Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Ada Apa di Fase Kedua Bulan Ramadhan

Ada Apa di Fase Kedua Bulan Ramadhan

Ada Apa di Fase Kedua Bulan Ramadhan?

Sayyid Muhammad Yusuf Aidid S.Pd.,M.Si. by Sayyid Muhammad Yusuf Aidid S.Pd.,M.Si.
19/04/2022
in Kajian, Tajuk Utama
10 1
0
11
SHARES
218
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Fase kedua di bulan Ramadhan disebut juga fase maghfirah. Fase tersebut dimulai pada hari ke-11 sampai hari ke-20. Pada fase tersebut Allah memberikan ampunan kepada orang-orang muslim yang istiqamah di dalam ibadah pada bulan tersebut. Maka, sebaikya umat muslim meminta pengampunan kepada Sang Khalik melalui wasilah taqwa dan doa. Sungguh Allah sangat senang kepada hamba-Nya yang meminta ampun kepada-Nya. Sebagaimana Allah berfirman,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Artinya: ………,  Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah/2:222)

Ayat al-Quran di atas menandakan Allah selalu membuka pintu pengampunannya di setiap waktu. Lalu, bagaimana seorang hamba yang mempunyai banyak dosa untuk terus meminta ampun kepada Sang Pencipta. Hal itu telah disabdakan oleh Rasulullah, “Sesungguhnya Allah membentangkan kuasa-Nya pada siang hari untuk mengampuni orang yang telah berbuat dosa di malam hari, kemudian Allah membentangkan kuasa-Nya di malam hari untuk memberi ampunan kepada orang yang berbuat dosa di siang hari , bentang kuasa-Nya sampai terbit matahari dari arah barat. (tanda kiamat itu muncul, dan berakhir ampunan-Nya).”

Apalagi pengampunan Allah di bulan Ramadhan lebih daripada bulan-bulan lainnya. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,

من صام رمضان إيمانًا واحتسابًا غفر له ما تقدم من ذنبه

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan kesungguhan maka ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.”

Esensi hadis di atas menguatkan bahwa manusia yang tidak mendapatkan ampunan di bulan Ramadhan maka ia merugi. Kerugian tersebut disebabkan Ramadhan hanya datang setahun sekali dan itu juga dengan limit waktu 30 hari atau 29 hari, namun manusia masih saja disibukkan dengan urusan dunianya. Sebagaimana malaikat Jibril mendatangi Rasulullah dan ia  berkata, “Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan lalu ia tidak diampuni maka Allah akan membencinnya.” Kemudian Sang Jendral malaikat berkata pada Rasulullah, “Katakan amiiin wahai Muhammad.” Lalu Nabi Muhammad mengatakan, “Amiiin.”

Jika seorang muslim yang ingin mendapatkan ampunan Allah pada fase kedua di bulan Ramadhan, maka ia harus menjaga adab-adab pada bulan yang penuh keberkahan tersebut. Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menyebutkan bahwa bagi seorang muslim yang berpuasa maka menjaga adab-adab karena tidak sempurna puasa orang tersebut kecuali dengan menjaga adab-adabnya. Adab-adab tersebut antara lain menjaga lisannya dari berbohong dan membicarakan orang lain termasuk mencela apa-apa yang belum jelas adanya, menjaga matanya dari penglihatannya, menjaga telinganya dara pendengaran yang tidak pantas untuknya, serta berjanji yang melewati batas kemampuannya. (Habib Abdullah Al-Haddad: 2013:148)

Page 1 of 2
12Next
Tags: Bulan RamadhanFase Bulan RamadhanFase Kedua Ramadhanpuasa ramadhanRamadhan
Previous Post

Anak Muda, Media Sosial dan Moderasi Beragama

Next Post

NII Akar Munculnya Gerakan Teror di Indonesia

Sayyid Muhammad Yusuf Aidid S.Pd.,M.Si.

Sayyid Muhammad Yusuf Aidid S.Pd.,M.Si.

Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Dir Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid SE MM

NII Akar Munculnya Gerakan Teror di Indonesia

Bendera NII

Ini Fakta-Fakta NII di Sumbar Yang Ingin Lengserkan Presiden Jokowi

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.