Jumat, Agustus 12, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup
Tumbal Pesugihan Dan Kepercayaan Beragama

Tumbal Pesugihan Dan Kepercayaan Beragama

Tumbal Pesugihan dan Kepercayaan Beragama

Khoirul Anwar Afa by Khoirul Anwar Afa
05/07/2021
in Gaya Hidup
3 0
0
3
SHARES
59
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Heboh tumbal Pesugihan – Beberapa hari lalu media sosial dihebohkan dengan pengakuan seorang seleb atas dirinya yang baru saja dapat tawaran untuk mengisi acara arisan tente-tante Pondok Indah yang konon ada tumbal berondongnya. Peristiwa yang dipersoal netizen tentu bukan pada arisan tante-tante, tetapi pada tumbal pesugihan dengan mengorbankan berondong yang sudah dibeli untuk alasan kekayaan dan awet muda.

Perlu diketahui, dalam bahasa Indonesia, kata tumbal digunakan menyebut sesuatu yang digunakan menolak penyakit, atau persembahan (kurban) yang digunakan untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Dalam tradisi masyarakat Indonesia, tumbal ini memiliki konotasi sesuatu yang dikurbankan. Seperti tumbal pesugihan, tumbal kecantikan, tumbal keselamatan, dan lain sebagainya.

BacaJuga

Era Teknologi dan Masifnya Disinformasi

Tidurnya Orang-Orang Saleh

Keselarasan Islam dan Stoisisme

Tumbal pesugihan identik dengan mengurbankan sesuatu dalam rangka meraup kekayaan yang berlimpah tanpa harus kerja dengan profesi yang mentereng. Biasanya, tumbal pesugihan ini dilakukan dengan mengorbankan nyawa, baik dari keluarganya seperti anak kandungnya, kerabat, maupun orang lain (Craig 2001).

Selain tumbal pesugihan, juga ada tumbal yang digunakan untuk tolak balak. Hampir di setiap daerah mempraktikkannya dengan cara yang berbeda. Ada yang menggunakan binatang yang disembelih kemudian diambil bagian dari tubuhnya saja lalu dilarungkan ke laut. Ada juga bentuk tumbal dengan melantunkan azan seperti yang dilakukan masyarakat Giriloyo, Yogyakarta (Arisandi 2013).

Jadi tumbal pesugihan dengan mengorbankan nyawa bukanlah satu-satunya bentuk penumbalan yang dipraktikkan oleh masyarakat. Craig dalam catatannya juga menemukan ada beragam cara yang digunakan oleh masyarakat dalam rangka mencari pesugihan. Ada yang melakukan sekutu dengan setan, ziarah ke makam keramat, hingga ritual tertentu di tempat-tempat keramat.

Dalam pengamatan Craig, ritual dan penumbalan juga tidak hanya untuk tumbal pesugihan, tetapi juga untuk tujuan lain seperti awet muda, tambah cantik, memiliki jabatan bagus, terkenal dan lain sebagainya. Dalam konteks ritual, biasanya para pelaku penyebutnya dengan ritual pesugihan dan ritual pengasihan.

Ritual pengasihan ini berbeda dengan ritual pesugihan yang harus melakukan tumbal pesugihan. Ritual pengasihan dilakukan dengan tujuan agar awet muda, naik jabatan, mencari jodoh, disenangi atasan, memiliki ilmu kebal atau berumur panjang.

Bagi masyarakat Jawa khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya, adanya tumbal pesugihan dalam konteks “ritual” untuk mencari kekayaan sangat lazim terjadi. Meskipun praktiknya berbeda. Namun perbedaan mendasar itu yang melahirkan justifikasi normatif dari hukum agama. Clifford Geertz saat melihat tatanan orang Jawa dalam melaksanakan ritual keselamatan justru lebih memperlihatkan adanya kebersamaan ideologi antara varian masyarakat.

Hal itu juga sama halnya dengan masing-masing orang beragama memiliki kepercayaan adanya wasilah atau mediator untuk meraih sesuatu. Misalnya dilakukan dengan bacaan-bacaan kalimah suci tertentu, dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan sejenisnya. Hanya saja ketika prinsip tersebut membaur atau berakulturasi dengan adat lokal maka praktiknya menjadi beragam.

Dalam sejarah Jawa, Ricklefs menyebutnya sebagai bentuk mistis sintesis. Di satu sisi orang tersebut tekun mempraktikkan ajaran agamanya, namun di sisi lain terlibat pada pengalaman mistis tradisional. Seperti halnya yang dilakukan para raja Islam di Jawa.

Namun jika ditarik pada sejarah Islam, Al-Qur’an sendiri merekam tradisi persembahan (jika tidak mau disebut tumbal) yang dilakukan oleh umat-umat terdahulu. Dalam surah Al-Maidah ayat 27. Dalam Tafsir al-Shawi diceritakan bahwa tradisi kurban orang-orang terdahulu adalah memberikan suguhan berupa makanan maupun hewan. Jika suguhan itu diterima tandanya suguhan itu akan hilang diambil oleh api yang turun dari langit.

Masyarakat Jahiliyah dahulu sangat populer dengan praktik seperti itu. Bahkan mereka menjadikan Ka’bah sebagai tempat untuk eksekusi kurban yang konon darah yang mengalir itu akan diterima oleh tuhan-tuhan mereka. Tradisi ini juga dilakukan oleh umat-umat lain yang dalam keyakinan beragama mereka mempercayai bahwa tuhan-tuhan mereka menghendaki nyawa untuk keselamatan, kemakmuran, dan kedamaian.

Namun praktik persembahan seperti tumbal pesugihan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dari era pra Islam sebenarnya sudah bergeser. Hal itu karena islamisasi yang dilakukan oleh para penyebar Islam tidak melakukan perombakan secara radikal. Jadi, meskipun praktik tumbal pesugihan dengan mengorbankan nyawa masih ada saat itu, itu karena keyakinan sebagian orang yang masih dominan akan hal itu. Padahal tidak seharusnya dilakukan sebab tidak sesuai dengan etika agama dan kemanusiaan.

Tags: heboh tumbal pesugihantumbal pesugihan berondong
Previous Post

Muslim Masuk Gereja, Bolehkah ? Bagaimana Hukumnya ?

Next Post

Saling Membantu di Masa Pandemi Covid 19

Khoirul Anwar Afa

Khoirul Anwar Afa

Penulis adalah Dosen Fakultas Ushuluddin PTIQ Jakarta

RelatedPosts

disinformasi
Gaya Hidup

Era Teknologi dan Masifnya Disinformasi

25/06/2022
Tidur
Gaya Hidup

Tidurnya Orang-Orang Saleh

11/06/2022
Islam dan Stoisisme
Gaya Hidup

Keselarasan Islam dan Stoisisme

29/05/2022
Perempuan Kebaya dan Emansipasi
Gaya Hidup

Perempuan, Kebaya, dan Emansipasi

22/05/2022
Raga dan Doa
Gaya Hidup

Raga dan Doa

18/05/2022
Kaderisasi Peacekeeper pada Digital Native
Gaya Hidup

Kaderisasi Peacekeeper pada Digital Native

23/04/2022
Next Post
Saling Membantu Di Masa Pandemi Covid 19

Saling Membantu di Masa Pandemi Covid 19

Otoritas Politik Dalam Negara Khilafah (2)

Otoritas Politik dalam Negara Khilafah (2)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

thumbnail bulletin jum'at al-wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Anwar Sanusi

Stop Perdebatan Narasi Konfrontasi Antara Pancasila dan Agama

11/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022
Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    81 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.