Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Apa Benar Agama Identik dengan Kekerasan

Apa Benar Agama Identik dengan Kekerasan

Apa Benar Agama Identik dengan Kekerasan?

Ahmad Murtaza MZ by Ahmad Murtaza MZ
21/04/2022
in Kolom, Tajuk Utama
12 1
0
13
SHARES
259
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Acap kali kita membaca ataupun mendengar sebuah narasi atau pun opini, yang mengidentikkan agama dengan kekerasan. Apakah opini seperti ini dapat kita amini dan diterima dengan begitu saja?

Benarkah agama selalu identik dengan hal-hal yang berbau kekerasan?

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya ingin menukil sebuah tulisan dari Habib Ali al-Jufri dalam bukunya yang berjudul Kemanusiaan Sebelum Keberagamaan (Jakarta Selatan: Noura Books, 2020). 

Habib ali al-Jufri berkata:

“Kita perlu kembali ke rasa kemanusiaan kita sehingga keberagamaan kita menjadi baik. Keberagamaan kita harus terpusat pada hati sehingga rasa kemanusiaan kita hidup kembali. Semua delusi hilang, lalu kita kembali sepenuhnya ke Allah. Kita harus menghilangkan hal-hal selain Allah seperti “saya”, ego diri, keserakahan, kesombongan, mencari reputasi, serta suka kemasyhuran dan status.”

 Dari pesan yang disampaikan oleh cicit Nabi tersebut ialah, agama bukanlah menjadi dasar dari kekerasan yang selama ini diberitakan. Karena, agama dan kemanusiaan saling memiliki ikatan. Karena yang menyebabkan kekerasan ialah ego dari manusia yang berubah menjadi kekerasan untuk menunjukkan eksistensinya.

Di sini, saya juga ingin mengulas sedikit keterkaitan agama dan sejarah kekerasan yang telah dirangkum oleh Prof. Azyumardi Azra dalam bukunya Transformasi Politik Islam Radikalisme, Khilafatisme, dan Demokrasi (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016). 

Sketsa Biografi Azyumardi Azra

Prof. Dr, Azyumardi Azra, CBE, merupakan salah satu cendekiawan muslim asal Indonesia. Ia lahir pada 4 Maret 1955 di Lubuk Alung Sumatera Barat. Ia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dari pasangan Azikar dan Ramlah. 

Dilahirkan di keluarga yang sederhana, ayahnya merupakan seorang tukang kayu, pedagang kopra, dan cengkih. sedangkan ibunya berprofesi sebagai guru. Namun, orang tuanya bercita-cita agar anaknya dapat bersekolah.

Setelah menyelesaikan pendidikannya mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas di Padang, ia melanjutkan ke perguruan tinggi di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Motivasinya untuk merantau ke Jakarta karena berbagai pertimbangan darinya yaitu situasi yang kondusif untuk menuntut ilmu. Juga, begitu banyaknya putra asal Minang yang pergi merantau ke Jakarta yang memiliki nama besar, di antaranya Muhammad Natsir, Buya Hamka, nama-nama lainnya.

Setelah lulus dari IAIN Jakarta, pada tahun 1992 ia memperoleh gelar M.A. (Kajian Timur Tengah) di Colombia University, New York, Amerika Serikat. Lalu, pada tahun 2005 ia memperoleh gelar DR. HC. dalam humane letters dari Carroll College, Montana, USA. Ia juga memperoleh gelar guru besar kehormatan Universitas Melbourne.

Ia sangat aktif dalam menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan, lebih dari 36 buku yang telah ditulis olehnya. Beberapa bukunya antara lain Indonesia, Islam and Democracy: Dynamic in a Global Context (Jakarta & Singapura, TAF, ICIP, Equinox-Solstice, 2006); Islam in the Indonesia World: An Account of Institutional Development (Mizan Internasional: 2007), Islam Beyond Conflict: Indonesian Islam and Western Political Theory (London: Ashgate: 2008), dan karya-karya lainnya.

Melihat Relasi antara Agama dan Kekerasan

Azyumardi Azra dalam tulisannya dengan mengutip pandangan Karen Amstrong dalam bukunya Fields of Bloods, yang pada intinya bahwa di Barat pandangan yang menjustifikasi agama telah mengajarkan kekerasan diterima dengan begitu saja (takern for granted) dan ini nyata. 

Page 1 of 2
12Next
Tags: AgamaAzyumardi AzraHabib Ali al-JufriKekerasan AgamaKemanusiaan
Previous Post

Darurat NII, Segera Buat Regulasi Cegah Ideologi Anti-Pancasila

Next Post

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 022

Ahmad Murtaza MZ

Ahmad Murtaza MZ

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
bulletin jumat al wasathy edisi

Bulletin Jum'at Al-Wasathy | Edisi 022

Peran Santri dalam Menjaga Stabilitas NKRI

Peran Santri dalam Menjaga Stabilitas NKRI (1)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.