Dalam catatan ISIS disebutkan, bahwa banyak sekali orang-orang Muslim Eropa yang bergabung dan menjadi tentara ISIS. Mereka lahir dan tumbuh besar di Eropa, tetapi mereka justru tidak menjadi bagian dari Eropa, bahkan menentang nilai-nilai yang dianut Eropa.
Mereka mempunyai identitas yang bertentangan dengan sekularisme Eropa, dan masih melekat imajinasi kolonialisme yang dilakukan oleh negara-negara Barat terhadap dunia Islam. Isu Palestina menjadi masalah yang sangat serius betapa negara-negara Barat berkongkalikong dengan Israel untuk menjajah Palestina.
Pemandangan tersebut menjadi masalah serius dalam konteks relasi Islam dan Barat pada masa mutakhir ini. Barat harus mempunyai iktikad yang baik untuk mengakhiri segala penindasan yang dilakukan terhadap dunia Islam, khususnya Palestina dan lain-lain. Sebab taruhannya sangat mahal harga yang harus dibayar, yaitu konflik antara Timur dan Barat, serta Islam dan Barat yang tidak akan pernah berakhir.
Dialog Antara Timur dan Barat
Dalam perspektif umat Islam sendiri, merujuk pada ayat di atas, kita sebenarnya tidak mempunyai persoalan dengan Barat. Al-Quran mengajarkan kepada kita agar membangun jembatan dialog antara Timur dan Barat, serta Islam dan Barat.
Keduanya tidak boleh bermusuhan dan berkonfrontasi, karena Tuhan menciptakan dunia ini begitu indah agar terjalin persahabatan dan persaudaraan di antara umat manusia.
Dalam ayat-ayat al-Quran yang turun di Mekkah, kita mendapatkan frase, Ya ayyuhannas, “Wahai manusia”. Tuhan mengajarkan kepada kita semua, bahwa semua makhluk-Nya adalah manusia. Mereka yang tinggal di Timur dan Barat. Mereka yang Muslim dan Non-Muslim adalah manusia.
Kita semua setara, tidak boleh ada yang membeda-bedakan dan merendahkan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.