Alhamdulillah, islamina.id hadir dengan bulletin Jum’at rutin yang dapat dibaca oleh kaum muslimin seluruh Indonesia. Bulletin Jum’at ini merupakan kerjasama islamina.id dengan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dalam rangka membumikan nilai dan ajaran moderasi Islam di tengah masyarakat.
Bulletin Jum’at Al-Wasathy edisi kali ini dengan judul “Pendidikan Anak Moderat”
Apapun agamanya, masyarakat Indonesia mengalami suatu ketakutan yang akut ketika memiliki anak. Dalam satu sisi, mereka memang menghendaki lahirnya anak tapi dalam sisi lain mereka terjebak dengan kondisi keberislaman yang ekstrim saat ini. Kasus tentang anak yang dijadikan martir oleh bapak dan ibunya di Surabaya beberapa waktu lalu sangat menyayat hati banyak kalangan khususnya para pelindung anak. Mereka sangat menyesal dan mengutuk perbuatan orang tua yang membawa anaknya untuk melakukan teror itu.
Dalam waktu yang berbeda, ada anak muda yang menjadi martir bom bunuh diri setelah keluar dan lama menghilang dari keluarganya. Setelah diusut oleh Polisi, ternyata anak tersebut direkrut oleh anggota teroris. Sehingga mereka terjebak pada pemikiran agama yang ekstrim. Dalam sebuah rekaman, anak tersebut menyatakan bahwa apa yang hendak ia lakukan merupakan anjuran dari ajaran agama Islam. Tindakan anak tersebut membuat banyak orang tua yang ketar ketir terhadap pendidikan anaknya. Khawatir, anak mereka salah pergaulan, baik bergaul dengan anak-anak nakal atau justru bergaul dengan kelompok teroris itu.
Islam melalui al Qur’an menyebutkan anak dalam dua posisi. Posisi pertama sebagai perhiasan duniawi sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an Surat al-Kahfi ayat 46:
لْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا
Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.