Senin, Agustus 8, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Taliban Gantung Mayat Di Alun-alun, Benarkah Itu Ajaran Islam?

Taliban Gantung Mayat Di Alun-alun, Benarkah Itu Ajaran Islam?

Taliban Gantung Mayat di Alun-Alun, Benarkah itu Ajaran Islam?

Khoirul Anwar Afa by Khoirul Anwar Afa
27/09/2021
in Gagasan
4 0
0
3
SHARES
56
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

 

Pasca Taliban berhasil menguasai Afghanistan pada Agustus lalu, beberapa keputusan pemerintahan Taliban mengundang perhatian banyak pihak, termasuk Indonesia. Karena Taliban dinilai berpotensi kembali seperti saat mereka berkuasa untuk pertama kalinya di Afghanistan yang justru menyengsarakan rakyat.

BacaJuga

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (1)

Indonesia Teladan Cerabut Akar Islamophobia

Kemenangan Taliban diraih setelah mereka berhasil menduduki istana dan memukul mundur tentara AS yang mendukung Ashraf Ghani. Namun masyarakat khawatir dengan kiprah Taliban yang dianggap akan berulang lagi. Hukum-hukumnya sangat kaku, mengerdilkan peranan wanita, tidak manusiawi, dan lain sebagainya. Sehingga sebagian masyarakat Afghanistan berebut untuk meninggalkan negerinya sendiri.

Rasheed (2000) dalam bukunya mengisahkan semula Taliban merupakan kelompok pelajar sekolah Madrasah yang menjadi penengah saat Afghanistan sedang dilanda konflik antar suku, ras, dan agama. Semula Taliban juga pernah dimanfaatkan oleh Amerika untuk melawan Uni Soviet ketika mereka berseteru. Namun, kenyataan berbalik ketika Amerika telah berhasil mengalahkan Soviet, justru Taliban jadi musuh nomor wahid.

Menurut Sumanto (2017), campur tangan Amerika dan sejumlah negara Barat, maupun Timur Tengah di Afghanistan sebenarnya lebih didominasi faktor ambisi untuk menguasai Afghanistan sebagai negara yang kaya dengan sumber daya alam.  Ulah campur tangan ini yang menurut Kuru (2021) jadi penyebab kemunduran negara Islam (mayoritas berpenduduk muslim).

Melihat kenyataan itu, Taliban hadir dengan menawarkan perjuangan untuk mengembalikan Afghanistan sebagai negara berkeadilan, makmur dan sejahtera. Bahkan menurut Rasheed, gagasan Taliban dalam mengembalikan hukum waris saat itu disambut baik oleh suku Pasthun yang merasa dikembalikan tadisi suci mereka.

Namun, kenyataan berbalik ketika Taliban berkuasa pada tahun 1996-2001. Sejumlah aturan dirombak besar-besaran oleh Taliban, alih-alih menerapkan hukum sesuai syariat Islam. Seperti tidak diperbolehkannya membuat film, melarang perempuan keluar tanpa didampingi mahram, perempuan harus menutup aurat dengan niqab, bagi laki-laki tidak diperbolehkan mencukur rambut, dan sejenisnya.

Gantung Mayat

Saat ini di antara hukum yang diterapkan adalah gantung mayat di tempat umum bagi pelaku kejahatan. Pada tanggal 25 Agustus otoritas Taliban di kota Herat menegaskan bahwa empat mayat yang digantung di alun-alun kota merupakan komplotan pelaku tindak kejahatan penculikan terhadap seorang penguasaha dan anaknya.

Taliban juga mengklaim tindakan tersebut untuk menimbulkan efek jera kepada para komplotan lainnya agar tidak melakukan kejahatan. Taliban juga menambahkan bahwa dalam waktu dekat ini akan memutuskan hukum potong tangan bagi pelaku pencurian dan sejenisnya.

 Dalam Islam, jenis hukuman tersebut disebut sebagai Kisas. Menurut Khudlari Baik, Kisas sebenarnya sudah ada dari sebelum Islam. Menurutnya, Kisas sudah dikenal dan diterapkan oleh otoritas masing-masing kabilah. Hanya saja, karena penerapannya timpang tindih, dan hanya menyasar kelompok lemah, maka Islam datang untuk membela keadilan.

Lalu bagaimana dengan langkah Taliban yang gantung mayat? Dalam rumusan hukum Fiqih, mayat orang muslim harusnya dimuliakan sebagaimana kedudukannya sebagai manusia. Oleh sebab itulah, ketika seorang muslim wafat, maka harus ada standar dalam merawat mayatnya, seperti dimandikan, dikafani, dishalati sampai diletakkan di liang lahat.

Meskipun wafat dalam keadaan peperangan, Islam juga mewajibkan memperlakukan mayat dengan baik. Rasulullah pernah melaknat orang yang membredel usus dan mencukil mata pamannya, Hamzah bin Abdul Muthallib saat terjadi perang Uhud. Nabi Muhammad sangat murka karena orang yang sudah meninggal justru masih dianiaya.

Ternyata tindakan seperti itu sangatlah kejam, tidak manusiawi. Sedangkan Islam datang dengan membawa penegasan kemuliaan untuk seluruh umat manusia (al-Karamah al-Insaniyyah) termasuk siapa saja yang sudah meninggal.

 

Previous Post

Kenalkan Ajaran Agama Yang Ringan Dulu

Next Post

Akar Historis Kelompok Radikal di dalam Islam (1)

Khoirul Anwar Afa

Khoirul Anwar Afa

Penulis adalah Dosen Fakultas Ushuluddin PTIQ Jakarta

RelatedPosts

al-Qur'an Sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022
al-qur'an sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (1)

27/07/2022
islamophobia
Gagasan

Indonesia Teladan Cerabut Akar Islamophobia

25/07/2022
Kurban dan Nalar Abrahamic Religions
Gagasan

Kurban dan Nalar Abrahamic Religions

10/07/2022
radikalisme
Gagasan

Digital Native dan Upaya Mencegah Radikalisme

25/06/2022
regulasi
Gagasan

Regulasi Bersama dalam Membangun Keutuhan Bangsa 

22/06/2022
Next Post
Akar Historis Kelompok Radikal Di Dalam Islam (1)

Akar Historis Kelompok Radikal di dalam Islam (1)

Bulletin Jum'at Al-Wasathy | Edisi 004

Bulletin Jum'at Al-Wasathy | Edisi 004

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.