Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
pendidikan moderasi

Pendidikan Humanis, Kurikulum Moderasi

Pendidikan Humanis, Kurikulum Moderasi

Hilal Mulki Putra by Hilal Mulki Putra
27/06/2022
in Kolom, Tajuk Utama
8 0
0
8
SHARES
166
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Humanisme memiliki pengertian orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan, pengabdian untuk kepentingan sesama umat manusia.

Namun disadari atau tidak, pemahaman tentang menempatkan manusia sebagai objek terpenting kini terus dipolarisasi (dipisahkan) oleh kelompok-kelompok yang memiliki ambisi-ambisi dalam hal politik praktis dan kepentingan pribadi ataupun golongannya.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Di dalam artikel Salahudin Al-Ayubi mengungkapkan bahwa menghargai manusia sesuai kodratnya adalah sebuah pikiran terbuka lantaran memahami esensi dari pendidikan humanisme. Tetapi diruntut lebih dalam, Indonesia merupakan negara yang multikultural “beragam” dalam hal suku, ras, agama, dan budaya.

Dengan demikian, selain memahami tentang keterbukaan diri terhadap pendidikan humanisme dan pancasila, harusnya Salahudin Al-Ayubi memasukan atau mempertanyakan kurikulum moderasi beragama untuk diterapkan pada sekolah atau madrasah di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk membentuk sikap peserta didik hingga guru yang jauh lebih moderat.

Moderat dan Pendidikan Anti-Radikalisme

Moderasi beragama adalah cara pandang dalam hal beragama, bersikap moderat (Wasathy) yakni untuk mengamalkan ajaran agama secara kaffah, tidak ekstrem ke kanan maupun ke kiri, serta menghargai setiap umat beragama yang berbeda-beda. 

Di berbagai pemberitaan media, kasus intoleran di sekolah atau madrasah kerap kali membuat resah kehidupan yang harmonis di negara ini. Misal saja kasus intoleran seorang kepala sekolah di SMKN Padang. Di mana Wakil Kepala Kesiswaan mewajibkan semua siswa untuk memakai hijab, termasuk pula siswa non-muslim. (Tribun Jateng, 2021)

Satu kasus saja di atas dapat menjadi contoh bahwa Indonesia belumlah aman dari paham-paham terlarang tersebut. Adapun bukti yang lain adalah dengan hadirnya materi pendidikan anti radikalisme dalam beberapa mata kuliah ataupun seminar di kampus-kampus.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Dār al-IslāmDâr as-SalâmHumanisHumanismeIntoleransiIslam ModeratKemanusiaanradikalismeWasathiyah
Previous Post

Indonesia Tegas Tolak Ideologi Khilafah

Next Post

Peran Perempuan di Panggung Pendidikan (2)

Hilal Mulki Putra

Hilal Mulki Putra

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
peran perempuan

Peran Perempuan di Panggung Pendidikan (2)

takfiri

Hindari Takfiri, Dakwahlah dengan Hikmah

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.