Sabtu, Agustus 13, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kabar
Habib Husein Ja far

Habib Husein Ja far

Miliki Kapasitas dan Otoritas, Santri Harus Berdakwah di Media Digital

Admin Islamina by Admin Islamina
16/06/2022
in Kabar
1 0
0
1
SHARES
12
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Kemajuan teknologi membuat kehidupan menjadi lebih mudah, terutama dalam mengakses informasi. Bahkan, teknologi menjadi bagian penting sebagai media untuk berdakwah dan memudahkan seseorang belajar, memahami dan mendalami ajaran-ajaran keagamaan. Kondisi itulah yang mengharuskan para santri untuk memanfaatkan kemajuan teknologi untuk berdakwah.

“Untuk itulah pentingnya bagi para santri berdakwah di media sosial. Karena menurut survey PPIM tahun 2021 yang menyebutkan bahwa 60% orang Indonesia mencari ilmu pengetahuan khususnya termasuk didalamnya ilmu agama melalui media digital. Karena itu penting dakwah di era digital ini melalui perangkat digital,” ungkap Habib Husein Ja’far Al Hadar saat ditemui pada kegiatan Workshop dan Pelatihan Santri melalui Bidang Agama dan Multimedia di Ponpes Tebuireng, Jombang, Rabu (15/6/2022).

BacaJuga

Ormas Keagamaan Harus Ikut Masifkan Media Sosial Dengan Konten Perdamaian

Stop Perdebatan Narasi Konfrontasi Antara Pancasila dan Agama

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

Menurutnya, media sosial dalam urusan konten agama sering diisi oleh orang atau kelompok yang memiliki popularitas. Padahal dia tidak punya kapasitas, apalagi otoritas, sehingga menurutnya harus ada orang yang tepat.

“Santri adalah orang-orang yang memiliki kapasitas dan otoritas untuk berbicara agama tapi mereka sering tidak hadir di media sosial. Seharusnya dengan konten-konten yang popular bisa membuat orang menonton atau membaca konten mereka,” jelasnya.

Media sosial harus menjadi wadah bagi para santri berdakwah untuk menyampaikan pemikiran-pemikirannya yang moderat yang mereka dapat saat menimba ilmu di Ponpes.

“Saya yakin bahwa seorang santri mempunyai pemahaman yang mendalam sehingga dia bisa mendakwahkan Islam yang moderat dan toleran. Karena inti dari ajaran Islam kalau dipelajari secara mendalam adalah salah satunya moderasi dan toleransi,” sambungnya

Lebih lanjut Habib Husein mengatakan bahwa para santri yang mondok yang tinggal di dalam Ponpes tetap harus bisa mengeksplor media digital serta mengikuti perkembangan agar tidak ketinggalan zaman.

“Karena itu pelatihan digital semacam ini dalam bentuk audio, video, tulisan, gambar dan desain sangat dibutuhkan oleh para santri. Karena otoritas dan kapasitas yang dimiliki santri bisa ditunjang dengan kreatifitas sehingga mereka bisa menjadi popular di media digital untuk juga mengembangkan konten-konten digital yang moderat dan toleran,”  jelasnya.

Habib Husein menilai, walaupun para santri mondok dan harus tinggal lingkungan pesantren, hal itu tidak membuat mereka menjadi kehilangan ide dan kreatifitas untuk berdakwah di medsos.

Ia tidak memungkiri bahwa para santri akan menghadapi tantangan saat berdakwah di media sosial. Untuk itu Habib Husein berharap melalui workshop ini akan muncul konten creator dari kalangan santri yang diterima dikalangan masyarakat.

“Konten creator digital moderat jumlahnya 3x lipat lebih sedikit dari yang tidak moderat. Konten yang tidak moderat menguasai 60% lebih konten keagamaan di dunia digital sedangkan konten moderat hanya 20an%. Saya rasa kalau para santri ini bisa menjadi youtuber, tiktoker atau konten creator di platform lain itu saya rasa sudah memiliki pengaruh yang besar,” ujarnya

Ia berharap setelah kegiatan ini para santri tetap akan mendapat pendampingan dari para fasilitator.

“Puluhan santri yang dilatih hari ini harus terus mendapatkan pendampingan, karena kreatifitas tidak bisa hanya dilatih, tetapi harus didampingi. Kita berharap ini bisa berlanjut pada pendampingan,” harapnya.

Habib Husein  menambahkan bahwa media sosial adalah cara mendakwahkan ilmu paling mudah, paling murah dan paling efektif sehingga itu akan menjadi keberkahan bagi kita untuk mendapatkan ilmu.

“Santri bukan hanya didik untuk jadi pribadi yang berilmu tapi juga mendakwahkan ilmunya. Untuk itu saya mendorong untuk para santri semangat menebarkan ilmu,” tutupnya.

Tags: DakwahHabib Husein Ja'far Al-Hadarmedia digitalSantri
Previous Post

Sah-Sah Saja Kampanye Dengan Jargon Agama, Tapi Jangan Agama Dijadikan Politik Identitas

Next Post

Pemimpin Perempuan Mewujudkan Negara Ideal (1)

Admin Islamina

Admin Islamina

RelatedPosts

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dan Ketua Umum Mathlaul Anwar KH Embay Mulya Syarief
Kabar

Ormas Keagamaan Harus Ikut Masifkan Media Sosial Dengan Konten Perdamaian

12/08/2022
Anwar Sanusi
Kabar

Stop Perdebatan Narasi Konfrontasi Antara Pancasila dan Agama

11/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan
Kabar

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022
Musdah Mulia
Kabar

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid
Kabar

Nurwakhid: ACT Belum Masuk Daftar Terduga Teroris

06/07/2022
Asrorun Niam Sholeh
Kabar

ACT Terindikasi Selewengkan Dana Untuk Terorisme dan Kepentingan Pribadi, Ini Kata MUI

06/07/2022
Next Post
Pemimpin Perempuan

Pemimpin Perempuan Mewujudkan Negara Ideal (1)

Narasi Thagut

Narasi Thagut yang Menyesatkan

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Darurat Literasi Islam yang Ramah Islamic Book Fair

Darurat Literasi Islam yang Ramah

12/08/2022
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dan Ketua Umum Mathlaul Anwar KH Embay Mulya Syarief

Ormas Keagamaan Harus Ikut Masifkan Media Sosial Dengan Konten Perdamaian

12/08/2022
thumbnail bulletin jum'at al-wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Anwar Sanusi

Stop Perdebatan Narasi Konfrontasi Antara Pancasila dan Agama

11/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    81 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.