupaya mengembalikan bangunan intelektual yang relevan dalam dunia modern. Demikianlah kajian Islam yang ilmiah dirasa perlu dikembangkan sebagai pemikiran Islam kontemporer guna merespon tantangan zaman. 

Kajian Islam ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih banyak terhadap pembangunan budaya, dengan tetap menyelaraskan dan konsisten terhadap semangat nilai-nilai ajaran Islam. 

Seperti yang dilakukan oleh Prof. Abd Salam peraih Nobel Fisika 1979, berhasil menemukan teori penyatuan gaya elektromagnetik dan gaya nuklir, ia mengaku terinspirasi dari al-Qur’an. {baca : Agama Saintifik}

Ikhwal ini perlu dilihat sebagai hubungan yang harmonis antara agama dan ilmu pengetahuan. Kendati keduanya berbeda, bukan berarti selamanya bertentangan. Setidaknya para cendikiawan muslim berusaha mengambil jalan tengah (moderat) untuk menemukan titik relasi antara keduanya. 

Semangat ini tentunya berangkat dari akar sejarah yang kokoh. Di mana para filsuf Muslim seperti Ibn Rusyd, al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina dan lain-lain, adalah tokok pemikir yang mempersonifikasikan rasionalitas dan religiusitas sekaligus, tanpa perpisahan antara keduanya.{baca : Peradaban Islam}

Menyikapi Akar Sejarah Ilmu Pengetahuan 

Jika dilihat dari kacamata sejarah, kenyataannya sebagian besar perkembangan ilmu pengetahuan ini berporos pada kejayaan Islam di masa klasik. Dalam melihat kenyataan ini, seorang muslim hendaknya tidak merasa pongah dan nyaman akan kenyataan sejarah di masa lalu. 

Bagaimana pun itu umat Islam saat ini masih tertinggal oleh bangsa barat dalam bidang ilmu pengetahuan. Namun tidak perlu menyesali sedimikian rupa sehingga kehilangan harapan akan hadirnya kejayaan Islam di masa depan. 

kemunduran ini dapat dilihat sebagai wujud operasi sunnatullah yang memiliki hukum mengenai prinsip perputaran (al-Mudawalah). Suatu prinsip bahwa nasib manusia itu berputar di antara mereka, tinggi dan rendah, maju dan mundur, terjadi secara bergilir. Ada kalanya umat Islam menang dan unggul, adakalanya juga di bawa (kalah, tertinggal). Sejalan dengan firman-Nya. 

وَ تِلْكَ الأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ

“Demikian hari-hari kami putar diantara kalian” 

Di sisi lain, semangat untuk kembali membumikan ajaran Islam tidak boleh berhenti hanya karena sempat merasakan kejayaannya dan hilangnya harapan. Perlunya menumbuhkan upaya rekonstruktif terhadap keilmuan-keilmuan di masa lalu untuk diinovasikan pada saat ini. Sebab Islam telah memiliki pangkal dan akar yang kuat untuk membina bangunan intelektual dalam tradisi keilmuan masa lalu peradaban kita.

Kegiatan kajian Islam ini merupakan hal yang penting dilestarikan untuk merespon tuntutan zaman. Dengan cara menghilangkan sikap kemiskinan intelektual dan lebih menghargai warisan dari peradaban sendiri. Lebih dari itu, usaha menjaga keotentikan dengan masa lampau dan menjaga otentisitas intelektual yang menjadi bekal untuk kemantapan umat Islam itu sendiri.  

Tags: Ilmu PengetahuanIntelektual IslamKejayaan IslamKlasikPeradaban IslamSejarah Islam
Previous Post

Pancasila: Ruang Pertemuan Politik Islam dan Demokrasi

Next Post

Warisan Kebangsaan Buya Syafii

Agus Zehid

Agus Zehid

Mahasiswa UIN Jakarta dan Mahasantri Darus Sunnah International Hadith For Science

RelatedPosts

peran perempuan
Biografi

Peran Perempuan di Panggung Pendidikan (2)

27/06/2022
pendidikan moderasi
Kolom

Pendidikan Humanis, Kurikulum Moderasi

27/06/2022
ideologi khilafah
Kolom

Indonesia Tegas Tolak Ideologi Khilafah

26/06/2022
memahami hadis
Kajian

Agar Tidak Menjadi Tekstualis, Begini Cara Memahami Hadis

26/06/2022
radikalisme
Gagasan

Digital Native dan Upaya Mencegah Radikalisme

25/06/2022
disinformasi
Gaya Hidup

Era Teknologi dan Masifnya Disinformasi

25/06/2022
Next Post
Buya Syafii

Warisan Kebangsaan Buya Syafii

Zakat

Membangun Persaudaraan Melalui Distribusi Zakat

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

peran perempuan

Peran Perempuan di Panggung Pendidikan (2)

27/06/2022
pendidikan moderasi

Pendidikan Humanis, Kurikulum Moderasi

27/06/2022
ideologi khilafah

Indonesia Tegas Tolak Ideologi Khilafah

26/06/2022
memahami hadis

Agar Tidak Menjadi Tekstualis, Begini Cara Memahami Hadis

26/06/2022
radikalisme

Digital Native dan Upaya Mencegah Radikalisme

25/06/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    59 shares
    Share 24 Tweet 15
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    47 shares
    Share 19 Tweet 12
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    45 shares
    Share 18 Tweet 11
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.