Rabu, Agustus 17, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Tips Mendekatkan Anak Dengan Alquran

Tips Mendekatkan Anak Dengan Alquran

Misi Utama Al Qur’an sebagai Pembawa Rahmat bukan Penebar Laknat

Moh. Afif Sholeh, M.Ag by Moh. Afif Sholeh, M.Ag
20/07/2020
in Kajian, Tajuk Utama
15 0
0
15
SHARES
307
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Al-Qur’an kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk umat manusia juga sebagai rahmat untuk alam semesta baik alam manusia, jin, maupun alam yang lainnya.

Sayangnya, sebagian umat Islam kurang memahami sehingga dirinya bukan menjadi penebar rahmat melainkan menebar laknat atau suka menyalahkan orang lain terutama yang berbeda dengan dirinya.

BacaJuga

Sejarah Kemerdekaan yang Tercecer

Memahami Filantropi Islam

Darurat Literasi Islam yang Ramah

Fenomena ini berawal dari pemahaman terhadap kitab suci yang sepotong-sepotong saja, tidak komprehensif. Padahal Al-Qur’an diibaratkan lautan yang tak bertepi maka dibutuhkan ilmu-ilmu pendukung lainnya.

Salah satu tujuan pokok Al-Qur’an adalah memberikan rahmat (kasih sayang) kepada siapapun sehingga terjalin hubungan yang baik sesama manusia dan kepada Tuhannya.

Hal ini sesuai ayat yang berbunyi,

أَوَلَمۡ یَكۡفِهِمۡ أَنَّاۤ أَنزَلۡنَا عَلَیۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ یُتۡلَىٰ عَلَیۡهِمۡۚ إِنَّ فِی ذَ ٰ⁠لِكَ لَرَحۡمَةࣰ وَذِكۡرَىٰ لِقَوۡمࣲ یُؤۡمِنُونَ

Artinya:

Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.(QS. Al-Ankabut: 51).

Menurut Ibnu Abbas dalam Tafsir Tanwir al-Miqbas menjelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Ahli Makkah yang tak kunjung beriman setelah diberikan tanda-tanda kebenaran dari Nabi Muhammad Saw berupa al-Qur’an melalui Malaikat Jibril yang berisi tentang perintah maupun larangan, juga kisah-kisah umat terdahulu.

Orang-orang yang mau mengikuti dan mengimani Kitab tersebut maka akan diberikan rahmat, dijauhkan dari adzab serta sebagai petuah kehidupan bagi orang-orang yang beriman kepada Nabi Muhammad dan al-Qur’an.

Sedangkan menurut Imam Qurthubi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa kitab suci Al-Qur’an merupakan rahmat Allah di dunia sebagai penyelamat umat manusia dari kesesatan serta sebagai petunjuk kebenaran bagi orang yang beriman.

baca juga: Mengenal Tasawuf dan 3 Pilar Ajarannya

Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat diatas memaparkan beberapa kebodohan serta ketidakmampuan orang musyrik yang hendak menandingi kebenaran al-Qur’an. Padahal al-Qur’an merupakan Wahyu dari Tuhan dan tak ada yang mampu menandinginya untuk membuat satu kitab seperti al-Qur’an.

Suka Melaknat kelak tak bisa Memberi Syafaat

Berbeda itu pasti ada, karena sudah menjadi Sunnatullah di alam ini. Pastinya untuk menghadapi perbedaan dibutuhkan kedewasaan dalam berpikir, dan menghargai pendapat orang lain.

Realita di masyarakat saat ini, gara-gara berbeda dalam urusan pilihan politik, seringkali saling mencela sesama teman, bahkan satu keluarga tak saling sapa. Sungguh hal itu sangat disayangkan.


Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Abi Darda’ yang berbunyi:

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ اﻟﺪﺭﺩاء ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: “ﻻ ﻳﻜﻮﻥ اﻟﻠﻌﺎﻧﻮﻥ ﺷﻔﻌﺎء، ﻭﻻ ﺷﻬﺪاء ﻳﻮﻡ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ” ﺭﻭاﻩ ﻣﺴﻠﻢ.

Artinya:

diriwayatkan Abi Darda’ RA. berkat: Nabi bersabda: para pelaknat tak akan bisa memberi Syafaat, dan tak akan menjadi saksi di hari kiamat. (H.R. Muslim).

Ibnu Hajar dalam Al-Fatawa al-Hadisiyyah menjelaskan bahwa larangan melaknat karena hal itu akan menjauhkan dari Rahmat Allah kepada seseorang, perbuatan ini sangat dilarang, bahkan bila melaknat kepada sesama orang mukmin bisa dikategorikan membunuhnya.

baca juga: Siapa Sih yang Berhak Mengeluarkan Fatwa?

Maka dari itu sebagai orang mukmin ketika menghadapi perbedaan harus disikapi dengan bijaksana, dan tak perlu mengumpat bahkan mengeluarkan kata-kata yang tak pantas demi kepentingan sesaat.

Dari penjelasan ini, umat Islam diharapkan mampu memahami tujuan pokok Al-Qur’an sehingga mampu menjadi penebar kebaikan dan pemberi rahmat kepada siapapun.

Tags: al quranlaknatmisi utama al quranrahmat
Previous Post

Hakikat Tawadhu’

Next Post

Dakwah Para Mualaf : Ketidakmudahan Menjadi Ustadz | Bulletin Vol 1 No 1

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Seorang penggiat literasi dan penikmat kopi

RelatedPosts

Sejarah Kemerdekaan yang Tercecer
Peradaban

Sejarah Kemerdekaan yang Tercecer

16/08/2022
memahami filantropi islam
Kolom

Memahami Filantropi Islam

14/08/2022
Darurat Literasi Islam yang Ramah Islamic Book Fair
Kolom

Darurat Literasi Islam yang Ramah

12/08/2022
thumbnail bulletin jum'at al-wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan
Kabar

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022
bulletin jum'at
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
Next Post
Dakwah Para Mualaf : Ketidakmudahan Menjadi Ustadz | Bulletin Vol 1 No 1

Dakwah Para Mualaf : Ketidakmudahan Menjadi Ustadz | Bulletin Vol 1 No 1

Kiat Meraih Surga Bersama Keluarga: Hak Diberikan Nama Baik

Kiat Meraih Surga Bersama Keluarga: Hak Diberikan Nama Baik

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Sejarah Kemerdekaan yang Tercecer

Sejarah Kemerdekaan yang Tercecer

16/08/2022
memahami filantropi islam

Memahami Filantropi Islam

14/08/2022
Darurat Literasi Islam yang Ramah Islamic Book Fair

Darurat Literasi Islam yang Ramah

12/08/2022
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dan Ketua Umum Mathlaul Anwar KH Embay Mulya Syarief

Ormas Keagamaan Harus Ikut Masifkan Media Sosial Dengan Konten Perdamaian

12/08/2022
thumbnail bulletin jum'at al-wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    81 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    40 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.