Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Edukasi Singkat Arafah Dan Puasanya

Edukasi Singkat Arafah Dan Puasanya

Edukasi Singkat Arafah dan Puasanya

Iman Kafabih by Iman Kafabih
19/07/2021
in Kajian, Populer, Tajuk Utama
9 0
0
8
SHARES
164
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Musim haji seperti ini menjadi saat-saat yang membuat haru bagi siapapun yang menyadarinya, terlebih yang sudah pernah melakukan ibadah haji sebelumnya. Karena apabila kita rasakan, kita akan membayangkan dan merasa (gemetar) senang saat prosesi haji berlangsung. Di artikel sebelumnya kita sudah belajar cukup singkat mengenai puasa Tarwiyah. Sekarang giliran Arafah dan puasanya.

Dalam kitab Fatḥu al-Muʿīn dijelaskan:‎

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

فتح المعين

 ثانيها: (وقوف بعرفة) أي حضوره بأي جزء منها ولو لحظة، وإن كان نائماً، أو ماراً، لخبر الترمذي: «الحج عرفة»

‏‎وسميت عرفة، قيل: لأن آدم وحواء تعارفا بها، وقيل غير ذلك.

حاشية اعانة الطالبين – الجزء الثاني

‏‎ـ باب الحج

‏‎ (لخبر الترمذي إلخ) دليل على ركنية الوقوف. قوله : (الحج عرفة) جملة معرفة الطرفين فتفيد الحصر أي الحج منحصر في عرفة ـ أي في الوقوف لا يتجاوزه إلى غيره، وليس كذلك. ويجاب بأنه على حذف مضاف، أي أنها معظمة، وخصت بالذكر ـ مع أن الطواف أفضل منها : كما يأتي ـ لكونه يفوت الحج بفواتها، دونه . اهـ. بجيرمي.

 

Kesimpulannya: Wukuf Arafah adalah salah satu rukun haji yang tidak boleh terlewatkan. Jadi, dalam haji itu ada yang namanya rukun, dan ada yang namanya kewajiban. Kalau yang kewajiban, apabila tidak ditunaikan masih bisa dibayar dengan dam. Tetapi kalau rukun, sekali rukun tidak dilakukan maka menangislah sudah! (hajinya tidak sah). Wukuf Arafah termasuk salah satu rukun haji terpenting, sebab untuk menunaikannya terbatas waktu tertentu.

Sebagaimana dalam hadits: «الحج عرفة». Yakni inti ibadah haji adalah wukuf di Arafah. dan kalau kalian bertanya, kenapa tempat wukuf tersebut disebut Arafah? Karena ada yang bilang itu adalah tempat bertemunya Nabi Adam a.s. dan Siti Hawa setelah diturunkan ke bumi. 

Kita lanjut ke pembahasan puasanya:

‏‎. (ويسن) متأكداً (صوم يوم عرفة) لغير حاج، لأنه يكفر السنة التي هوفيها والتي بعدها

——

‏‎: (ويسن متأكداً) أي سناً متأكداً، فمتأكداً صفة لمصدر محذوف. قوله : (صوم يوم عرفة) قال ع ش : ورد في بعض الأحاديث أن الوحوش في البادية تصومه، حتى أن بعضهم أخد لحماً وذهب به إلى البادية ورماه لنحو الوحوش، فأقبلت عليه ولم تأكل، وصارت تنظر إلى الشمس وتنظر إلى اللحم، حتى غربت الشمس أقبلت إليه من كل ناحيـة . اهـ. قوله : (لغير حاج) أي وغير مسافر وغير مريض، بأن يكون قوياً مقيماً. أما الحاج ؛ فلا يسن له صومه ، بل يسن له فطره. وإن كان قوياً، للاتباع، وليقوى على الدعاء. ومن ثم يسن صومه لحاج غير مسافر؛ بأن كان وطنه قريباً من عرفة ونوى الحج وهو في وطنه وأخر الوقوف إلى الليل. وأما المسافر والمريض : فيسن لهما فطره، لكن إن أجهدهما الصوم ـ أي أتعبهما ـ كما في التحفة . قوله : (لأنه) أي صوم يوم عرفة. وقوله : (يكفر السنة إلخ) أي ذنوبه الحاصلة فيها.

(قوله : كما في خبر مسلم) لفظة : «صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده». وقوله : أحتسب : قال بعضهم : هو بلفظ المضارع، وضميره عائد إلى النبي ﷺ . وقال بعضهم : بلفظ الماضي، وضميره عائد إلى الصوم، وفيه بعد . وقوله : السنة التي قبله أي قبل يوم عرفة، والمراد بها : السنة التي تتم بفراغ شهره . وقوله : والسنة التي بعده : أي بعد يوم عرفة، والمراد بها : السنة التي أولها المحرم الذي يلي الشهر المذكور، إذا الخطاب الشرعي محمول على عرف الشرع . وفي تكفير هذه السنة إشارة إلى أنه لا يموت فيها، في ذلك بشرى. 

