Yaitu ilmu, amal dan ketakwaan sebagai bekal keberuntungan di dunia dan akhirat.
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ (197(
Artinya:” Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. “.(QS. Al-Baqarah: 197).
Ketakwaan seorang merupakan kunci meraih kesuksesan serta sebaik-baiknya bekal dalam mengarungi kehidupan. Adapun mengikuti hawa nafsu merupakan kunci dari segala kehancuran.
4. Usaha maksimal
Berusaha semaksimal mungkin dengan tenaga pikiran agar tercapai tujuan yang selalu menjadi harapannya.
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ
Artinya: Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. (QS. Al-Hajj: 78).
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal seseorang harus berusaha untuk mendapatkannya, tanpa adanya usaha, seseorang dipastikan tak akan terwujud cita-citanya.
Hal ini seperti yang telah diungkapkan oleh ibnu Athaillah dalam kitab Hikamnya,
اَلرَّجَاءُ مَا قَارَنَهُ عَمَلٌ، وَ إِلَّا فَهُوَ أُمْنِيَّةٌ
Sebuah Harapan harus dibarengi dengan perbuatan,bila tidak maka hanya bualan belaka.
Baca selengkapnya di Syahadat.id