Rabu, Oktober 8, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Peradaban
Toleransi Kota Kudus

Belajar Unjuk Toleransi dari Kota Kudus

Belajar Unjuk Toleransi dari Kota Kudus

Hasan Daulah by Hasan Daulah
30/05/2022
in Peradaban, Tajuk Utama
4 0
0
4
SHARES
79
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Di Indonesia memiliki agama yang sudah ditetapkan pemerintah dan setiap warga Indonesia berhak untuk memilih salah satu dari enam kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa, kebebasan beragama sudah dijelaskan dalam Pasal 28E ayat (1) UUD 1945, setiap warga negara bebas memeluk agama dan beribadah sesuai agamanya. Agama sangatlah erat dalam kehidupan manusia, setiap agama memiliki fungsi tiada lain adalah untuk menjunjung tinggi berbuat kepada kebaikan namun dalam kepercayaan kepada agama tidaklah bisa di sama ratakan kepada seluruh warga Indonesia. Negara yang terkenal akan pluralismenya ini membuat Indonesia memiliki kebudayaannya yang beragam bentuknya.

Sebelum membahas akan pluralisme, apa sih itu pluralisme? Tentunya masyarakat Indonesia sudah mengenal jauh apa arti dari pluralisme, pluralisme adalah sebuah sikap dimana bisa menerima keberagaman. Hal yang paling penting dari pluralisme adalah sikap kita terhadap kebudayaan yang berbeda dari keyakinan masing-masing agama. Sikap toleransi sangatlah harus ditanamkan kita warga Indonesia supaya keharmonisan beragama ini akan terus berlanjut bahkan bisa berkembang baik dan menciptakan rasa kesejahteraan bagi warga Indonesia.

BacaJuga

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

Agama memiliki hari-hari besarnya masing-masing, masyarakat Indonesia mayoritas memeluk agama Islam akan tetapi kebudayaan Islam tidaklah satu yang diutamakan dalam negara, semua hari-hari besar agama selain Islam juga memiliki hak yang sama untuk melakukannya hari raya tersebut. Dari hari raya lah kita bisa menunjukkan rasa toleransi, sebesar apa kita menghormati keagamaan yang berbeda keyakinan. 

Seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat di wilayah Kudus bagian Selatan tepatnya di desa kutuk kecamatan Undaan, dimana di desa tersebut masyarakat tidak hanya beragama Islam saja agama Buddha juga masih bisa hidup dan melakukan kegiatan beribadah di Wiharanya walaupun berdiri kokoh di mayoritas agama Islam. Di daerah tersebut minoritas bukanlah kelompok yang harus disingkirkan, bisa jadi perpaduan antara dua kelompok dengan saling menjaga rasa hormat saling mengasihi akan menjadi keharmonisan. 

Toleransi sangat lah harus dilakukan oleh semua manusia, apabila tidak ada toleransi sedikit pun maka akan terjadi konflik bahkan bisa menjadi sebuah peperangan besar. Desa yang terletak di ujung kabupaten Kudus ini masih menjunjung tinggi akan toleransinya, hal ini terjadi dengan sangat baik ketika Umat muslim setelah menjalani puasa Ramadhan akan merayakan hari raya Idul Fitri dan meneruskan dengan kegiatan halal bihalal, tak menjadi halangan untuk umat Budha untuk diam saja di rumah, bahkan mereka juga ikut menyajikan makanan di rumah dan menerima mereka dengan senang hati tidak memandang agama apa yang di yakininya.  

Dengan cara mereka ikut melakukan kegiatan tersebut dan berkunjung ke sanak saudara Islam maka akan membuat keharmonisan itu bisa terwujud, tidak hanya berkunjung dan membuka pintu rumah untuk saling berkunjung kaum Budha juga meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan selama ini kepada kaum muslim pada waktu lebaran, dan mereka juga diterima dengan baik oleh umat Islam. Dari toleransi yang dilakukan umat Budha kepada umat muslim juga menjadikan rasa timbal balik ketika kaum Buddhis melakukan kegiatan hari besar mereka yaitu perayaan Waisak, mereka dapat melakukan dengan khidmat dan aman sejahtera, karena apa toleransi yang mereka lakukan mendapat balasan yang baik juga dari kaum Islam, perayaan hari Waisak tahun demi tahun bisa menambah leluasa untuk melakukan acara kegiatan keagamaan, perayaan mereka juga disambut baik tidak hanya umat Muslim, umat Tionghoa juga menyumbang lilin kebajikan di altar mereka. 

Page 1 of 2
12Next
Tags: kudusTolerancetoleransitoleransi beragama
Previous Post

Keselarasan Islam dan Stoisisme

Next Post

Idul Adha: Antara Unsur Sosial dan Toleransi

Hasan Daulah

Hasan Daulah

RelatedPosts

edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
sejarah maulid
Peradaban

Sejarah Perayaan Maulid Nabi di Nusantara: Dari Wali Songo hingga Tradisi Daerah

25/09/2024
Next Post
Idul Adha

Idul Adha: Antara Unsur Sosial dan Toleransi

Hak Perempuan

Peran Negara dan Agama Terhadap Pelanggaran Hak Perempuan 

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    327 shares
    Share 131 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    309 shares
    Share 124 Tweet 77
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    263 shares
    Share 105 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.