Islamina.id – Setiap orang pernah merasakan getir pahit kehidupan, susah, marah, maupun bahagia. Semua itu pasti pernah dilaluinya.
Di samping itu ada yang putus asa, juga ada yang pantang menyerah menghadapinya dengan semangat membara, sehingga keberhasilan yang didapatnya.
Banyak orang yang kekurangan secara materi maupun kendala fisik, tapi menghasilkan karya atau mendapatkan penghargaan yang membanggakan.
Kunci kesuksesan mereka itu dimulai dari kemauan untuk bersyukur menggunakan segala kemampuan, walau serba kekurangan.
Mengutip perkataan Ibnu Ataillah Al-iskandari dalam kitab Hikamnya yang berbunyi:
ربما أعطاك فمنعك، وربما منعك فأعطاك
Artinya: Kadangkala Allah memberimu sesuatu, dengan cara menghalanginya, sebaliknya kadangkala Allah menghalangi mendapatkan sesuatu, padahal Allah telah menyiapkan sesuatu yang lebih baik untukmu.
Baca juga:
Dari sini Allah memberi hikmah kepada kita, agar selalu positif tingking kepada Allah Dzat yang maha bijaksana, selalu mengatur hambanya dengan baik, walaupun hambanya seringkali putus asa ketika menghadapi masalah besar.
Kategori Syukur
Syukur tak hanya dengan lisan saja, tapi dengan semua anggota badan kita dengan mendayagunakan segalanya agar lebih maksimal, seperti dalam Al-Qur’an, Surat Ibrahim Ayat 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya:Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.
Syeh Nawawi al-Bantani dalam Tafsirnya, Marah Kabid menjelaskan bahwa hakikat syukur adalah ekspresi pengakuan diri terhadap nikmat Allah dengan cara mengagungkan-Nya, karena hal ini akan menambah nikmat baginya, terutama dimudahkan urusannya maupun sesuatu yang akan dihadapi.