Rabu, Agustus 10, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kabar
KH Khariri Makmun

KH Khariri Makmun

Zakat Fitrah Tumbuhkan Semangat Saling Berbagi Menuju Jiwa Yang Fitri

Admin Islamina by Admin Islamina
30/04/2022
in Kabar
1 0
0
1
SHARES
23
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Sedekah, infak dan zakat fitrah merupakan instrumen dalam membentuk pribadi yang pandai untuk saling berbagi dan membangun empati terhadap penderitaan serta kesulitan yang lain, terutama dalam momentum bulan Ramadan. Dan di akhir Ramadan, umat Islam bahkan diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah, sebagai penyempurnaan ibadah untuk mensucikan harta, menuju jiwa yang fitri di hari Raya Idul Fitri.

Wakil Direktur Eksekutif Internasional Conference of Islamic Scholar (ICIS), KH. Khariri Makmun, Lc, Dpl., MA menilai makna puasa dan zakat fitrah dalam bulan suci Ramadan sejatinya guna menumbuhkan rasa empati dan memfitrahkan diri untuk kembali menjadi manusia yang fitri.

BacaJuga

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

Nurwakhid: ACT Belum Masuk Daftar Terduga Teroris

ACT Terindikasi Selewengkan Dana Untuk Terorisme dan Kepentingan Pribadi, Ini Kata MUI

“Salah satu diantara hikmah kenapa Allah mewajibkan puasa itu diantaranya adalah menumbuhkan rasa empati kepada orang lain, disempurnakan dengan Zakatul Fitri, memfitrahkan diri kita sendiri,”  ujar KH. Khariri Makmun di Jakarta, Sabtu (30/4/2022).

Ia melanjutkan, dengan zakat fitrah sebagai bagian dari amalan di bulan suci, maka hendaknya juga dijadikan momentum bagi umat untuk me-reset atau mendesain ulang diri agar tunduk dengan kemauan sang Ilahi, yang bisa dikendalikan untuk kepentingan beribadah dan menjadi manusia yang fitri.

Wakil Sekretaris Komisi Dakwah Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga menilai bahwa masyarakat perlu memahami hikmah berzakat dan berpuasa sebagai upaya menghilangkan sikap permusuhan, kebencian bahkan perbuatan radikal intoleran.

Termasuk jika dikaitkan dengan era sekarang, era dimana orang tidak bisa meninggalkan diri dari sosial media yang didalamnya banyak terisi konten negatif yang bisa memicu perbuatan buruk.

Menurutnya, esensi puasa dan zakat juga untuk menjadikan jiwa suci dan semakin bertaqwa, maka implikasinya ialah dengan mengendalikan ucapan, terutama dalam bersosial media, menjauhkan diri dari tulisan yang bisa memprovokasi orang lain untuk permusuhan, untuk membenci orang lain, termasuk berbuat radikal.

“Didalam hadits, Rasul mengatakan, ‘Barangsiapa berpuasa tapi tidak bisa meninggalkan ucapan yang buruk, dan juga tidak bisa meninggalkan perbuatan yang buruk maka tidak ada gunanya dia meninggalkan makan minum’. Karena esensi puasa kan jiwa semakin suci, semakin bertaqwa,”ujar Khariri.

Terlebih saat ini sudah mendekati idul fitri, menurut pria yang juga pengasuh Ponpes Algebra di Ciawi ini mengatakan bahwasanya momen ini juga bisa  dimaknai ini sebagai momentum kemenangan diri dalam melawan virus keburukan dalam hati termasuk perilaku radikal intoleran.

Artinya nanti 1 Syawal itu umat kembali ke fitrah dan menang melawan hawa nafsu termasuk mengembalikan fitrah dalam beragama itu harus moderat, serta tidak terjebak dengan cara beragama yang radikal dan fundamental, tapi menjadi umat islam yang moderat.

Terkait moderasi beragama, ia mengatakan bahwa menjadi moderat dalam beragama maka menjadikan seseorang tidak mudah terbawa kearah radikal serta tidak menjadi umat tidak mampu mengendalikan diri.

“Jadi esensi kita untuk beragama harus moderat supaya tidak mudah terbawa kearah radikal, dan kita tidak mampu mengendalikan diri (dan nafsu). Sejatinya beragama ini kan membantu umat, menolong, menjaga dan melindungi. Tapi kalau beragama memunculkan fitnah, kebencian, beragama membuat kita jauh dari rasa empati, lalu dimana fungsi agama ?,” tegas Khariri

Dalam kesempatan yang sama, Khariri membagikan tips agar pasca Ramadan nanti, umat muslim mampu membawa diri untuk terus menjadi pribadi yang fitri serta menjadi pribadi yang menjadi jauh lebih baik hingga Ramadan berikutnya dan seterusnya.

“Tipsnya adalah kita hadirkan Ramadan di bulan lain, sehingga bisa mempertahankan capaian, achievement kita dalam beribadah bisa terus kita pertahankan, termasuk juga kemauan untuk terus berbagi mengisi agama ini dengan wawasan keislaman yang moderat,” pungkasnya.

Tags: Idul FitriKH Khariri MakmunRamadanZakat Fitrah
Previous Post

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 023

Next Post

Andherenat: Kultus Pemutus Jaringan Kelaparan

Admin Islamina

Admin Islamina

RelatedPosts

Musdah Mulia
Kabar

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid
Kabar

Nurwakhid: ACT Belum Masuk Daftar Terduga Teroris

06/07/2022
Asrorun Niam Sholeh
Kabar

ACT Terindikasi Selewengkan Dana Untuk Terorisme dan Kepentingan Pribadi, Ini Kata MUI

06/07/2022
Kabul Doniyanto LCRT PB PMII
Kabar

PB PMII Sarankan Kader Lebih Selektif Memilih Lembaga Filantropi

05/07/2022
Dr Moch Syarif Hidayatullah
Kabar

Mimbar Agama, Ideologisasi, Agitasi, dan Polisasi, Ini Kata Ketua Umum ADDI

30/06/2022
Islah Bahrawi
Kabar

Radikalisme Agama Bergerak di Pusat Kegiatan Keagamaan, Tak Terkecuali Masjid dan Pesantren

23/06/2022
Next Post
Andherenat Kultus Pemutus Jaringan Kelaparan

Andherenat: Kultus Pemutus Jaringan Kelaparan

Meramadhankan Bulan Bulan Setelah Ramadhan

Meramadhankan Bulan-Bulan Setelah Ramadhan

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.