Islamina.id – Dalam menghadapi pandemi Covid 19 yang belum berakhir sampai saat ini dibutuhkan kerjasama semua elemen bangsa bukan memperuncing perbedaan yang menjadikan perselisihan.
Semua harus berpositif thingking menghadapi situasi seperti ini, tak boleh hanya mementingkan urusan pribadi semata namun mengalahkan kepentingan banyak orang.
Berbeda itu wajar. Kenapa demikian? Alasannya adalah karena hal ini sudah menjadi ketentuan Allah (Sunnatullah) di muka bumi ini.
Hikmah Perbedaan
Tujuannya agar saling melengkapi, saling mengisi satu dan yang lainnya. Allah menciptakan manusia ada yang laki-laki juga ada yang perempuan, ada yang menjadi pejabat juga sebagai rakyat, ada yang pintar juga ada yang kurang ajar.
Seringkali perbedaan menjadi penyebab gesekan antara individu maupun kelompok, antar orang kaya maupun para perampok, antara orang baik maupun orang yang belum kapok.
Baca juga:
- Mengurai Hikmah Musibah Pandemi Covid 19
- Covid-19 dan Pembersihan Lingkungan, Ada Hikmah di Balik Setiap Peristiwa
Bila hal ini terjadi dikalangan sesama orang mukmin maka harus ada yang melerai, mendamaikan keduanya sehingga hubungan mereka kembali harmonis dan perilakunya semakin manis.
Tafsir Surat Al Hujurat Ayat 10
Anjuran ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al Hujurat: 10).
Imam Al Qurtubi dalam tafsirnya menjelaskan ayat ini sebagai petunjuk bahwa seorang mukmin dengan mukmin lainnya saling bersaudara terutama dalam urusan agama sehingga ada yang berpendapat persaudaraan yang diikat dengan dasar agama akan menjadi lebih kuat mengalahkan persaudaraan dari segi nasab.
Hal ini disebabkan persaudaraan nasab akan terputus saat berbeda keyakinan. Sedangkan persaudaraan yang berlandaskan agama tak akan terputus walau beda nasabnya.
Menurut Imam Thabari dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa pada akhir ayat ini dijelaskan tujuan pokok diperintahkan untuk mendamaikan orang yang berselisih, berbeda pendapat agar mendapatkan rahmat Allah serta diampuni segala dosa yang telah diperbuat.
Pentingnya Peran Ulama dan Umara
Dari sini, pentingnya peranan Ulama dan Umara untuk saling menjaga kondisi di masyarakat agar tak terjadi pertengkaran, permusuhan, perkelahian, peperangan terutama saat terjadi pandemi Covid 19.
Keadaan seperti saat ini mudah memanas karena banyak orang yang ingin memenuhi kebutuhan hidupnya namun susah mendapatkan solusi penyelesaiannya.
Maka dari itu perlunya kerjasama semua elemen bangsa dengan saling bantu membantu sesama yang membutuhkan selama Covid 19.