Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Agama Cyberspace Ketika Spiritual Bergeser ke Ruang Digital

Agama Cyberspace Ketika Spiritual Bergeser ke Ruang Digital

Agama Cyberspace: Ketika Spiritual Bergeser ke Ruang Digital

Muhammad Alwi Hasan by Muhammad Alwi Hasan
20/04/2022
in Kolom, Tajuk Utama
13 1
0
14
SHARES
272
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Cyberspace merupakan fenomena mutakhir sebagai dampak dari pesatnya perkembangan teknologi. Ia dianggap dapat melayani segala kepentingan manusia, yang bisa mengatasi keterbatasan manusia dengan mengembara dengan berbagai realitas tanpa batas. Segala sesuatu yang mustahil muncul menjadi mungkin. Lalu muncullah ephoria, dan optimisme dalam menyambut era baru ini, yakni “Era Baru Digital”.

Di dunia mayantara alias dunia Cyberspace manusia berada karena mereka mengarungi dunia informasi global interaktif yang bernama internet. Cyberspace sendiri pertama kali di perkenalkan oleh William Gibson, yang membayangkan adanya dunia maya atau virtual dalam jaringan komputer yang mensimulasikan dunia nyata sehari-hari.

Cyberspace merupakan dunia artifisial atau dunia virtual, meskipun demikian cyberspace mampu mengalihkan berbagai aktivitas manusia dalam dunia nyata baik politik, ekonomi, kultural, spiritual, hingga seksual. Cyberspace menciptakan sebuah kehidupan yang di bangun sebagian besar oleh model kehidupan yang di mediasi secara mendasar oleh teknologi.

Meskipun dunia cyberspace dapat di masuki manusia secara sadar, akan tetapi ia berbeda dengan dunia nyata atau dunia harian (everyday lifeword), yang merupakan dunia yang dibangun atas dasar kesadaran atau obyek-obyek nyata. Obyek-obyek dalam cyberspace, sebaliknya, adalah objek-objek tak nyata, yang ditangkap hanyalah sebuah wujud halusinasi.

Dengan demikian, cyberspace bukanlah dunia kesadaran atau bawah sasar, melainkan dunia kesadaran, yang di dalamnya seseorang mengalami sebuah ‘obyek’ di luar dirinya lewat mekanisme penginderaan (Gestalt). Akan tetapi pengalaman yang di alami oleh seseorang akan berbeda dengan dunia nyata. Dalam cyberspace obyek-obyeknya terbentuk oleh komputer bit. Maka dari itu, arus kesadaran yang menangkap obyek-obyek nyata (termasuk manusia lain sebagai objek) dialihkan ke dalam kesadaran yang menangkap dunia ‘halusinasi’.

Perkembangan cyberspace yang begitu pesat, telah mempengaruhi kehidupan sosial di dalam berbagai tingkatnya. Tak terkecuali dalam spiritualitas, fenomena keberagamaan atau spiritualitas memang sangat kompleks dan tidak dapat dijelaskan secara parsial lewat satu atau dua dimensi penjelasan semata. Karena ia bersifat melingkup dan holistik.

Dengan dimensi fungsi dan peran yang sangat luas (ritual, mental, sakral, gaib), memindahkan fungsi tempat ibadah dan segala aktivitas di dalamnya ke dalam jagat virtual atau artifisial, tentu harus mempertimbangkan sifat total dan melingkupi dari tempat ibadah tersebut.

Fenomena tersebut, memunculkan terma baru yakni Religion Online, adalah Mereka yang mengonsumsi kebenaran agama melalui ruang virtual, mencari hukum bukan lagi pada kitab-kitab dan ulama-ulama yang memiliki otoritas keagamaan yang shahih sehingga dalam memahami kebenaran agama sangat terbatas, berdo’a dan berinteraksi seolah Tuhan dan Holistik berada dalam ruang-ruang virtual Imajiner, Internet, Facebook, Whatsapp, Instagram, dan ruang-ruang lainnya.

Agama dalam Ruang Cyberspace

Dalam konteks ini, memang penyebaran narasi keberagamaan dengan mudah diorbitkan dalam hitungan detik yang menyebar dari satu tempat ke tempat lain. Dunia digital saat ini telah memproduksi ide dan gagasan sehingga  membentuk sebuah pemikiran yang tertanam dalam pemahaman masyarakat.

