Minggu, Januari 29, 2023
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kabar
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid di acara Ngaji Kebangsaan

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid di acara Ngaji Kebangsaan

“Ngaji Kebangsaan” Vaksinasi Ideologi Sebarkan Moderasi Beragama di Masyarakat

Admin Islamina by Admin Islamina
22/09/2022
in Kabar
1 0
0
1
SHARES
14
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Sinergi antara ulama, umaro, dan umat untuk memperkuat ukhuwah dan menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus terus dioptimalkan. Pasalnya, ulama berperan penting dalam membangun masyarakat yang moderat, baik dalam beragama dan bernegara, guna mencegah penyebaran paham radikal-terorisme dan ekstremisme di Indonesia.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, SE, MM  mengatakan untuk melakukan itu perlu rembuk atau duduk bersama melalui wadah “Ngaji Kebangsaan” dalam upaya menyebarkan moderasi beragama.

BacaJuga

Ketika Agamawan Bicara Pelestarian Lingkungan

Anshar Daulah Kafirkan Orang Islam Indonesia Karena Terima Pancasila

Terorisme Itu Kejahatan Kemanusiaan, Bukan Pejuang Agama

Hal itu dikatakan Nurwakhid pada acara “Ngaji Kebangsaan” dengan mengambil tema Optimalisasi Islam Washatiyah dalam Mencegah Ekstrimisme dan Terorisme. Acara yang digalar oleh Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme, Majelis Ulama Indonesia (BPET MUI) di Pondok Pesantren Motivasi Indonesia, Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi, Rabu (21/9/2022).

“Ngaji Kebangsaan ini adalah bagian daripada program pentahelix yang merupakan kebijakan dari BNPT, yaitu melibatkan pemerintah, masyarakat, media, civitas akademika, maupun pengusaha. Dalam konteks melibatkan ulama ini adalah ormas keagamaan yaitu masyarakat. Karena ormas keagamaan terutama pesantren ini adalah potensial untuk menjadi vaksinasi ideologi, untuk menyebarluaskan moderasi beragama atau wasathiyah tadi,” ujar Nurwakhid.

Ia menjelaskan bahwa sejatinya memang radikal terorisme ini merupakan cermin dari krisis ritualitas. Dimana mereka lebih menonjolkan ritualitas, kemudian menonjolkan identitas formal serta simbol-simbol formal keagamaan. Namun lemah di bidang spiritual atau maqom ikhsan, akhlak, perilaku dan budi pekerti.

“Mereka ini bersikap radikal karena tidak wasathon atau tidak moderat, tidak ditengah tengah. Sehingga tidak menjadi rahmatan lil alamin, tapi rahmatan lil kelompoknya. Inilah tugas para ulama, para kyai, para masyayikh, para pondok pesantren untuk menggelorakan Islam wasathiyah atau bisa dikatakan Islam nusantara atau rahmatan lil alamin,” tuturnya.

Dijelaskanya, penyebaran paham radikal terorisme sendiri bukanlah hal baru di Indonesia. Karena itu, setiap orang berpotensi terpapar paham radikal-terorisme yang pada akhirnya menjadi pelaku kejahatan terorisme. Potensi ini dapat dilihat dari tersebarnya narasi-narasi radikalisme yang mengitari masyarakat.

“Kalau ini tidak ditanggulangi segera, narasi tersebut dapat mengarah dan mengajak pada tindakan terorisme. Dapat berupa narasi mengenai intoleransi terkait sentimen keagamaan, narasi umat yang diperlakukan tidak adil, narasi keterancaman, dan sebagainya,” ungkap Nurwakhid.

Pada kesempatan tersebut dirinya menekankan kepada para tokoh agama yang merupakan para Ketua ataupun Pengurus MUI di tingkat Kecamatan se-Kota dan Kabupaten Bekasi  agar selalu menjaga dirinya dan memvaksin dirinya supaya imun terhadap segala macam paparan paham radikal terorisme yang disebarkan oleh kelompok tersebut.

“Caranya bagaimana ? Caranya yaitu belajar mengaji kebangsaan terhadap ulama-ulama yang moderat dalam konteks ini ulama-ulama yang tergabung di dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) yang didalamnya ada NU,  Muhammadiyah, Al~Irsyad Al Islamiyah, Al~Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Mathla’ul Anwar, Al-Ittihadiyah, Nahdatul Wathan dan sebagainya,” ucap Nurwakhid.

