Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Bungkuslah dengan Pesantren Agar Aman

Bungkuslah dengan Pesantren Agar “Aman”

Hatim Gazali by Hatim Gazali
03/07/2023
in Kolom, Tajuk Utama
7 1
0
8
SHARES
155
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Dengan berbungkus nama “pesantren”, para pejabat negara tidak cukup “bernyali” untuk menghadapi al-Zaytun. Jika saja itu terjadi di sekolah biasa, maka negara biasanya gercep (gerak cepat). Karena itu, hal pertama yang perlu dilakukan adalah lepaskan atribut pesantren dengan al-Zaytun. Dengan kata lain, kita tak boleh menyebut al-Zaytun dengan pesantren.

Argumentasinya jelas, bertentangan dengan Undang-Undang No 18 tahun 2019. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa salah satu ciri utama pesantren adalah Islam rahmatan lil alamin. Ajaran-ajaran yang disebarluaskan oleh al-Zaytun ini bertentangan dengan nilai Islam rahmatan lil alamin yang menjadi keyakinan sebagian besar umat Islam di Indonesia.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Melepas atribut “pesantren” kepada Lembaga-lembaga yang bertentangan dengan semangat UU Pesantren tersebut perlu dilakukan, baik dalam pencatatan sistem data maupun pelabelan yang diberikan oleh masyarakat.

Hal yang sama juga berlaku kepada pesantren-pesantren yang terindikasi teroris. Tahun 2022, BNPT menemukan 198 lembaga bernama Pesantren yang terafiliasi dengan teroris. Sejauh negara dan masyarakat menyebut lembaga-lembaga tersebut sebagai pesantren, maka keberanian untuk menindak lembaga tersebut ciut.

Mengapa? Karena masyarakat terlanjur demikian percaya kepada pesantren. Ideologi tak pernah terlihat, sehingga ideologi yang bersemayam di lembaga-lembaga yang dinamai pesantren tersebut tak terlihat pula. Yang tampak adalah bangunan megah dan tampilan website yang keren.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: al-zaytunPesantrenPesantren Al-Zaytun
Previous Post

Keseimbangan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Pendidikan Pesantren

Next Post

Haji dan Manajemen Diri: Menggapai Kesempurnaan Perjalanan Spiritual

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Haji dan Manajemen Diri: Menggapai Kesempurnaan Perjalanan Spiritual

Haji dan Manajemen Diri: Menggapai Kesempurnaan Perjalanan Spiritual

Ibadah Haji Modal Sosial Lakukan Perubahan Untuk Indonesia Harmoni

Ibadah Haji Modal Sosial Lakukan Perubahan Untuk Indonesia Harmoni

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.