Selasa, Juni 28, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Peradaban
Pemimpin Perempuan 2

Pemimpin Perempuan Konsep Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur

Pemimpin Perempuan Mewujudkan Negara Ideal (2)

Konsep Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur

Fazat Azizah by Fazat Azizah
17/06/2022
in Peradaban, Tajuk Utama
1 0
0
1
SHARES
12
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Polemik perempuan sebagai pemimpin dalam politik Islam yang berakar dari hadist agaknya melupakan sebuah narasi kerajaan Saba’ yang pernah dipimpin oleh ratu Bilqis. Keagungan kerajaan dalam peribahasa bahasa Jawa digambarkan “gemah ripah loh jinawi” yang disebut “baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur” (negara yang makmur dan damai). Hal itu menjadi bukti bahwa Allah memuji kepemimpinan ratu Balqis yang diabadikan sebagai salah satu contoh negara ideal. Keberhasilan suatu negara (kerajaan) tidak dapat dipisahkan dari tangan dingin penguasa yang memimpin serta orang-orang di sekeliling. Negara Saba’ menjadi sebuah role model negara ideal bagi ulama untuk membangun negara yang dirahmati oleh Allah SWT. Hal itu juga menjadi cita-cita kaum muslimin untuk bisa mewujudkan negara Saba’ di Indonesia. 

Dua organisasi besar, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki cita-cita turut mewujudkan Indonesia sebagai negara hukum yang “baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur“. Muhammadiyah melalui Islam berkemajuan berusaha mewujudkan melalui sektor pendidikan, kesehatan dan jihad konstitusinya. Sementara NU, yang terkenal dengan Islam Nusantara mewujudkan melalui puncak rumput (politik), jihad ekologis, mempersiapkan doktor, dan gerakan akar rumput. Setidaknya ada beberapa poin untuk menjadi negara seideal Saba’.

BacaJuga

Peran Perempuan di Panggung Pendidikan (2)

Pendidikan Humanis, Kurikulum Moderasi

Indonesia Tegas Tolak Ideologi Khilafah

1. Bebas Korupsi

Keadidayaan dan kejayaan suatu negara tidak akan lepas dari sikap jujur dari pemimpin, pejabat hingga rakyat. Mustahil sebuah negara akan jaya dan sentosa manakala masih ada dan memiliki pejabat yang menggerogoti tubuh sendiri secara membabi buta dan ilegal. Selain itu budaya suap di akar rumput juga menjadi faktor penunjang. Yang ada, negara berada di ujung tanduk kemerosotan dan kehancuran. Oleh sebab itu, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara jaya dan sentosa, harus menyelesaikan PR besar melawan sikap dan tindakan tersebut. Korupsi dalam hukum positif disebut sebagai extraordinary crime (kejahatan luar biasa). Implikasi dari korupsi berakibat pada ketidakstabilan, terhambatnya pembangunan manusia dan infrastruktur serta kemiskinan yang tidak tertangani.

2. Toleransi

Perbedaan adalah sebuah keniscayaan, maka sikap toleransi merupakan sebuah nafas agar perbedaan bisa diterima dan disikapi secara bijaksana dan bestari. Nenek moyang Indonesia sudah lama mempraktekkan sikap toleransi antar umat beragama. Bahkan pernah ada praktek perkawinan lintas agama antara Pramudhawardani dari wangsa Syailendra (Budha) dengan Rakai Pikatan dari wangsa Sanjaya (Hindu). Konsep perkawinan lintas agama saat itu tidak meleburkan masing-masing agama, tetapi tetap hidup berdampingan sesuai agama masing-masing. Meletakkan toleransi sebagai sebuah nafas di Indonesia, tercermin pada semboyan negara yaitu bhineka tunggal Ika (berbeda-beda tetap satu jua). 

3. Sejahtera

Negara yang ideal, sebagaimana yang digambarkan kerajaan Saba, yakni kemakmuran masyarakat karena kekayaan kerajaan. Indonesia memiliki komponen dan unsur sumber daya alam yang melimpah, bahkan pernah menjadi negara jajahan Belanda berabad tahun lantaran sumber rempah-rempah yang melimpah. Selain itu ada pertambangan, emas, air dan tanah yang subur harusnya menjadi media memakmurkan rakyat, hanya perlu sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan alam.

