Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah yang terus memberikan Kesehatan dan kemampuan kepada kami redaksi Islamina untuk tetap istiqamah menerbitkan bulletin Islamina hingga edisi No. 60 ini. Pada bulan ini bangsa Indonesia memperingati momen penting tentang Kebangkitan Nasional. Jatuh pada 20 Mei, Kebangkitan Nasional merupakan peristiwa ikonik dalam sejarah Indonesia yang menandai visi perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kebangkitan Nasional seolah menjadi milestone arah perjuangan sekaligus visi ke depan. Semangat peristiwa itu adalah gema persatuan. Perjuangan lokal disatukan dalam visi bersama dalam bentuk pergerakan nasional. Visi ini masih cukup penting terutama ketika dihadapkan dengan romantisme kelompok yang juga menginginkan kebangkitan sistem lama seperti khilafah.
Kebangkitan khilafah kerap didengungkan apalagi dengan membaca secara tidak berdasar tentang siklus 100 tahunan. Mereka mempercayai 2024 sebagai momentum kembalinya khilafah sebagai bagian dari keniscayaan rotasi sejarah.
Propaganda semacam ini tidak lebih hanya sebagai ilusi, tetapi bagi kelompok mereka sebagai motivasi. Sebagaimana Indonesia sedang terus memotivasi seluruh warganya untuk mewujudkan kebangkitan Indonesia Emas pada tahun 2045.
Pada edisi kali ini Islamina mengangkat tema Kebangkitan Khilafah vs Kebangkitan Nasional. Tema ini sebagai jawaban atas beberapa propaganda dan narasi yang terus mengkampanyekan kebangkitan khilafah.