Islamina.id – Manusia akan mempertanggung jawabkan semua amal perbuatannya kelak diakhirat, ada yang beruntung juga ada yang nasibnya terkatung-katung. Pada hari itu hanya kalangan tertentu yang akan diizinkan oleh Allah memberikan Syafaat kepada orang lain.
Sebetulnya hakikat Syafaat adalah sebagai bentuk permintaan kebaikan kepada orang lain. Adanya Syafaat tidak hanya diakhirat saja tapi di dunia juga ada, misalnya orang yang memberikan kebaikan kepada orang lain terutama kepada orang tua, kerabat maupun sahabat.
Di akahirat kelak, ada beberapa golongan yang mendapatkan keistimewaan oleh Allah untuk memberikan Syafaat. Hal ini sesuai dalam keterangan Fatawa Dar Al-Ifta’ Al-Misriyyah, yaitu:
Pertama, Para Malaikat. Hal ini seperti dalam Hadits yang berbunyi:
ﻣﻦ ﺩﻋﺎ ﻷﺧﻴﻪ ﺑﻈﻬﺮ اﻟﻐﻴﺐ ﻗﺎﻝ اﻟﻤﻠﻚ اﻟﻤﻮﻛﻞ ﺑﻪ: ﺁﻣﻴﻦ ﻭﻟﻚ ﺑﻤﺜﻞ ” ﺭﻭاﻩ ﻣﺴﻠﻢ
Artinya: “Barangsiapa yang berdoa untuk saudaranya yang tak ada bersamanya maka Malaikat yang bertugas berkata: Amin (semoga terkabul doamu), dan kamu juga mendapatkan hal yang sama. (HR. Muslim).
Kedua, Para Nabi, terutama Nabi Muhammad orang yang pertama kali diizinkan memberikan Syafaat kepada Umatnya.
Ketiga, Orang-orang yang benar (Shiddiqin) dan para Syuhada (orang yang mati syahid).
Keempat, Orang-orang shaleh (Baik) kepada manusia, ia akan memberikan syafaat kepada orang lain.
Kelima, Orang yang hafal Al-Quran dan mampu mengamalkannya.