4. Hukum yang Adil

Hukum dikatakan adil manakala diterapkan kepada semua orang yang melakukan pelanggan hukum tidak berdasarkan memandang jabatan maupun status sosial (equality before the law). Selama ada ketimpangan hukum, hukum yang tegak ke bawah dan tumpul ke atas, maka Indonesia akan terseok dalam menggapai negara ideal.

5. Kesetaraan Kemanusiaan Perempuan

Kejumudan Islam Indonesia dalam merespon kepemimpinan perempuan agaknya mulai mencair ditandai dengan adanya 11 perempuan dalam tubuh Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) masa jabatan 2022-2027. Sebuah angin segar yang dihembuskan organisasi besar dalam merespon isu  kesetaraan perempuan sebagai sesama manusia yang menjadi hamba dan khalifah di bumi. Menandai keterbukaan akses dan sebuah afirmatif action buat perempuan.

Hemat penulis, dengan masuknya 11 perempuan dalam tubuh PBNU masa jabatan 2022-2027, menjadi penanda mulai runtuhnya dinasti diskriminasi terhadap perempuan dalam dunia publik (politik). Sambil menunggu gebrakan yang sama dari saudara kandung NU, Muhammadiyah yang akan melaksanakan muktamar ke-48 yang akan dilaksanakan pada 18-22 November 2022 mendatang. Semoga ada angin segar kembali dengan runtuhnya “tirani-tirani patriarki” melalui Muhammadiyah untuk mewujudkan kesetaraan perempuan lebih banyak lagi (hasil muktamar 47 masuk 1 perempuan) dalam tubuhnya sebagaimana perempuan dalam tubuh NU.

Apabila meninjau penjabaran di atas, lalu mengapa isu tentang kehancuran suatu kaum manakala dipimpin perempuan dijadikan sebagai sebuah alat untuk melarang perempuan menjadi pemimpin? Nur Rofiah pengampu ngaji KGI mengatakan bahwa, “kita semua lahir sebagai anak kandung sistem patriarki, tapi kita bisa memilih menjadi anaknya yang durhaka.”

Baca Juga: Pemimpin Perempuan Mewujudkan Negara Ideal (1)

Tags: KesetaraanMuslimahPemimpinPemimpin PerempuanPerempuanPolemik Perempuan
Previous Post

Esensi Tradisi ‘Nyadran’ di Masyarakat

Next Post

Mempersiapkan Cendekiawan Muslim di Era Digital

Fazat Azizah

Fazat Azizah

RelatedPosts

peran perempuan
Biografi

Peran Perempuan di Panggung Pendidikan (2)

27/06/2022
pendidikan moderasi
Kolom

Pendidikan Humanis, Kurikulum Moderasi

27/06/2022
ideologi khilafah
Kolom

Indonesia Tegas Tolak Ideologi Khilafah

26/06/2022
memahami hadis
Kajian

Agar Tidak Menjadi Tekstualis, Begini Cara Memahami Hadis

26/06/2022
radikalisme
Gagasan

Digital Native dan Upaya Mencegah Radikalisme

25/06/2022
disinformasi
Gaya Hidup

Era Teknologi dan Masifnya Disinformasi

25/06/2022
Next Post
cendekiawan muslim

Mempersiapkan Cendekiawan Muslim di Era Digital

menangkal ideologi radikal

Berliterasi Agama, Menangkal Ideologi Radikal-Transnasional 

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

peran perempuan

Peran Perempuan di Panggung Pendidikan (2)

27/06/2022
pendidikan moderasi

Pendidikan Humanis, Kurikulum Moderasi

27/06/2022
ideologi khilafah

Indonesia Tegas Tolak Ideologi Khilafah

26/06/2022
memahami hadis

Agar Tidak Menjadi Tekstualis, Begini Cara Memahami Hadis

26/06/2022
radikalisme

Digital Native dan Upaya Mencegah Radikalisme

25/06/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    59 shares
    Share 24 Tweet 15
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    47 shares
    Share 19 Tweet 12
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    45 shares
    Share 18 Tweet 11
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.