Manuver Panji Gumilang kali ini menuai kehebohan di ruang publik. Apa yang ia lakukan seolah menimbulkan tanda tanya besar. NII yang sejatinya gerakan tersembunyi, tiba-tiba muncul kembali dengan wajah yang bernama Al-Zaytun melalui kontroversi yang dibuat oleh tindakan dan perbuatan dari Panji Gumilang selaku panglima tertinggi.
Gus Najih berpendapat, perjalanan Al-Zaytun ini sudah sangat panjang dan NII bersembunyi juga sudah sangat lama. Ketika Panji bersuara dan kemudian pendapatnya dikeluarkan ke publik itu artinya memang dia menganggap bahwa sudah datang momentumnya.
“NII bersembunyi sudah sangat lama. Selama ini kan Panji berjuang dari mulai tahun 60-an. Kemudian Al-Zaytun dirintis dari tahun 92, diresmikan oleh Presiden Habibie tahun 96, artinya sudah lebih dari 30 tahun perjalanannya Al-Zaytun. Kalau misalnya Panji Gumilang sekarang mengekspos pendapat-pendapatnya ke publik itu bukan tanpa maksud,” tuturnya.
Artinya lanjut Gus Najih, dia menganggap memang sudah saatnya. Dia sudah berhasil melakukan clandestine selama bertahun-tahun, sudah saatnya untuk show of force dan kemudian menawarkan ide-ide nya ke publik,” terang Gus Najih.
Gus Najih pun mengingatkan bahwa NII masih aktif. Sel pergerakan yang NII bangun itu masih aktif dan mereka terus membangun kekuatan. Ini harus dicegah, jangan sampai seperti pecahan yang berupa JI (Jama’ah Islamiyah) ataupun JAD (Jama’ah Ansharut Daulah) yang sudah menjadi laten.
“Saya kira Pemerintah tidak boleh meremehkan dan saya sependapat dengan yang disampaikan oleh Komisi III maupun oleh BNPT, bahwa penting untuk memasukkan NII ini sebagai DTTOT, karena itu nantinya menjadi dasar bagi aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan hukum kepada orang-orang yang masih ada di dalam NII.” pungkasnya.