Hal ini tentu menyebabkan otoritas keagamaan mengalami pergeseran berkat kolonialisasi informasi dan kelipatan kesadaran. Sebelumnya, otoritas keagamaan hanya dimiliki oleh para Ulama, Ustadz, Kyai, Mursyid, dan lainnya. Namun saat ini otoritas keagamaan direngkuh oleh media baru yang tampak impersonal dan berbasis pada jejaring informasi.

Setidaknya ada tiga permasalahan mendasar terkait dengan narasi keberagamaan dalam ruang-ruang Cyberspace (virtual).  Pertama, problem pemahaman agama. Media elektronik sangat terbuka dan bisa diakses oleh masyarakat umum tanpa batasan. Akibatnya terjadi pemahaman yang bias dan cenderung membenarkan satu kelompok dan menyalahkan kelompok lain (fanatisme agama).

Kedua, pergeseran otoritas keagamaan. otoritas keagamaan adalah persoalan yang selalu diperdebatkan. Namun, dalam konteks perkembangan dunia teknologi yang tak dapat dibendung, sering kali otoritas keagamaan bergeser dari personal (Ulama, Kyai, dan lainnya) ke impersonal.

Akibatnya, teks-teks keagamaan yang tersebar diruang media virtual kehilangan orisinilitasnya, sehingga semua orang bahkan oknum-oknum yang berkepentingan dapat mengaku sebagai ahli dalam agama dan mengalahkan ulama dalam popularnya. Ini tentu tidak dibenarkan dalam kaca mata Islam, karena dalam mempelajari Ilmu agama tentu harus melalui guru yang memilik sanad yang tsiqoh (terpercaya), agar keaslian ajaran agama terjaga.

Ketiga, pola pikir dan perilaku masyarakat yang berlebihan (Ghuluw). Kegandrungan terhadap teknologi telah membawa masyarakat ke dalam ekstasi konsumerisme keagamaan. Akibatnya masyarakat berlebih-lebihan atau ghuluw, ketika ada permasalahan di media yang bersinggungan dengan masalah agama.

Memang tidak semua spiritual yang berbasis virtual memiliki dampak negatif. Terdapat juga dampak positif yang di timbulkan dari spiritual digital, yakni seperti tahlil atau doa yang bisa di laksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting, dan ngaji secara Virtual. Namun, kesemuanya itu merupakan Ibadah Ghairu-Magdah (Muamalah) saja yang dapat di virtualkan. Sedangkan Ibadah Maghdah (Murni), seperti halnya haji ataupun Shalat yang memiliki sifat Ta’budi atau Tauqifi. Tidak sah jika dilaksanakan secara virtual (cyberspace).

Cyberspace dapat di analogikan sebagai sebuah amplifilier sosial, yaitu media yang mampu memperluas dan memperbesar cakupan, ruang, dan interaksi di dalam, di luar dan antar tempat sehingga membentuk kesatuan umat yang semakin kuat.

Namun, jika cyberspace dikaitkan dengan dunia agama atau spiritual maka tentu akan memiliki dampak tersendiri bagi spiritualitas itu, salah satunya adalah problem pemahaman agama, pergeseran otoritas keagamaan, dan sikap berlebihan masyarakat (Ghuluw). Sedangkan dalam aspek positifnya tentu akan mempermudah umat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berbasis Muamalah (sosial, ekonomi, politik), karena dengan adanya cyberspace ruang yang selama ini terbatas dapat di tembus. Akan tetapi jika dalam masalah spiritual yang sifatnya magdah (murni), seperti halnnya sholat, haji dan lainnya, yang memiliki sifat Ta’abbudi dan tauqifi tentu tidak sah jika dilakukan secara virtual.

Baca Juga: Ruang Maya yang Kian Terislamkan

Page 1 of 2
12Next
Tags: AgamaAgama CyberspaceAgama dan TeknologiKeagamaanOtoritas AgamaPemahaman Agama
Previous Post

Ini Fakta-Fakta NII di Sumbar Yang Ingin Lengserkan Presiden Jokowi

Next Post

Darurat NII, Segera Buat Regulasi Cegah Ideologi Anti-Pancasila

Muhammad Alwi Hasan

Muhammad Alwi Hasan

Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Ken Setiawan Metro Lampung

Darurat NII, Segera Buat Regulasi Cegah Ideologi Anti-Pancasila

Apa Benar Agama Identik dengan Kekerasan

Apa Benar Agama Identik dengan Kekerasan?

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.