Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Islamisme Dan Geliatnya Di Kancah Pendidikan Nasional

Islamisme Dan Geliatnya Di Kancah Pendidikan Nasional

Islamisme dan Geliatnya di Kancah Pendidikan Nasional

Thoyyibatun Nuroniyah by Thoyyibatun Nuroniyah
22/01/2021
in Gagasan, Tajuk Utama
2 1
0
3
SHARES
50
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Mendengar istilah Islamisme, bagi sebagian orang mungkin terasa ganjil. Islam sendiri, tanpa adanya sufiks isme, sudah dipahami sebagai suatu ajaran dan kepercayaan dengan segenap norma dan nilai yang melekat. Menyandingkannya dengan akhiran “isme” seolah memberi makna baru kepada islam sebagai suatu ajaran atau pemahaman yang lebih eksklusif. Tetapi, benarkah istilah islamisme mengandung makna eksklusivitas? Beberapa keterangan berikut berupaya memberi titik terang untuk pertanyaan itu. 

Dalam artikel ilmiahnya berjudul ‘Islamisme: Kemunculan dan Perkembangannya Di Indonesia’, pakar Sejarah dan Hukum Islam Dr. Siti Mahmudah M.Ag menuliskan bahwa Islamisme, secara konsepsi adalah suatu pemahaman agama (islam) yang dibangun untuk membentuk sebuah tatatan negara dengan berlandaskan syariah Islam1.  Terbentuknya negara islam menjadi agenda utama bagi pergerakan kelompok Islamisme. Penerapan syariah islam sebagai landasan utama penatalaksanaan suatu negara adalah format wajib, dan oleh karena itu sistem tata negara yang tidak sesuai dengan syariat menurut interpretasi kelompok islamisme, dianggap melenceng. 

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Ide besarnya adalah ingin mengembalikan Islam seperti yang telah dipraktikkan oleh Nabi SAW di Madinah. Karena dalam pandangan kelompok islamisme, praktik Islam pada zaman itulah yang dianggapnya benar dan bersifat mutlak, tidak bisa ditawar dan tidak bisa diubah. Praktik beragama islam yang kerap kali mereka sebut sebagai “islam murni” dianggap sebagai praktek ideal dalam berislam karena tidak mengandung unsur Barat, betul-betul dari Tuhan dan tidak dipengaruhi oleh pemikiran manusia. Kelompok islamisme tidak menerima gagasan berbasis kontekstualisasi dan pemaknaan ulang sesuai perubahan zaman. Ajaran islam dimaknai secara skriptualis dan konservatif, sehingga selain dengan sudut pandang ini maka moderasi dan reintrepretasi tatanan beragama dianggap sebagai “bid’ah” dan itu artinya ditolak.

Dengan penjelasan tersebut, bisa kita tarik benang lurus bahwasannya istilah islamisme menggambarkan suatu pemahaman yang mengeksklusifkan ajaran islam. Di Indonesia, gerakan islamisme menjalar dalam tatanan hidup masyarakat dalam berbagai bentuk. Satu sektor vital yang juga tak luput dari persebaran pemahaman ini adalah sektor Pendidikan, baik dalam bentuk formal maupun informal, baik yang dikelola swasta mapun negara.

Gejala islamisme yang semakin menggurita di sektor Pendidikan telah mencapai tahap yang “alarming”, tidak hanya mencemaskan namun perlu ditanggapi secepatnya dan secara serius oleh pemerintah. Kekhawatiran ini tidak berakar pada sinisme terhadap kelompok tertentu, namun karena pemahaman islamisme yang dibawa bersifat doktrinal, eksklusif, tekstualis dan kaku, dan membuka ruang terhadap terjadinya kekerasan sehingga tidak sejalan dengan prinsip ideologi Pancasila yang mendorong terciptanya dinamika sosial masyarakat pluralis yang inklusif dan demokratis. 

Meskipun terkesan terlambat, mengingat geliat gerakan islamisme telah bercokol di Indonesia bahkan sejak awal negara Indonesia dibentuk, namun arus perkembangan islamisme di dunia Pendidikan yang berkembang dengan pesat nan subur dalam 2 dasawarsa terakhir perlu mendapatkan perhatian khusus oleh otoritas yang berwenang. Pasalnya, sektor Pendidikan adalah ladang utama pembentukan karakter dan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Mari kita kupas satu persatu geliat islamisme di sektor Pendidikan nasional baik yang dikelola swasta maupun pemerintah.

Geliat Islamisme di Lingkup Pendidikan Swasta

Di sektor Pendidikan swasta, kemunculan berbagai institusi Pendidikan yang menjual “karakter islami”  menjadi fenomena yang tidak asing. Meski memiliki keunikan yang membedakan satu unit dengan unit yang lain, namun gambaran besarnya menunjukkan pola yang sama. Sebut saja menjamurnya Sekolah Islam Terpadu, yang meskipun tidak semuanya, namun pada umumnya menawarkan paket pedagogi dengan penekanan khusus pada subjek-subjek keagamaan dasar, seperti teologi (‘aqīdah), moralitas (akhlāq), dan praktik ibadah (‘ibādah). Nuansa islami diperkenalkan secara intens kepada para siswa di setiap aktfitas, baik yang bersifat inti maupun kegiatan tambahan. Symbol agama menjadi elemen penting dalam penguatan karakter siswa sebagai upaya untuk menanamkan kerangka Islamis ke dalam pikiran anak-anak didik, dan menumbuhkan komitmen mereka terhadap Islam sebagai persiapan untuk proses jangka panjang penerapan syari’ah.

