Waktu ashar merupakan saat yang banyak memberikan celah untuk dilupakan. Di tengah-tengah kesibukan akhir kerja dan mempersiapkan diri untuk pulang ke rumah masing-masing, waktu shalat datang. Berbeda dengan waktu shalat dzuhur yang bisa dilaksanakan di saat-saat istirahat, shalat ashar berkunjung di antara konsentrasi manusiawi memenuhi kebutuhannya untuk pulang ke keluarga. Padahal dalam sebuah amaliyah yang begitu berat diyakini akan memberikan surprise ilahiyah bagi manusia yang siap menerimanya dengan hanya sejenak menghadap dan menghamba dalam hamparan sajadah di waktu itu.
Pantas saja Allah SWT memberikan sapaan kepada manusia dalam pesan suci-Nya pada Q.S. Al-Baqarah (2) :: 238: “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusy”’. Dalam menjelaskan ayat ini mayortitas ulama tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ash-shalah al-wustha dalam ayat ini adalah shalat Ashar, dengan sandaran hadits:
Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW membaca ayat, “Peliharalah shalat-shalatmu dan shalat Wustha.” Dan shalat Wustha adalah shalat Ashar. (HR. Abu Daud dan Tirmizy dan dishahihkannya) dan yang diriwayatkan dari Ibnu Mas`ud dan Samurah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Shalat Wustha adalah shalat Ashar.” (HR. Tirmizy)
Ada sebuah pertanyaan besar, mengapa Allah SWT menjelaskan tentang keharusan memelihara atau menjaga ash-shalah al-‘wustha? Tentunya ada hikmah at-Tasyri tersendiri yang terdapat pada waktu shalat tersebut yang apabila dilaksanakan dengan baik akan memberikan manfaat luar biasa.
Dalam Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah, dijelaskan bahwa pada waktu Ashar tubuh kembali semangat dan aktif karena terjadi peningkatan zat adrenalin dalam darah. Akibatnya, semangat fungsi organ-organ tubuh kembali tumbuh, terutama aktivitas jantung. Karena itu shalat Ashar berperan penting dalam menyiapkan tubuh, khususnya jantung untuk menyambut semangat baru yang datang secara drastis. Biasanya, semangat ini sering mengakibatkan kelelahan pada penderita jantung. Hal ini disebabkan adanya perubahan drastis pada jantung yang semula statis menjadi agresif.
Berdasarkan pembuktian mengenai semakin bertambahnya hormon adrenalin yang diproduksi waktu Ashar, secara jelas terungkap pula rahasia dianjurkannya melaksanakan shalat al-wustha atau shalat Ashar. Karena itu, shalat Ashar disertai shalat sunah penting dilaksanakan karena dapat membangkitkan keaktifan jantung secara bertahap. Akibatnya, bekerja pun menjadi lebih semangat setelah sebelumnya mengalami masa statis dan kelelahan. Organ-organ tubuh pun ikut larut bersama gerakan-gerakan shalat. Kondisi ini membuat jantung dan hormon lebih mudah mengontrol dan mengatur irama tubuh seiring perjalanan waktu.
Hikmah Ilmiah Shalat Ashar
Lebih jauh Dr. Zahir at-Tunisi, seorang ahli kedokteran, menemukan dalam berbagai percobaannya, di antaranya, bahwa beberapa kelenjar tubuh akan mengeluarkan zat adrenalin yang dapat menambah kegelisahan ketika mencapai puncaknya, terutama ketika tiba waktu ashar. Tetapi hal itu akan menurun bagi orang yang melaksanakan shalat ashar.