Menurutnya banyak sekali ulama-ulama yang moderat, cinta terhadap NKRI dan ulama-ulama yang mengajarkan rahmatan lil alamin.  “Dimana para ulama-ulama disitu selalu mendawuhkan atau mendakwahkan cinta terhadap persatuan, perdamaian, hubbul wathon minal iman, tidak segregatif, tidak intoleran dan tidak anti-pemerintah,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua BPET MUI, Muhamad Syauqillah, Ph.D, mengatakan bahwa tujuan diadakannya “Ngaji Kebangsaan” ini adalah upaya untuk lebih memberikan semangat kepada jajaran MUI di level daerah atau Kecamatan untuk lebih peduli terhadap fenomena penyebaran paham radikal terorisme yang masih terjadi di Indonesia.

“Karena kalau dari sisi pengetahuan, dari sisi pemahaman terhadap Islam wasathiyah, MUI di level daerah ini tidak perlu diragukan. Jadi kali lebih menggugah kepada mereka untuk memahami masalah di lapangan. Itu yang penting untuk kita ingatkan, karena MUI di level bawalah yang berhadapan secara langsung dengan masyarakat,” ujar M. Syauqillah.

Menurutnya, BPET MUI meminta urun rembuk dengan para kyai, ustad ustadzah  di level kecamatan yang ada di Kota dan Kabupaten Bekasi ini agar problem yang terjadi di lapangan bisa diatasi dengan bergerak bersama-sama di level bawah.

“Kami nilai ini sebagai sebuah strategi yang bisa sangat efektif untuk mencegah munculnya ekstrimisme dan terorisme di masyarakat,” ujar Kepala Program Studi Kajian Terorisme Sekolah Kajian Stratejik dan Global SKSG Universitas Indonesia (SKSG UI) ini.

Dengan menggandeng BNPT, dirinya akan terus menyelenggarakan kegiatan seperti ini yang selanjutnya akan digelar di wilayah Tangerang, setelah sebelumnya kegiatan serupa juga telah digelar di wilayah DKI Jakarta dan juga Bogor.

“Seperti kita ketahui buffer zone DKI adalah wilayah-wilayah yang mensupport beberapa pelaku aksi terror yang berasal dari Tangerang, Bekasi, Bogor dan Depok. Yang mana itu merupakan daerah-daerah yang perlu kita ingatkan agar MUI nya aware  dengan situasi yang ada di lapangan,” ujarnya mengakhiri.

Tags: Brigjen Ahmad NurwakhidModerasi BeragamaNgaji KebangsaanUlamaumaroUMAT
Previous Post

Al Wala’ Wal Bara’ dan Tuntunan Agama dalam Bersosialisasi Antar Sesama Manusia

Next Post

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 043

Admin Islamina

Admin Islamina

RelatedPosts

Refleksi Akhir Tahun MUI Pusat
Kabar

Ketika Agamawan Bicara Pelestarian Lingkungan

12/12/2022
KH Said Aqil Siradj
Kabar

Anshar Daulah Kafirkan Orang Islam Indonesia Karena Terima Pancasila

09/12/2022
Pemakaman korban bom bunuh diri Polsek Astana Anyar Aiptu Sofyan
Kabar

Terorisme Itu Kejahatan Kemanusiaan, Bukan Pejuang Agama

09/12/2022
KH Suaib Tahir Lc MA PhD
Kabar

Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar, Sekum DDI: Bukan Bagian dari Istishadiyah

09/12/2022
Dr Moch Syarif Hidayatullah
Kabar

ADDI: Ngawur dan Cocokologi Klaim Bencana Akibat Indonesia Tak Terapkan Khilafah

03/12/2022
KH Kafabihi Mahrus Lirboyo
Kabar

Klaim Kelompok Radikal Bencana Indonesia Karena Tak Terapkan Khilafah Menyesatkan

01/12/2022
Next Post
thumbnail bulletin jumat

Bulletin Jum'at Al-Wasathy | Edisi 043

9/11

Setelah Dua Dekade 9/11

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Menyapa Agama Agama dalam Sejarah dan Teologi

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (1)

26/01/2023
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (2)

24/01/2023
Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

19/01/2023
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan Hari

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (1)

16/01/2023
Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

12/01/2023

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    110 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    60 shares
    Share 24 Tweet 15
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    54 shares
    Share 22 Tweet 14
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.