Fase kedua di bulan Ramadhan disebut juga fase maghfirah. Fase tersebut dimulai pada hari ke-11 sampai hari ke-20. Pada fase tersebut Allah memberikan ampunan kepada orang-orang muslim yang istiqamah di dalam ibadah pada bulan tersebut. Maka, sebaikya umat muslim meminta pengampunan kepada Sang Khalik melalui wasilah taqwa dan doa. Sungguh Allah sangat senang kepada hamba-Nya yang meminta ampun kepada-Nya. Sebagaimana Allah berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: ………, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah/2:222)
Ayat al-Quran di atas menandakan Allah selalu membuka pintu pengampunannya di setiap waktu. Lalu, bagaimana seorang hamba yang mempunyai banyak dosa untuk terus meminta ampun kepada Sang Pencipta. Hal itu telah disabdakan oleh Rasulullah, “Sesungguhnya Allah membentangkan kuasa-Nya pada siang hari untuk mengampuni orang yang telah berbuat dosa di malam hari, kemudian Allah membentangkan kuasa-Nya di malam hari untuk memberi ampunan kepada orang yang berbuat dosa di siang hari , bentang kuasa-Nya sampai terbit matahari dari arah barat. (tanda kiamat itu muncul, dan berakhir ampunan-Nya).”
Apalagi pengampunan Allah di bulan Ramadhan lebih daripada bulan-bulan lainnya. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
من صام رمضان إيمانًا واحتسابًا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan kesungguhan maka ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.”
Esensi hadis di atas menguatkan bahwa manusia yang tidak mendapatkan ampunan di bulan Ramadhan maka ia merugi. Kerugian tersebut disebabkan Ramadhan hanya datang setahun sekali dan itu juga dengan limit waktu 30 hari atau 29 hari, namun manusia masih saja disibukkan dengan urusan dunianya. Sebagaimana malaikat Jibril mendatangi Rasulullah dan ia berkata, “Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan lalu ia tidak diampuni maka Allah akan membencinnya.” Kemudian Sang Jendral malaikat berkata pada Rasulullah, “Katakan amiiin wahai Muhammad.” Lalu Nabi Muhammad mengatakan, “Amiiin.”
Jika seorang muslim yang ingin mendapatkan ampunan Allah pada fase kedua di bulan Ramadhan, maka ia harus menjaga adab-adab pada bulan yang penuh keberkahan tersebut. Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menyebutkan bahwa bagi seorang muslim yang berpuasa maka menjaga adab-adab karena tidak sempurna puasa orang tersebut kecuali dengan menjaga adab-adabnya. Adab-adab tersebut antara lain menjaga lisannya dari berbohong dan membicarakan orang lain termasuk mencela apa-apa yang belum jelas adanya, menjaga matanya dari penglihatannya, menjaga telinganya dara pendengaran yang tidak pantas untuknya, serta berjanji yang melewati batas kemampuannya. (Habib Abdullah Al-Haddad: 2013:148)