Sekolah Islam Terpadu berhasil meracik satu formula yang menarik animo masyarakat, khususnya kalangan menengah atas di perkotaan yang membutuhkan jaminan pendidikan relijius yang mampu mengarahkan anak anaknya menjadi pribadi yang islami sekaligus modern. Terkait kontribusinya dalam mewujudkan gagasan islamisme, Prof. Noorhaidi, M.A, M.Phil., Ph.D dalam salah satu publikasinya mendeskripsikan bahwa Sekolah Islam Terpadu mengkombinasikan kurikulum nasional dengan pendidikan moral Islam, nilai-nilai dan kode tingkah laku Islami secara sistematik ke dalam mata pelajaran-mata pelajaran umum dan keagamaan serta melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah Islam terpadu mengadopsi pendekatan pragmatis terhadap sistem sekuler dan sekaligus mengambil kesempatan untuk memajukan agenda Islamisme dalam kerangka sistem pendidikan dan situasi sosial-politik yang tengah berubah2.

Integrasi kurikulum Islam dan kurikulum Pendidikan nasional merupakan upaya adaptasi terhadap undang undang sistem Pendidikan Nasional yang berlaku dengan tetap berpegang teguh pada visi Sekolah Islam Terpadu. Inspirator pertama gerakan islamisme melalui jalur Pendidikan tidak lain tidak bukan adalah Hasan Al–Banna, seorang guru sekolah di Mesir dan pendiri Ikhwanul Muslimin di Tahun 1928.  

Baca juga: Alasan Islamisme Tumbuh Subur di Beberapa Belahan Dunia

Prinsip dasar gerakan islamisme Ikhwanul Muslimin, sebagaimana yang kerap digaungakan oleh Al–Banna, bertumpu pada signifikansi pendidikan sebagai alat untuk meletakkan dasar reformasi Islam yang menyeluruh dalam enam bidang utama kehidupan: pengetahuan, politik, ekonomi, sosial, budaya dan hubungan internasional. Dalam pandangannya, pendidikan adalah kunci untuk mencapai reformasi radikal ini dan menegakkan Islam sebagai “tatanan komprehensif” (niẓām shāmil). Dia berpendapat bahwa upaya untuk mengubah masyarakat saat ini tidak dapat berhasil tanpa dukungan berkelanjutan dari kader yang berdedikasi yang siap untuk melaksanakan agenda revolusioner gerakan demi terbentuknya kembali kekuatan dan kejayaan islam yang hilang.

Visi inilah yang menjadi nafas pergerakan Sekolah Islam Terpadu pada umumnya dengan agenda terselubung membentuk kader kader militan demi membangun tatanan totaliter islam di semua lini kehidupan melalui reformasi radikal dan gerakan revolusioner. Perlu digarisbawahi bahwa reformasi radikal yang dimaksud tidak menutup pintu terhadap gerakan ekstrimis, sebagaimana banyak dilaporkan bahwasannya kelompok Ikhwanul Muslimin tidak segan berasosiasi dengan kelompok jihadis dan melancarkan aksi kekerasan baik dalam bentuknya yang tersamar yakni kekerasan simbolis hingga dukungannya terhadap aksi aksi terorisme yang merenggut nyawa banyak korban.

islamisme pendidikan

Sehingga patut dipertanyakan, dibalik animo pasar yang cukup tinggi terhadap institusi Pendidikan yang melekatkan diri dengan simbol-simbol islami, apakah secara umum masyarakat menyadari bahwasannya dibalik integrasi kurikulum nasional dan agama yang ditawarkan, institusi Pendidikan yang diharapkan, terdeteksi pada substansinya mendorong terciptanya agenda islamisme dan mengarahkan peserta didiknya untuk menjadi kader militan?

Pada titik ini, literasi masyarakat terhadap gerakan islamisme menjadi penting digalakkan. Meski pada umumnya setiap orang tua menginginkan anak anaknya untuk tumbuh sebagai pribadi yang taat dan religjius, namun dalam menentukan jenjang Pendidikan, orang tua tidak bisa bersikap “pasrah” dan “sembrono”. Orang tua tidak bisa serta merta percaya dan melepas kendali pendidikan anaknya secara sepenuhnya kepada pihak Sekolah dengan embel embel islami. Terlebih jika disinyalir ideologi yang diajarkan mengandung pemahaman islamisme.

Page 1 of 2
12Next
Tags: IntoleranIslamismeIslamisme PendidikanPendidikan Islamperkembangan islamisme di duniaRasismeSyariatisasi Pendidikan
Previous Post

Sejarah Takfir dan Ragam Tafsirnya

Next Post

Dekatkan Dirimu Pada Tuhan, Begini Caranya

Thoyyibatun Nuroniyah

Thoyyibatun Nuroniyah

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Ini Golongan Yang Doanya Dikabulkan Oleh Allah

Dekatkan Dirimu Pada Tuhan, Begini Caranya

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “Indonesia Negara Kafir”

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.