Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Rahmat Santri Bagi Indonesia

Rahmat Santri Bagi Indonesia

Hatim Gazali by Hatim Gazali
20/10/2023
in Kolom, Tajuk Utama
2 0
0
2
SHARES
40
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Kemerdekaan Indonesia diraih melalui perjuangan. Para pendiri bangsa enggan menerima tawaran kemerdekaan dari Jepang. Ia memilih berjuang melawan penjajah. Pesannya jelas: kemerdekaan seutuhnya, tanpa perlu berbalas budi kepada pihak lain.

Salah satu komponen penting dalam kemerdekaan Indonesia adalah santri. Tak hanya pada proses menuju 17 Agustus 1945, tetapi juga di saat penjajah datang kembali setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Menghadapi serangan sekutu yang sangat dahsyat kepada negara Indonesia yang telah merdeka, KH. Hasyim As’ary menyatakan fardhu ‘ain bagi setiap muslim untuk turun melawan penjajah. Fatwa inilah yang menjadi dasar bagi Arek-Arek Suroboyo dan sekitarnya untuk melakukan pertempuran melawan Sekutu. Semula Bung Tomo berencana untuk melakukan penyerbuan kepada Sekutu pada tanggal 9 November. Namun, Kiai Hasyim As’ary meminta untuk menundanya. Alasannya, karena Kiai Abbas Abdul Jamil yang dikenal sebagai Singa dari Jawa Barat belum sampai ke Surabaya.

Setibanya di Surabaya, Kiai Abbas dan Bung Tomo bersepakat untuk melakukan penyerbuan terhadap penjajah. Dengan teriakan Takbir, Allahu Akbar, Kiai Abbas dan Bung Tomo bersama arek-arek Suroboyo dan sekitarnya melawan Sekutu NICA. Pekikan takbir Allahu Akbar bukan untuk menyerang sesama anak bangsa, bukan pula untuk menebar kebencian. Tetapi, untuk membangkitkan semangat perlawanan terhadap penjajah. Akibatnya, pemimpin NICA, Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby tewas di tangan santri Tebuireng bernama Harun, yang selanjutnya melahirkan pertempuran 10 November 1945.

Page 1 of 2
12Next
Tags: PahlawanPolitik SantriSantri
Previous Post

Konflik Israel-Palestina Angin Segar Bagi Kelompok Teror

Next Post

Ratusan Santri Jagakarsa Doakan Palestina

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Ratusan Santri Jagakarsa Doakan Palestina

Ratusan Santri Jagakarsa Doakan Palestina

JIHAD SANTRI MELAWAN RADIKALISME

JIHAD SANTRI MELAWAN RADIKALISME

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.