Senin, Agustus 8, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Potret Islamisme Di Indonesia

Potret Islamisme Di Indonesia

Potret Islamisme di Indonesia

Admin Islamina by Admin Islamina
21/02/2021
in Gagasan, Populer
4 0
0
3
SHARES
55
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islamina.id – Sudah 75 tahun Indonesia menjadi negara yang merdeka dari penjajahan dan menjadi negara yang berdaulat serta disatukan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sayangnya, ada sebagian kelompok yang hendak memaksakan bahkan mengganti dasar negara yaitu Pancasila. Mereka beranggapan bahwa Pancasila merupakan bentuk thaghut dan hukum yang dibuat manusia bukan hukum dari Tuhan. Indonesia masih tidak terlepas dari gerakan islamisme (bentuk ekspansi ideologi islamis) yang menawarkan solusi terhadap problem-problem sosial kenegaraan.

BacaJuga

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (1)

Indonesia Teladan Cerabut Akar Islamophobia

Menurut Gilees Kepel, dalam salah satu karyanya yang berjudul, “Jihad: The Trail of Political Islam,” islamisme lebih pada gerakan politik sekelompok individu muslim untuk memperjuangkan hak-haknya. 

Islamisme sebagai tubuh Islam politik, yang lahir atas orientasi bahwa Islam bukanlah agama semata. Melainkan juga dapat menjadi spirit untuk memperjuangkan keinginan berpolitik  yang setara dengan ideologi politik besar lainnya, seperti kapitalisme, sosialisme dan komunisme, (Oliver, 1996).

Kelompok ini gencar membangun narasi yang menekankan pentingnya kembali pada dasar-dasar fundamental Islam serta meneladani generasi awal Islam (Kembali pada Al-Qur’an-Sunnah dan Salaf as-Shalih). Ia sengaja membuat jarak antara Islam dengan perkembangan dunia ini yang digambarkan penuh bid’ah, syirik, khurafat. 

Pada dasarnya term islamisme atau revivalisme Islam menempati dua kubu di tengah masyarakat terutama untuk menengahi aliran revolusioner yang  berkeinginan mengislamisasi masyarakat melalui  institusi negara dan kalangan reformis yang bercita-cita ingin mendasari tindakan sosial dan politik dengan tujuan mendirikan negara Islam.

Menurut Oliver, tujuan dari gerakan ini adalah untuk mewujudkan Negara Islam, atau setidaknya merubah sistem kenegaraan yang patuh syariat Allah. Dengan demikian, mereka menegaskan akan pentingnya identitas parokhial sampai militansi aksi berdarah merebut kekusaan dari rezim yang berkuasa, (Hasan, 2017).

6 Ciri Islamisme

Sedangkan dalam buku Islam dan Islamisme, Bassam Tibi (2016) menjelaskan Ideologi Islamisme memiliki enam ciri.

Pertama, Islam diinterpretasikan sebagai nidzam Islami atau aturan-aturan yang bersifat islami yang menganggap sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan antara agama dan negara (Din wa Daulah).

Kedua, golongan Islamisme menganggap bahwa orang Yahudi merupakan musuh besar bagi umat Islam  yang berusaha  sekuat tenaga menghancurkan Islam dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal).

Ketiga, Islamisme menghendaki demokratisasi dan mengikuti konstitusi yang ada terutama bila sebuah negara berdasarkan asas demokratis.

Keempat, gerakan islamisme mengevolusi jihad yang bersifat tradisional menjadi jihadisme atau mencoba menginterpretasikan kembali  makna jihad.

Kelima, islamisme menghendaki adanya syariatisasi negara dengan cara menafsirkan kembali Al Qur’an dan Hadist demi mendukung ide politik yang mereka tawarkan.

Keenam, gerakan Islamisme mengajukan jawaban atas krisis yang dihadapi umat Islam dengan kembali kepada ajaran yang murni seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah dan sahabat.

Definisi ini bisa diseimbangkan dengan tawaran Asef Bayat (2005). Menurutnya, islamisme lebih pada aktivisme yang memperjuangkan suatu tujuan, baik yang dilakukan secara individual maupun kelompok. Bayat juga membantah jika islamisme merupakan suatu gerakan yang statis, tidak dinamis.

Menurutnya, itu kurang tepat. Karena gerakan islamisme bisa saja berubah sesuai dengan yang melatarinya. Soal simbol, bahasa, dan ideologis yang diperjuangkan bukanlah suatu permasalahan besar. 

Ambil contoh, terjadinya islamisme terhadap Partai Renaisans (Ennahda) dan Ikhwanul Muslimin di Mesir yang berkembang semakin moderat. Begitu juga Hizbullah Lebanon dan PKS di Indonesia juga mengalami hal serupa.

Arab Saudi telah terlihat mengalami pergeseran menuju post-islamisme semakin jelas, dengan diakomodirkannya demokrasi, pluralisme, moderatisme, dan hak perempuan dalam berpolitik (Hasan 2017).

Tags: IndonesiaIslamismeislamisme indonesiaIslamisme Pendidikanperkembangan islamisme di dunia
Previous Post

Emmanuel Macron, Islam, dan Barat

Next Post

Pentingnya Meneladani Moralitas Habaib

Admin Islamina

Admin Islamina

RelatedPosts

al-Qur'an Sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022
al-qur'an sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (1)

27/07/2022
islamophobia
Gagasan

Indonesia Teladan Cerabut Akar Islamophobia

25/07/2022
Kurban dan Nalar Abrahamic Religions
Gagasan

Kurban dan Nalar Abrahamic Religions

10/07/2022
khilafatul muslimin
Kajian

Khilafatul Muslimin dan Halusinasi Kebangkitan Khilafah

29/06/2022
radikalisme
Gagasan

Digital Native dan Upaya Mencegah Radikalisme

25/06/2022
Next Post
Mengembalikan Peran Dan Marwah Habib Di Nusantara (1)

Pentingnya Meneladani Moralitas Habaib

Pentingnya Menghormati Guru Dan Tantangannya Di Era Globalisasi

Dakwah Santun Para Habaib yang Perlu Diteladani

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.