Sabtu, Agustus 13, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

Sayyid Muhammad Yusuf Aidid S.Pd.,M.Si. by Sayyid Muhammad Yusuf Aidid S.Pd.,M.Si.
01/08/2022
in Kolom, Tajuk Utama
2 0
0
2
SHARES
48
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Kemeriahan Muharram terasa sekali di Indonesia. Mulai dari pawai obor hingga majelis taklim, masjid, mushola, dan instansi-instasi perusahaan mengadakan santunan anak yatim di awal bulan hijriah tersebut. Tentu kegiatan santunan anak yatim ini adalah satu identitas yang melekat pada masyarakat Muslim di Indonesia. Sebab kegiatan tersebut adalah kegiatan yang diridhoi oleh Rasulullah.

Seorang pemuda datang ke Rasulullah SAW dan mengadu kepadanya tentang keras hatinya, maka Rasulullah bertanya, “Apakah engkau ingin hatimu lembut, dan hajatmu terkabulkan?”. Pemuda itu menjawab, “Ya Rasulullah.” Maka Rasulullah menimpalinya, “Kasihilah anak yatim, mengusap kepalanya, memberi makan kepadanya dengan makanan yang biasa kamu makan, maka hatimu akan lembut, dan hajat-hajatmu akan tertunaikan.” (HR. Abu Darda).

BacaJuga

Darurat Literasi Islam yang Ramah

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

Hadis tersebut mengisyaratkan secara tersirat bahwa Nabi menyetujui adanya acara santunan anak yatim. Namun batasan umur anak yatim memang tidak dijelaskan dalam hadis tersebut. Akan tetapi sebagian ulama berpendapat bahwa anak yatim yang disantuni yaitu ia yang belum baligh atau yang belum bisa mencari nafkah secara mandiri. Di sisi lain, boleh juga seorang muslim mengadopsi anak yatim dari kecil di rumahnya. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang di rumahnya ada anak yatim, maka Allah akan memberi kasih sayang dan membantu pertolongan untuknya.”

Tentu anak yatim yang diadopsi haruslah mendapatkan jaminan, keamanan, dan pendidikan untuk nantinya ia hidup mandiri. Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menjamin anak yatim dari kaum muslimin baik menjamin makan dan minumnya, maka pasti Allah akan mewajibkan untuknya surga, kecuali ia (seseorang yang mengadopsi anak yatim) melakukan perbuatan yang tidak Allah ampuni untuknya.”

 Selain itu orang yang memperhatikan dan memberikan santunan kepada anak yatim maka hidupnya akan diperhatikan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sebab Rasulullah sendiri juga hidup dari masa kecilnya dalam kondisi yatim. Sehingga Rasulullah bersabda,

عَنْ سَهْلٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Dari Sahl ia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Aku akan bersama orang-orang yang mengurusi anak Yatim dalam surga.” Seperti inilah, beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah lalu beliau membuka sesuatu di antara keduanya.

Biasanya tradisi santunan anak yatim dibuat rangkaian acara. Seperti membaca yasin, tahlil, riwayat Nabi Muhammad, adanya tausiyah dari para da’i, dan sebagai inti penutup yaitu acara pembagian santunan kepada anak-anak yatim.  Tradisi itu telah berjalan puluhan tahun. Masyarakat percaya bahwa dengan adanya acara santunan anak yatim di bulan Muharram maka Allah akan memberikan keberkahan dan kelancaran usaha di tahun tersebut. Walau bisa saja acara tersebut diadakan di luar bulan Muharram.

Bahkan di acara tersebut biasanya para donatur acara santunan anak yatim dipersilahkan untuk mengusap kepala anak yatim. Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim, maka setiap helai rambut yang diusap tangannya akan menjadi cahaya di hari kiamat.”

Baca Juga: Nasehat Habib Umar di Peringatan Hari Asyura

Tags: anak yatimMuharammuharramTahun Baru HijriyahTahun Baru Islam
Previous Post

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

Next Post

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

Sayyid Muhammad Yusuf Aidid S.Pd.,M.Si.

Sayyid Muhammad Yusuf Aidid S.Pd.,M.Si.

Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ

RelatedPosts

Darurat Literasi Islam yang Ramah Islamic Book Fair
Kolom

Darurat Literasi Islam yang Ramah

12/08/2022
thumbnail bulletin jum'at al-wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan
Kabar

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022
bulletin jum'at
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022
Next Post
bulletin jum'at

Bulletin Jum'at Al-Wasathy | Edisi 036

Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Darurat Literasi Islam yang Ramah Islamic Book Fair

Darurat Literasi Islam yang Ramah

12/08/2022
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dan Ketua Umum Mathlaul Anwar KH Embay Mulya Syarief

Ormas Keagamaan Harus Ikut Masifkan Media Sosial Dengan Konten Perdamaian

12/08/2022
thumbnail bulletin jum'at al-wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Anwar Sanusi

Stop Perdebatan Narasi Konfrontasi Antara Pancasila dan Agama

11/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    81 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.