Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Pelajaran Agama Islam, Untuk Apa?

Pelajaran Agama Islam, Untuk Apa?

Bid’ah Maulid dan Sederetan Bid’ah yang Menyiarkan Kebesaran Islam

Abd Malik by Abd Malik
08/10/2024
in Gagasan
2 0
0
2
SHARES
45
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Dalam sejarah perkembangan Islam, istilah bid’ah sering kali menimbulkan perdebatan. Secara harfiah, bid’ah berarti inovasi atau perkara baru yang tidak diajarkan secara langsung oleh Rasulullah SAW. Berdasarkan pada sebuah hadist, bid’ah terkadang menjadi sumbu perpecahan di antar umat Islam, bahkan terkadang sampai menyesatkan dan mengkafirkan.

Perdebatan ini tentu tidak perlu diulangi kembali karena masing-masing kelompok mempunyai sandaran yang berbeda. Namun, dalam perjalanan sejarah, banyak sekali praktek yang dikatakan bid’ah, tetapi memiliki sumbangsih penting bagi kemajuan Islam.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Salah satu contoh yang sering dibahas adalah perayaan Maulid Nabi, yang merujuk pada peringatan hari kelahiran Rasulullah. Meskipun Maulid tidak dilakukan pada masa Nabi, perayaan ini telah menjadi bagian dari syiar Islam yang menyebarkan cinta dan penghormatan kepada Rasulullah di kalangan umat Muslim.

Bid’ah Maulid sebagai Syiar Cinta kepada Nabi

Ada beberapa perbedaan catatan sejarah mengenai kapan Maulid pertama kali diperingati. Namun secara resmi peringatan ini dimulai  oleh Dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-11, dan kemudian diperluas oleh penguasa lain di berbagai wilayah dunia Islam.

Meskipun tidak ada perintah khusus dari Nabi untuk merayakan Maulid, umat Islam di seluruh dunia menggunakan kesempatan ini untuk mengenang kelahiran dan ajaran Rasulullah serta menegaskan kecintaan mereka. Dengan demikian, Maulid menjadi syiar baru yang berfungsi sebagai media untuk mempererat ikatan emosional umat Islam dengan Nabi.

Para ulama berbeda pendapat tentang Maulid. Ada yang menolaknya karena dianggap bid’ah, namun ada pula yang memandangnya sebagai hal baik (bid’ah hasanah), karena Maulid mendidik umat untuk mengenang keutamaan Nabi Muhammad, menanamkan cinta kepada beliau, serta memperkuat solidaritas umat. Maulid juga sering diisi dengan bacaan shalawat, ceramah tentang keteladanan Nabi, dan amal-amal kebaikan.

Tidak hanya Maulid, Contoh lain yang penting adalah penetapan awal tahun Hijrah. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah tidak dirayakan atau ditetapkan sebagai kalender resmi pada masa hidup Rasul. Penetapan ini baru dilakukan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA, sekitar 17 tahun setelah hijrah Nabi.

Umar dan para sahabat memutuskan untuk menetapkan hijrah sebagai awal kalender Islam, karena peristiwa tersebut menandai kebangkitan Islam secara politis dan sosial. Penetapan ini merupakan inovasi yang tidak dilakukan oleh Rasulullah, tetapi kini menjadi bagian integral dari identitas dan sejarah umat Islam.

Kalender Hijriah digunakan sebagai dasar berbagai ibadah, seperti penentuan bulan Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha, yang mempererat umat dalam pelaksanaan syariat. Bid’ah ini telah menjadi identitas baru bagi Islam masa kini. Bagaimana jika para Sahabat tidak berijtihad tentang tahun baru Islam?

Deretan Bid’ah yang Menysiarkan Islam

Selain Maulid dan penetapan tahun hijrah, beberapa contoh inovasi lain dalam sejarah Islam yang berdampak positif. Pertama, Pengumpulan Mushaf Al-Qur’an: Pada masa kekhalifahan Abu Bakar RA dan dilanjutkan oleh Utsman bin Affan RA, Al-Qur’an yang sebelumnya tersebar dalam hafalan dan catatan lepas, dikumpulkan dalam satu mushaf.

Page 1 of 2
12Next
Previous Post

Pancasila sebagai pedoman bernegara dan berbangsa

Next Post

Pancasila VS Ideologi Transnasional

Abd Malik

Abd Malik

Penulis dan penikmat kopi, bisa dihubungi melalui : abdmalik82@icloud.com

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Pancasila VS Ideologi Transnasional

Pancasila VS Ideologi Transnasional

Bulletin edisi oktober

Jihad Santri di Abad Digital

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.