Puasa Arafah hukumnya sunnah muakkad. Hal ini tidak berlaku bagi orang yang berhaji. Kalau orang yang berhaji (walaupun dia kuat untuk berpuasa), sunnahnya justru tidak menunaikannya, alasannya ittiba’ pada Rasulullah SAW. dan agar fokus saja berdoa disana.

Puasa Arafah seperti yang sudah masyhur bisa melebur dosa-dosa di tahun itu dan tahun setelahnya (kata “sebelumnya” ditafsiri sebelum hari Arafah untuk lebih jelasnya lihat ibarot diatas). Dijelaskan lagi yang dimaksud dosa disini adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa besar. 

Lagi-lagi puasa Arafah disunnahkan karena memandang dua sisi. Pertama karena itu hari arafah, kedua karena ini termasuk rangkaian 10 pertama hari mulia bulan Dzulhijjah.

Menariknya, dalam kitab Iʿānatu aṭ-Ṭālibīn juga ada keterangan seperti ini: 

قال ع ش : ورد في بعض الأحاديث أن الوحوش في البادية تصومه، حتى أن بعضهم أخد لحماً وذهب به إلى البادية ورماه لنحو الوحوش، فأقبلت عليه ولم تأكل، وصارت تنظر إلى الشمس وتنظر إلى اللحم، حتى غربت الشمس أقبلت إليه من كل ناحيـة

Dahulu kala ada hewan-hewan liar (wuḥūš) di suatu padang pasir (bādiyah) juga ikut berpuasa, sampai-sampai ada salah satu penduduk ternama mereka coba mengambil daging. Kemudian berangkatlah dia ke padang pasir tersebut, dan dia lemparkan daging itu ke hewan-hewan liar setempat. Begitu dilihat oleh hewan itu, ternyata tidak dimakan oleh si hewan. Hewan itu hanya diam memandang langit dan memandangi dagingnya saja tanpa dimakan, sampai tiba saatnya terbenamnya matahari , akhirnya disantaplah daging tersebut.

Oke, berikutnya kita membahas keutamaan hari Arafah itu sendiri. Hari Arafah adalah hari ampunan, dimana Allah akan membukakan pintu maaf untuk hamba-hambanya, baik yang posisi tidak di Arafah, dan yang di Arafah lebih-lebih. seperti riwayat sahabat Ibnu Umar r.a.:

Dari sahabat Ibnu Umar r.a.: “Tidaklah seseorang berada di hari Arafah, sementara di hati mereka masih terdapat keimanan dihatinya kecuali Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Lalu ada yang bertanya ke Rasulullah SAW.: apakah hanya untuk orang-orang tertentu? (yang berada di Arafah) ataukah secara keseluruhan Ya Rasulullah? Rasul menjawab: “Tidak sebagian saja, tapi secara keseluruhan. Baik yang sedang wukuf maupun yang tidak.”

Terakhir, ada sedikit kisah dari Imam Ali bin Jarud: “Suatu hari aku bersama temanku keluar rumah untuk mencari ilmu, kebetulan aku dan temanku di siang —hari Arafah— itu melewati kotanya kaum Luth. Aku berkata pada temanku: Wahai temanku, marilah kita lewat jalan sebelah sini saja biar aman dari mereka, segala puji bagi Allah yang menyelamatkan kita dari perbuatan mereka. Singkat cerita kami memilih lewat suatu lorong tertentu sampai hari menjelang sore matahari terbenam, tak lama kami bertemu seorang lelaki aneh, bergigi ompong, berpenampilan lusuh, rambut berantakan, bermuka kotor, serta menaiki seekor keledai merah.

Page 1 of 2
12Next
Tags: DzulhijjahHajiHari ArafahPuasa ArafahWukuf
Previous Post

Mengenal Tanda-Tanda Keagungan Tuhan

Next Post

Aktivitas Keagamaan di Era Pandemi, Begini Seharusnya!

Iman Kafabih

Iman Kafabih

MHM Lirboyo

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Next Post
Aktivitas Keagamaan Di Era Pandemi, Begini Seharusnya!

Aktivitas Keagamaan di Era Pandemi, Begini Seharusnya!

Agar Dosa Terampuni, Baca Istighfar Ini

Daftar Orang yang Mampu Memberikan Syafa'at di Akhirat

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.